Jumat, 13 September 2024 10:36 WIB

Mengenal Penyakit Lupus

Responsive image
478
dr. Radhiyatam Mardhiyah, SpPD, FINASIM - RSUP Fatmawati Jakarta

Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah penyakit autoimun sistemik yang terjadi akibat kekebalan tubuh pasien menyerang jaringan dan organ tubuhnya sendiri. Penyebab pasti LES masih belum diketahui, namun faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan penyakit ini.

Gejala dan Pentingnya Deteksi Dini 

Gejala LES sangat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut. Gejala yang dapat dialami oleh pasien LES meliputi :
1). Bengkak dan nyeri pada sendi-sendi jari tangan.
2). Pusing atau sakit kepala.
3). Badan lemah dan kurang tenaga.
4). Sesak napas.
5). Bercak kemerahan di wajah yang berbentuk kupu-kupu.
6). Demam tanpa sebab yang jelas.
7). Ruam atau memar tanpa sebab yang jelas.
8). Rambut rontok.
9). Sariawan pada mulut.
10) . BAK berbusa

Kewaspadaan dan Risiko 

Kewaspadaan terhadap LES sangat penting, terutama pada perempuan usia muda. Waspadai jika mengalami keluhan lebih dari dua organ, gejala umum tanpa penyebab jelas, dan gejala khas lupus seperti ruam kupu-kupu, sariawan pada mulut tanpa rasa nyeri, dan kebotakan pada sebagian area kepala.

Jika ada kecurigaan ke arah LES, segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, atau Spesialis Anak.

Komplikasi Lupus 

Bila LES tidak ditangani dengan tepat, dapat menjadi berat dan melibatkan organ ginjal, otak, ataupun darah. Selain itu, jika penanganan tidak tepat, LES juga dapat menyebabkan :
1). Gangguan kehamilan.
2). Osteoporosis (pengeroposan tulang) akibat penggunaan obat dengan tidak tepat.
3). Gangguan kesehatan mental.

Target Pengobatan: Remisi

Target utama pengobatan LES adalah mencapai remisi, yaitu kondisi gejala menghilang atau menjadi sangat minimal selama jangka waktu tertentu. Remisi bisa bersifat sementara atau berkelanjutan, tergantung pada respons tubuh terhadap pengobatan dan gaya hidup pasien.

Mencapai remisi adalah tujuan yang diinginkan dalam pengelolaan LSS karena dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.

Memahami dan mengenali gejala LES, serta melakukan deteksi dini dan manajemen yang tepat, sangat penting untuk mengelola penyakit ini dan mencegah komplikasi serius. Dengan perawatan yang tepat, pasien LES dapat mencapai remisi dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

 

Referensi :

Sumariyono;, Kalim H, Setyohadi B, Hidayat R, Najirman, Hamijoyo L, et al. Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indonesia: Diagnosis dan Pengelolaan Lupus Eritematosus Sistemik. Perhimpunan Reumatologi Indonesia; 2019.

Fanouriakis A, Kostopoulou M, Andersen J, Aringer M, Arnaud L, et al. EULAR recommendations for the management of systemic lupus erythematosus: 2023 update. Ann Rheum Dis. 2024 Jan 2;83(1):15-29.

Ameer MA, Chaudhry H, Mushtaq J, Khan OS, Babar M, Hashim T, Zeb S, Tariq MA, Patlolla SR, Ali J, Hashim SN, Hashim S. An Overview of Systemic Lupus Erythematosus (SLE) Pathogenesis, Classification, and Management. Cureus. 2022 Oct 15;14(10):e30330.

Frangou E, Bruchfeld A, Fernandez-Juarez GM, Floege J, Goumenos D, Moran SM, et al. European Renal Association–Immunonephrology Working Group (ERA-IWG). EULAR 2023 recommendations for SLE treatment: synopsis for the management of lupus nephritis: the European Renal Association–Immunonephrology Working Group (ERA-IWG) perspective. Nephrol Dial Transplant. 2024 May;39(5):727-30.

Sumber gambar :

Freepik (Close-up hands holding purple ribbon with stethoscope) https://www.freepik.com/free-photo/close-up-hands-holding-purple-ribbon-with-stethoscope_5482011.htm#fromView=search&page=1&position=27&uuid=aadefd2c-0dd9-457a-ba12-e46000cae429