Selasa, 03 Januari 2023 08:51 WIB

Bagaimana Cara Mengendalikan Penyakit Hipertensi?

Responsive image
7212
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas batas normal yang dapat mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan juga angka kematian (mortalitas). Menurut WHO disebut hipertensi apabila tekanan darah fase sistolik 140 mmHg menunjukkan fase darah yang sedang di pompa oleh jantung dan fase diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung.

Klasifikasi Hipertensi

1.      Optimal : tekanan darah sistolik < 120 dan tekanan darah diastolik < 80.

2.      Normal : tekanan darah sistolik 120-129 dan tekanan darah diastolik 80-84.

3.      Normal - Tinggi : tekanan darah sistolik 120-139 dan tekanan darah diastolik 85-89.

4.      Hipertensi Derajat 1 : tekanan darah sistolik 140-159 dan tekanan darah diastolic 90-99.

5.      Hipertensi Derajat 2 : tekanan darah sistolik 160-179 dan tekanan darah diastolik 100-109.

6.      Hipertensi Derajat 3 : tekanan darah sistolik ≥ 180 dan tekanan darah diastolik ≥ 110.

7.      Hipertensi Sistolik Terisolasi : tekanan darah sistolik ≥ 140 dan tekanan darah diastolik < 90.

Gejala Hipertensi

1.      Sakit kepala

2.      Gelisah

3.      Jantung berdebar-debar

4.      Pusing

5.      Penglihatan kabur

6.      Rasa sakit di dada

7.      mudah lelah, dan lain-lain

Faktor Penyebab Hipertensi

Hipertensi di pengaruhi 2 faktor yaitu faktor tidak dapat diubah dan yang dapat diubah :

1.      Faktor yang tidak dapat diubah.

a.      Usia

b.      Jenis kelamin

c.      Keturunan

d.      Riwayat keluarga

2.      Faktor yang dapat diubah.

a.    Stres

b.    Berat badan

c.    Pengunaan kontrasepsi oral pada wanita

d.    Konsumsi garam berlebihan

e.    Kebiasaan merokok

f.     Pendidikan

g.    Pekerjaan

Cara Mengendalikan Hipertensi

Cara mengendalikan Hipertensi dengan PATUH :

P :  Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter.

Pemeriksaan dilakukan tidak hanya ketika sedang mengalami gejala, namun sesuai anjuran dari dokter. Hal ini dilakukan untuk menghindari timbulnya komplikasi.

A :  Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur.

Obat anti Hipertensi wajib diminum setiap hari secara teratur. Kebanyakan orang beranggapan bahwa jika tidak ada gejala maka tidak perlu mengkonsumsi obat anti Hipertensi, persepsi seperti ini adalah salah besar.  Minum obat anti Hipertensi secara teratur digunakan untuk menghindari terjadinya komplikasi. Jika dokter memberikan advis untuk memberhentikan konsumsi obat, hal ini tidak akan semudah itu. Harus dikaji terlebih dahulu mengingat penyakit Hipertensi ini dapat berakibat fatal jika salah dalam penanganan.

T : Tetap diet dengan gizi seimbang.

Lakukan diet rendah garam.

U : Upayakan aktivitas fisik dengan aman.

Lakukan olahraga bersepeda, renang, lari, dan lain-lain. Apapun olahraganya, diri harus dapat mengenali seberapa kemampuan kita. Olahraga secara berlebihan juga dapat menyebabkan efek yang buruk pada kesehatan. Pada penderita Hipertensi dengan riwayat penyakit jantung maka harus lebih selektif dalam pemilihan jenis olahraga yang akan dipilih.

H : Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lainnya.

Kandungan dari ketiganya memiliki risiko tinggi dalam mempercepat perburukan Hipertensi.

Pencegahan Hipertensi

Pencegahan Hipertensi yang dapat dilakukan yaitu :

1.      Mengurangi asupan garam.

2.      Makan lebih banyak buah dan sayuran.

3.      Aktifitas fisik secara teratur.

4.      Tidak merokok

5.      Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh.

6.      Menghilangkan/mengurangi lemak dalam makanan.

 

Referensi :

Hamria, dkk. 2020. Hubungan Pola Hidup Penderita Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna. Program Sarjana Keperawatan STIKes Karya Kesehatan. Jurnal Keperawatan Volume 04 Nomor 01.

Ansar Jumriani, dkk. 2019. Determinan Kejadian Hipertensi pada Pengunjung Posbindu di Wilayah Kerja Puskesmas Ballaparang Kota Makassar. Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Volume 1 Edisi 3.