Rabu, 10 Juli 2024 11:26 WIB

Kementerian Kesehatan RI tandatangani MoU Inovasi Penggunaan AI dalam Diagnostik Penyakit

Responsive image
rfs/roy - Balai Besar Biomedis dan Genomika Kesehatan Jakarta
65

Jakarta (09/07) – Menteri Kesehatan RI,menyaksikan secara langsung penandatanganan MoU antara Kementerian Kesehatan RI yang dalam hal ini oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Ashar Jaya, SH, SKM, MARS dengan Dimitry Tran, Co-Founder dan CEO, Harrison AI selaku perusahaan yang bergerak dibidang pengembangan kecerdasan buata atau Artificial Intelligence (AI) untuk diagnostik penyakit. Kerja sama ini adalah dasar untuk kerja sama lebih lanjut dalam pengunaan AI untuk diagnostik penyakit di RS Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta, RS Kanker Dharmais, dan RSUP dr M Djamil Padang.

Perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dengan cepat mendominasi sistem layanan kesehatan, mengubah sistem manual menjadi otomatis.  Perkembangan pesat dalam teknologi ini, terutama untuk deteksi dini dan aplikasi diagnostik, memungkinkan AI melakukan apa yang dilakukan manusia dengan lebih efisien, mudah, dan biaya lebih rendah.

Harrison AI adalah perusahaan Australia yang mengkhususkan diri dalam kecerdasan buatan (AI) dan teknologi terkait. Mereka kemungkinan terlibat dalam pengembangan solusi AI, yang dapat berkisar dari aplikasi dalam perawatan kesehatan, keuangan, layanan pelanggan, atau industri lainnya. Harrison AI memiliki misi untuk segera meningkatkan kapasitas perawatan kesehatan global menggunakan otomatisasi AI untuk meningkatkan perawatan yang dapat diberikan oleh dokter

Tujuan dilakukannya MoU ini antara lain untuk mendorong kerjasama dalam studi aplikasi potensial kecerdasan buatan untuk diagnostik kesehatan di Indonesia. Kedua, yaitu untuk meningkatkan kemampuan ekosistem kesehatan Indonesia dalam menggunakan kecerdasan buatan dalam penelitian, serta untuk meningkatkan penyediaan teknologi kesehatan mutakhir melalui sistem kesehatan Indonesia.

Tiga rumah sakit vertikal yang terlibat dalam MoU ini masing-masing memiliki ruang lingkup dalam penggunaan AI untuk diagnostik penyakit. RS Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta sebagai penganpu nasional dalam penanganan penyakit stoke dan syaraf akan memanfaatkan AI dalam pencitraan CT Scan Otak, RS Kanker Dharmais akan memanfaatkan AI dalam pencititraan Sinar-X dada untuk kanker paru-paru, kanker payudara, dan prostat, serta RSUP Dr M Djamil padang akan memanfaatkan AI dalam pencitraan Sinar-x dada.   

Dirjen Yankes menyampaikan bahwa Di Indonesia, pemanfaatan AI tidak dapat dihindari, khususnya di bidang kesehatan. Dia menjelaskan bahwa di sejumlah negara, pemanfaatan teknologi tersebut terbukti membuat pelayanan kesehatan semakin akurat, efektif, dan efisien. Uji klinis akan dimulai di Indonesia, agar teknologi tersebut dapat diterima dan bermanfaat bagi publik, sehingga mereka tak perlu menunggu lama lagi untuk hasil-hasil pemeriksaan kesehatan itu.