Kamis, 30 Mei 2024 18:06 WIB

Koordinasi Penyusunan Strategi Nasional Genomik dan Precision Medicine Indonesia

Responsive image
rfs - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
50

Jakarta (30/05) - Kemajuan bidang genomika di dunia, mendorong banyak negara maju seperti Amerika Serikat, Britania Raya, dan Uni Eropa untuk mengembangkan precision medicine yang menjadi bagian dari sistem pelayanan kesehatan. Menyikapi hal tersebut maka diselenggarakan Pertemuan Koordinasi Penyusunan Strategi Nasional Genomik dan Precision Medicine Indonesia. Kegiatan yang berlagsung di DKI Jakarta tersebut, dibuka langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Andi Saguni, M.Kes.

Untuk mendukung dan mengembangkan Precision Medicine, Kementerian kesehatan telah melakukan suatu inisiatif yang serupa dengan program yang disusun oleh beberapa negara maju seperti Amerika Serikat melalui program BGSi (Biomedical and Genome Science Initiative).

Pasca peluncuran Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) di tahun 2022, inisiatif precision medicine di Indonesia mengalami perkembangan pesat.  Namun, terdapat beberapa tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam pengembangan inisiatif precision medicine.

Dari lingkup internal khususnya di dalam Kementerian Kesehatan dalam menghadapi tantangan dalam pengembangan inisiatif precision medicine, diperlukan koordinasi internal di dalam Kementerian Kesehatan sendiri agar inisiatif precision medicine ini dapat mendukung program-program prioritas dan strategis Kementerian Kesehatan dan betul-betul memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat

Dalam sambutrannya, dr. Andi Saguni, MA menyampaikan bahwa “Kita harus belajar pentingnya mengantisipasi tantangan yang akan muncul di depan, tidak hanya dari sisi perkembangan data dan teknologi tapi juga kebutuhan sumber daya manusia, regulasi, advokasi dan pendidikan masyarakat terkait precision medicine”.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan berpesan kepada seluruh peserta yang hadir agar dapat dapat mengidentifikasi program prioritas Kementerian Kesehatan yang bisa mendapat manfaat terbesar dari precision medicine dan memetakan peran berbagai unit yang ada di Kementerian Kesehatan dalam implementasi precision medicine yang terintegrasi.

“Acara hari ini merupakan langkah awal dari penyusunan strategi genomik nasional, besar harapan saya agar Instansi Bapak Ibu, ke depannya juga dapat mengawal dan memberikan kontribusi dalam penyusunan strategi genomik nasional yang rencananya akan difinalkan di akhir tahun ini.” Ungkap dr. Andi Saguni, MA. (rfs)