Senin, 29 Januari 2024 15:57 WIB

Seperti Apa Masalah Status Gizi pada Balita?

Responsive image
3751
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih terhadap tumbuh kembang anak di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi pada masa emas ini bersifat irreversible (tidak dapat pulih), sedangkan kekurangan gizi dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, Berat Badan (BB) dan tinggi badan. Gizi menjadi bagian sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan balita yang di dalamnya memiliki keterkaitan yang erat hubungannya dengan kesehatan dan kecerdasan. Pemberian gizi yang kurang baik terutama terhadap anak-anak, akan menurunkan potensi sumber daya pembangunan masyarakat. Gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan seseorang. Agar fungsi tersebut dapat bekerja dengan baik, jumlah zat gizi yang dikonsumsi seseorang harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Apabila tubuh mengkonsumsi zat gizi kurang dari kebutuhanya maka akan terjadi kasus gizi kurang, sebaliknya apabila jumlah zat gizi yang akan dikonsumsi berlebihan akan mengakibatkan tubuh kelebihan zat gizi.

Faktor Penyebab Kurang Gizi

Faktor-faktor penyebab kurang gizi dapat dilihat dari penyebab langsung dan tidak langsung serta pokok permasalahan dan akar masalah. Faktor penyebab langsung meliputi makanan tidak seimbang dan infeksi, sedangkan faktor penyebab tidak langsung meliputi ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak serta pelayanan kesehatan anak dan lingkungan.

Status gizi anak balita juga dipengaruhi oleh factor kondisi sosial ekonomi, antara lain pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak, pengetahuan dan pola asuh ibu serta kondisi ekonomi orang tua secara keseluruhan. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan, dan penggunaan makanan. Pengertian lain menyebutkan bahwa status gizi merupakan ekspresi dari keadaan  keseimbangan dalam bentuk variable tertentu, atau perwujudan  dari status  tubuh yang berhubungan dengan gizi dalam bentuk variabel  tertentu.

Masalah Gizi yang Harus Ditanggulangi

Di Indonesia sampai kini masih terdapat empat masalah gizi utama yang harus ditangulangi dengan program perbaikan gizi, yaitu :

1.      Masalah Kurang Energi Protein (KEP)

2.      Masalah kurang vitamin A

3.      Masalah anemia zat gizi, dan

4.      Masalah gangguan akibat kekurangan yodium

Kurang Energi Protein (KEP) sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Kurang Energi Protein (KEP) sendiri dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu gizi kurang (bila berat badan menurut umur di bawah 2 SD), dan gizi buruk (bila berat badan menurut umur di bawah 3 SD). Gizi kurang pada balita tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi diawali dengan kenaikan berat badan anak yang tidak cukup. Perubahan berat badan anak dari waktu ke waktu merupakan petunjuk awal tentang perubahan status gizi anak.

 

Referensi :

Istiono, W. W., Suryadi, H., & Haris, M. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita. Berita Kedokteran Masyarakat, 25(3), 150.

Alhamid, S. A., Carolin, B. T., & Lubis, R. 2021. Studi Mengenai Status Gizi Balita. Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(1), 131-138.

Sholikah, A. S., Rustiana, E. R., & Yuniastuti, A. 2017. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Pedesaan dan PerkotaanPublic Health Perspective Journal, 2(1).