Rabu, 03 Agustus 2022 12:10 WIB

Komplikasi Kaki pada Penyandang Kencing Manis

Responsive image
1828
Dr.I Made Siswadi Semadi, M.Biomed, Sp.PD - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Kaki adalah salah satu organ tubuh utama yang sangat penting bagi setiap manusia. Kaki yang sehat akan sangat menentukan aktivitas dan produktivitas seseorang. Namun tentu sering kita mendengar bahwa penyandang kencing manis mengeluhkan gangguan pada kakinya, misalnya kaki terasa kesemutan atau bahkan tidak terasa, terasa nyeri, atau banyak juga penyandang kencing manis yang mengeluhkan luka di kaki yang tidak kunjung sembuh dan berujung amputasi. Kaki diabetes merupakan komplikasi jangka panjang penyandang kencing manis yang sangat sering ditemukan. Komplikasi kaki diabetes seringkali berkahir dengan kecacatan dan kematian apabila tidak dilakukan tata laksana yang baik.

Kaki diabetes diawali dengan adanya kondisi peningkatan kadar gula darah yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke kaki terganggu dan kerusakan saraf di kaki. Kerusakan pembuluh darah di kaki ditandai dengan rasa nyeri ketika berjalan atau beristirahat, atau hilangnya denyut nadi pada pembuluh darah kaki, pada kondisi yang lebih parah bahkan menyebabkan kaki menjadi lebih pucat atau menghitam.. Kelainan saraf di kaki akan menyebabkan munculnya berbagai gejala seperti kesemutan, rasa panas terbakar, kebas, mati rasa, kulit kaki yang kering, hingga menyebabkan berbagai perubahan pada otot, yang kemudian akan menyebabkan ketidakseimbangan tekanan di kaki penderita diabetes sehingga mempermudah munculnya luka. Seringkali luka pada kaki penyandang kencing manis tidak disadari karena kakinya mati rasa, dan karena gangguan aliran darah ke kaki menyebabkan luka penderita kencing manis menjadi sulit sembuh. Kondisi inilah yang disebut dengan kaki diabetes.

Dalam penanganan komplikasi kaki pada penderita kencing manis memerlukan pendekatan yang menyeluruh, meliputi kontrol edukasi, metabolik, pembuluh darah kontrol luka, infeksi, dan tekanan.

1.    Kontrol edukasi. Edukasi atau pengetahuan mengenai bagaimana mengelola gula darah yang baik serta bagaimana menjaga kesehatan kaki sangat penting untuk diketahui oleh para penyandang diabetes dan keluarganya. Pengetahuan ini bisa didapat dari hasil diskusi dengan dokter, penyuluhan kesehatan, maupun dari sumber terpercaya di internet.

2.    Kontrol metabolik. Kondisi metabolik penyandang kaki diabetes harus diperhatikan dengan seksama. Beberapa parameter metabolik seperti gula darah, kolesterol, kadar protein/albumin darah, hemoglobin, serta tekanan darah harus diupayakan senormal mungkin.

3.    Kontrol pembuluh darah. Pembuluh darah yang rusak akan menyebabkan penyembuhan kaki diabetes menjadi terganggu. Penting bagi para penyandang diabetes untuk memastikan aliran darah kakinya lancar tanpa sumbatan. Pemeriksaan oleh dokter akan sangat membantu untuk mengidentifikasi permasalahn pembuluh darah kaki dan memberikan solusi yang tepat. Berhenti merokok adalah salah satu upaya penting memperbaiki kualitas pembuluh darah pada penyandang diabetes yang masih merokok.

4.    Kontrol luka. Perawatan luka harus dikerjakan dengan baik dan cermat sejak awal luka terjadi. Teknik perawatan luka yang baik tentu harus dikonsultasikan dengan dokter atau petugas layanan kesehatan.

5.    Kontrol infeksi. Infeksi pada kaki diabetes harus dikendalikan dengan baik. Pemilihan antibiotik yang tepat di waktu yang tepat akan sangat membantu penyembuhan kaki diabetes secara optimal.

6.    Kontrol tekanan. Kaki yang luka bila diberikan tekanan misalnya pada saat berjalan akan memperburuk penyembuhan luka. Begitu juga kaki penyandang diabetes yang sering mengalami kelainan bentuk juga akan meningkatkan risiko terjadinya luka bila terus diberikan tekanan. Untuk itu, upaya menurukan tekanan dengan berbagai teknik sangat penting untuk dikerjakan.

Kerja sama antara penyandang diabetes dan keluarganya bersama dokter serta petugas kesehatan lainnya menjadi sangat penting untuk penanganan kaki diabetes yang baik, cermat, dan menyeluruh. Penanganan kaki diabetes yang baik dan cermat tentu akan menghindarkan penyandang kencing manis dari kecacatan dan kematian.

 

 

 

Daftar Pustaka

Aumiller WD, Dollahite, Anderson H. Pathogenesis and management of diabetic foot ulcers, Journal of the American Academy of Physician Assistants: May 2015 - Volume 28 - Issue 5 - p 28-34 doi: 10.1097/01.JAA.0000464276.44117.b1.

I. Migdalis, L. Czupryniak, N. Lalic, R. D. Leslie, N. Papanas, P. Valensi, "The Diabetic Foot", Journal of Diabetes Research, vol. 2017, Article ID 3585617, 2 pages, 2017. https://doi.org/10.1155/2017/3585617.

Everett E, Mathioudakis N. Update on management of diabetic foot ulcers. Ann N Y Acad Sci. 2018;1411(1):153-165. doi:10.1111/nyas.13569.