Selasa, 29 Oktober 2024 16:17 WIB

Dampak Kelainan Gigi Terhadap Risiko Penyakit Gusi

Responsive image
20
drg. Emmy Hastuti, M.Kes - RSUP Fatmawati Jakarta

Plak bakteri diakui sebagai penyebab utama dalam memicu dan memperparah penyakit periodontal. Penyakit ini melibatkan peradangan pada jaringan pendukung gigi yang bisa mengarah pada kerusakan serius, termasuk hilangnya gigi. Faktor anatomi seperti keberadaan mutiara enamel—formasi email yang tidak biasa pada permukaan akar gigi—sering kali dikaitkan dengan kerusakan periodontal yang terjadi secara lokal. Mutiara enamel ini, meskipun jarang ditemukan, dapat memicu perkembangan penyakit periodontal. Anomali ini, yang juga dikenal dengan nama enameloma, enamel drop, atau nodul enamel, masih menjadi fenomena yang belum sepenuhnya dipahami oleh para peneliti.

Mutiara enamel adalah formasi email berbentuk bulat yang terletak pada permukaan akar gigi. Secara struktural, mutiara ini memiliki inti dentin yang dilapisi oleh email dan mungkin juga mengandung ruang pulpa. Mutiara enamel sering kali ditutupi oleh lapisan tipis sementum atau epitel email tereduksi. Ukuran dari mutiara enamel yang bisa diamati secara klinis bervariasi, mulai dari 0,3 mm hingga 4 mm, dengan diameter rata-rata sekitar 0,96 ± 0,43 mm. Lokasi paling umum terjadinya mutiara enamel adalah pada permukaan proksimal distal gigi geraham atas, serta pada permukaan bukal atau lingual gigi geraham bawah. Gigi geraham atas kedua dan ketiga lebih sering terkena dibandingkan gigi geraham pertama, sedangkan mutiara enamel jarang ditemukan pada gigi premolar atau gigi anterior.

Etiologi atau penyebab pasti dari terbentuknya mutiara enamel belum diketahui dengan jelas. Namun, pembentukannya memerlukan adanya ameloblas yang berdiferensiasi di area apikal dari persimpangan semento-enamel (CEJ). Dalam beberapa penelitian, selubung akar epitel Hertwig (HERS) atau residunya, yaitu sisa epitel Malassez, diduga sebagai sumber ameloblas ektopik yang membentuk email pada permukaan akar.

Plak bakteri telah terbukti menjadi faktor penyebab utama gingivitis dan periodontitis, dengan morfologi gigi dan anatomi lokal yang berperan dalam memperparah kondisi ini. Daerah yang memiliki anatomi tidak biasa, seperti adanya mutiara enamel, cenderung lebih rentan terhadap retensi plak, yang pada akhirnya bisa mempercepat perkembangan penyakit periodontal. Hubungan antara mutiara enamel dan jaringan periodontal masih belum sepenuhnya jelas, namun adanya mutiara enamel dapat memperburuk kondisi periodontal dengan menyediakan tempat perlindungan bagi bakteri penyebab penyakit.

Mutiara enamel pertama kali dijelaskan pada tahun 1842 oleh Linderer dan sejak itu telah dikenal dengan berbagai istilah, termasuk enameloma, nodul email, dan eksostosis email. Namun, istilah enameloma dianggap kurang tepat karena mengandung konotasi neoplastik yang tidak sesuai dengan sifat non-tumoral dari mutiara enamel ini. Mutiara enamel biasanya ditemukan lebih apikal dibandingkan ekstensi email, yang merupakan perluasan linier dari email serviks di atas permukaan akar. Mutiara enamel ini sering kali lebih tidak teratur dibandingkan dengan struktur enamel mahkota, dengan variasi dalam arah batang enamel dan zat interprismatik.

Meskipun mutiara enamel biasanya ditemukan pada satu gigi, ada juga kasus di mana beberapa mutiara enamel ditemukan pada gigi yang sama. Mutiara enamel ini bisa seluruhnya terdiri dari email atau bisa juga mengandung dentin dengan atau tanpa perluasan pulpa. Dalam kasus yang lebih jarang, mutiara enamel bebas dapat ditemukan di dalam ruang ligamen periodontal, atau bahkan dalam dentin sebagai mutiara enamel internal.

Mutiara enamel mungkin juga menunjukkan lapisan permukaan email yang dilapisi oleh sementum aselular, yang dapat memfasilitasi perlekatan serat ligamen periodontal dan pembentukan ruang ligamen periodontal yang teratur di sekitarnya. Namun, kualitas enamel pada mutiara enamel telah dipelajari dan menunjukkan adanya area hipomineralisasi serta cekungan superfisial yang terisi dengan bahan organik pada permukaan email.

Dalam konteks periodontal, mutiara enamel menjadi salah satu faktor yang perlu diwaspadai karena kemampuannya untuk mengganggu proses pembersihan plak oleh pasien maupun oleh profesional kesehatan. Dengan demikian, pengenalan dan penanganan dini terhadap mutiara enamel sangat penting untuk mencegah kerusakan periodontal yang lebih parah.

 

Referensi : 

 

Shivani Sharma , Sumit Malhotra , Vidya Baliga , 1 dan Manoj Hans 2 Mutiara email pada lokasi yang tidak biasa berhubungan dengan penyakit periodontal lokal: Sebuah laporan klinis. J Indian Soc Periodontol. 2013 November-Desember; 17(6): 796–800. doi:  10.4103/0972-124X.124520

https://www-ncbi-nlm-nih-gov.translate.goog/pmc/articles/PMC3917214/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Nia Rohmawati , Yunita Dyah Puspita Santik. Status Penyakit Periodontal pada Pria Perokok Dewasa. HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT. file:///C:/Users/LENOVO ID/Downloads/25497-Article Text-71418-1-10-20190615.pdf

Shivani Sharma , Sumit Malhotra , Vidya Baliga , 1 dan Manoj Hans 2 . Mutiara email pada lokasi yang tidak biasa berhubungan dengan penyakit periodontal lokal: Sebuah laporan klinis. J Indian Soc Periodontol. 2013 November-Desember; 17(6): 796–800. https://www-ncbi-nlm-nih-gov.translate.goog/pmc/articles/PMC3917214/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Sumber gambar : 

Freepik (Hand drawn bad teeth illustration) https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-bad-teeth-illustration_82333645.htm