Selasa, 15 Oktober 2024 08:57 WIB

RS Wahidin Sudirohusodo Melaksanakan Kegiatan JCI Onsite Focused Consultation

Responsive image
Humas RS Wahidin Sudirohusodo - RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
15

Makassar (10/10) - Dalam mewujudkan pelayanan terbaik untuk para pasien yang sudah mempercayakan kesehatannya, RS Wahidin Sudirohusodo Makassar tengah melakukan persiapan akreditasi Joint Commission International (JCI) dengan menyelenggarakan Workshop JCI Onsite Focused Consultation pada 7-10 Oktober 2024 bertempat di Auditorium Lt 7 gedung layanan Pusat Jantung Terpadu. 

JCI didirikan pada 1994 oleh The Joint Commission, suatu badan akreditasi internasional yang bertujuan memberikan penghargaan atau pengakuan kepada institusi rumah sakit atas peningkatan kualitas dan keamanan layanan kesehatan bertaraf internasional.

Akreditasi merupakan salah satu elemen penting bagi rumah sakit untuk menggambarkan kualitas layanan yang diberikan kepada pasien. Akreditasi tersebut juga memastikan bahwa RS Wahidin Sudirohusodo sudah mematuhi standar lokal serta internasional yang ketat.

Xavier Anton, FACEP, LHCRM, MD konsultan JCI yang hadir melakukan pendampingan mengatakan bahwa Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang melakukan pendampingan akreditasi JCI edisi 8. 

Dalam edisi 8 ini terdapat 4 bagian utama yaitu: Accreditation Participation Requirements, Patient-Centered Standards, Health Care Organization Management Standards, dan Global Health Impact Standards. Adapun beberapa poin-poin perubahan dalam edisi ini yaitu: 

  1. Accreditation Participation Requirements now surveyed as scorable standards.
  2. New Global Health Impact (GHI) chapter focused on environmental sustainability.
  3. New Healthcare Technology (HCT) chapter focused on electronic health records, telehealth, and cybersecurity.
  4. New Patient Safety Chapter and Sentinel Event Policy to promote nonpunitive approach on patient safety event reporting.
  5. New requirements for establishing and implementing a program for nuclear medicine safety.
  6. Enhanced requirements for the care of suicidal patients.
  7. New and expanded requirements for organ and tissue transplant programs.
  8. New requirements for care of vulnerable populations.
  9. New requirement regarding disclosure of clinical errors.
  10. Streamlined risk assessment requirements for facility management and safety.
  11. Enhanced requirements on workplace violence.
  12. Updated infection control requirements on preparedness and response for epidemiologically significant or novel pathogens in response to the global experience with the COVID pandemic

 

Workshop ditutup dengan penyampaian hasil konsultasi dan pendampingan terkait apa saja yang perlu diperbaiki guna memenuhi standar dan apa saja yang harus dipertahankan serta perlu ditingkatkan. Xavier Anton juga menyoroti kekuatan organisasi yang dimiliki RS Wahidin Sudirohusodo dalam menghadapi persiapan survei JCI tahun 2025 yang harus tetap dipertahankan antara lain partisipasi aktif, antusias, semangat, motivasi, kegembiraan seluruh pegawai, komitmen pimpinan untuk peningkatan kualitas dan manajemen organisasi sudah berjalan dengan sangat baik. Tentunya, seluruh civitas hospitalia RS Wahidin Sudirohusodo senantiasa bekerja cerdas dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan bertaraf internasional khususnya di Kawasan Timur Indonesia. 

Sebuah rumah sakit yang baik, tidak hanya dilihat dari lengkapnya fasilitas dan banyaknya jumlah dokter spesialis maupun sub-spesialis nya saja. Tetapi mutu pelayanan serta komitmen terhadap keselamatan pasien dan mutu rumah sakit menjadi sebuah tolok ukur yang mutlak diterapkan.