Kamis, 20 Juni 2024 00:25 WIB

Pertemuan Penguatan Penyelenggraan BGSI Hub Penyakit Infeksi Prioritas Tuberkulosis  Ke RS Layanan Tuberkulosis dan Laboratorium

Responsive image
rfs - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
100

Jakarta (19/06) – Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Andi Saguni, MA membuka secara daring Pertemuan Penguatan Penyelenggraan BGSI Hub Penyakit Infeksi Prioritas Tuberkulosis  Ke RS Layanan Tuberkulosis dan Laboratorium. Kegiatan yang berlangsung di DKI Jakarta tersebut menggundang Rumah Sakit Hub penyakit Infeksi Prioritas Tuberkulosis, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Balai Laboratorium Kesehatan, serta Puskesmas yang terkait penanganan Penyakit Infeksi Prioritas Tuberkulosis.

Berdaskan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/505/2024 tentang Penyelenggaraan Biomedical Genome-based Science Initiative for Precision Medicine dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Berbasis Genomika, RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan dimandatkan sebagai koordinator Hub di bidang penyakit menular yang memiliki tugas mengkoordinasikan jejaring Hub dan menyelenggarakan penguatan dan pengembangan pelayanan kesehatan genomika di bidang penyakit infeksi.

Menindaklanjuti hal tersebut, RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan akan melakukan proses rekrutmen pasien di 34 provinsi Indonesia. Sebanyak 7600 pasien dilibatkan dalam kegiatan ini, yang terbagi menjadi 6266 pasien Tuberkulosis resisten obat dan 1344 pasien Tuberkulosis sensitif obat.

Pertemuan ini diselenggarakan sebagai upaya koordinasi guna kelancaran kegiatan Penyelenggraan BGSI Hub Penyakit Infeksi Prioritas Tuberkulosis  Ke RS Layanan Tuberkulosis dan Laboratorium. Hal tersebut perlu dilakukan karena besarnya Jumlah pasien yang akan dilibatkan tidak mungkin dikerjakan oleh dua rumah sakit saja, untuk itu diperlukan kerjasama antara berbagai pihak mulai dari pusat maupun daerah baik dalam hal koordinasi, penyamaan persepsi, serta standarisasi pelaksanaan kegiatan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dalam sambutannya menyampaikan, “Dari kegiatan ini diharapkan kita akan mendapatkan data dan informasi yang nantinya akan digunakan untuk merumuskan kebijakan kesehatan khususnya untuk program pencegahan dan pengendalian penyakit tuberkulosis.”

Dalam kesempatan ini pula Sesditjen Yankes  memberikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular yang senantiasa memfasilitasi dan mendukung implementasi program BGSi khususnya di bidang tuberkulosis. Program hub TB ini telah terintegrasi dengan program TB nasional, sehingga seluruh kegiatannya mengikuti prosedur yang sama dengan kegiatan tim kerja TB, misalnya untuk pengiriman sampel dari lab DST dapat dikirimkan langsung ke hub TB tanpa menggunakan material transfer agreement (MTA).

“Saya juga berterima kasih kepada Dirut RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso dan Dirut RS Persahabatan yang telah bersinergi dalam mengkoordinir pelaksanaan kegiatan ini serta kepada Direktur Rumah Sakit, Kepala BBLKM, Kepala BLK, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kepala Puskesmas yang telah menunjukkan komitmen untuk mendukung terselenggaranya rekrutmen dan pelaksanaan kultur maupun sekuensing. Saya harap dengan adanya acaranya ini, koordinasi kita semakin berjalan dengan baik dan kita dapat berkontribusi bersama-sama mendukung program penanggulangan tuberkulosis di Indonesia”, ungkap dr. Andi Saguni, MA pada akhir sambutannya.