Makassar (10/10) - Dalam mewujudkan pelayanan terbaik untuk para pasien yang sudah mempercayakan kesehatannya, RS Wahidin Sudirohusodo Makassar tengah melakukan persiapan akreditasi Joint Commission International (JCI) dengan menyelenggarakan Workshop JCI Onsite Focused Consultation pada 7-10 Oktober 2024 bertempat di Auditorium Lt 7 gedung layanan Pusat Jantung Terpadu.
JCI didirikan pada 1994 oleh The Joint Commission, suatu badan akreditasi internasional yang bertujuan memberikan penghargaan atau pengakuan kepada institusi rumah sakit atas peningkatan kualitas dan keamanan layanan kesehatan bertaraf internasional.
Akreditasi merupakan salah satu elemen penting bagi rumah sakit untuk menggambarkan kualitas layanan yang diberikan kepada pasien. Akreditasi tersebut juga memastikan bahwa RS Wahidin Sudirohusodo sudah mematuhi standar lokal serta internasional yang ketat.
Xavier Anton, FACEP, LHCRM, MD konsultan JCI yang hadir melakukan pendampingan mengatakan bahwa Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang melakukan pendampingan akreditasi JCI edisi 8.
Dalam edisi 8 ini terdapat 4 bagian utama yaitu: Accreditation Participation Requirements, Patient-Centered Standards, Health Care Organization Management Standards, dan Global Health Impact Standards. Adapun beberapa poin-poin perubahan dalam edisi ini yaitu:
Workshop ditutup dengan penyampaian hasil konsultasi dan pendampingan terkait apa saja yang perlu diperbaiki guna memenuhi standar dan apa saja yang harus dipertahankan serta perlu ditingkatkan. Xavier Anton juga menyoroti kekuatan organisasi yang dimiliki RS Wahidin Sudirohusodo dalam menghadapi persiapan survei JCI tahun 2025 yang harus tetap dipertahankan antara lain partisipasi aktif, antusias, semangat, motivasi, kegembiraan seluruh pegawai, komitmen pimpinan untuk peningkatan kualitas dan manajemen organisasi sudah berjalan dengan sangat baik. Tentunya, seluruh civitas hospitalia RS Wahidin Sudirohusodo senantiasa bekerja cerdas dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan bertaraf internasional khususnya di Kawasan Timur Indonesia.
Sebuah rumah sakit yang baik, tidak hanya dilihat dari lengkapnya fasilitas dan banyaknya jumlah dokter spesialis maupun sub-spesialis nya saja. Tetapi mutu pelayanan serta komitmen terhadap keselamatan pasien dan mutu rumah sakit menjadi sebuah tolok ukur yang mutlak diterapkan.