Rabu, 13 Maret 2024 06:44 WIB

Komitmen Adalah Kunci Utama Suksesnya Akreditasi UTD Kabupaten Banyumas

Responsive image
Emma Aprilia, SKM, MARS /Adminkes Ahli Muda - Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan
706

Banyumas (07/03) - Unit Transfusi Darah (UTD) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan donor darah, penyediaan darah, dan pendistribusian darah. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD dan TPMD atau TPMDG pada Pasal 3 ayat 1 mengatur bahwa setiap Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD dan TPMDG wajib dilakukan akreditasi setiap 5 (lima) tahun. Sehingga sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, UTD juga wajib dilakukan akreditasi.

UTD Banyumas sebagai salah satu UTD Kelas Utama telah dilakukan survei akreditasi oleh Lembaga Penyelenggara Akreditasi (LPA) Lembaga Akreditasi Prima Husada (LAPRIDA). Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 26 s.d 28 Februari 2024 dengan tim surveior yaitu Dr. dr. Purwanto AP, Sp.PK sebagai surveior manajemen yang sekaligus sebagai ketua tim surveior, dan surveior teknis yaitu dr. Idah Wido Sari Nawangsih sebagai surveior teknis yang sekaligus menjadi anggota tim surveior. 

Menurut penuturan Kepala UTD Kabupaten Banyumas, dr Winda Astuti, persiapan akreditasi di UTD Kab Banyumas sudah dilakukan sejak awal Februari 2023, mulai dari mengikuti workshop, pelatihan-pelatihan yang terkait mutu dan akreditasi yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan UTD Pusat PMI seperti pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Peningkatan Mutu Keselamatan Pasien (PMKP), service excelent, dan masih banyak workshop-workshop atau pelatihan-pelatihan lain yang dilakukan guna persiapan akreditasi.

Selain mengikuti workshop dan pelatihan, petugas UTD Kab Banyumas juga melakukan self assessment terkait standar akreditasi UTD 9 Bab dengan tujuan untuk melihat sampai dimana kesiapan UTD Kabupaten Banyumas melakukan survei akreditasi. Dari hasil self assessment masih ada 3 bab yang belum mencapai skor 80%, diantara nya yaitu bab Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), bab Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dan Bab Pelayanan Darah (PD).

Kementerian Kesehatan sebagai regulator dalam penyelenggaraan akreditasi juga melakukan pembinaan dan pengawasan dalam persiapan akreditasi UTD. Salah satu bentuk pembinaan dan pengawasan yang dilakukan yaitu kunjungan evaluasi peningkatan mutu UTD. Salah satu yang menjadi lokus yaitu UTD Kabupaten Banyumas yang dilaksanakan pada 23 sd 25 Agustus 2023. Pada saat kunjungan evaluasi peningkatan mutu UTD disampaikan materi Kebijakan Mutu Pelayanan Kesehatan, Indikator Nasional Mutu (INM), Insiden Keselamatan Pasien (IKP), Standar Akreditasi, Juknis Survei dan telusur lapangan. Informasi yang diperoleh dari dr. Winda Astuti, pada saat kunjungan Kementerian Kesehatan banyak hal-hal baru, informasi baru dan masukan- masukan dalam upaya perbaikan peningkatan mutu. Setelah mendapatkan masukan-masukan pada saat kunjungan evaluasi peningkatan mutu UTD, UTD Kabupaten Banyumas langsung bergerak untuk melakukan perbaikan untuk bab-bab yang belum mencapai skor 80% tadi dan masukan-masukan lainnya dari tim yang datang. Kunjungan tim Kemenkes juga memberikan motivasi yang sangat berarti untuk UTD Kabupaten Banyumas untuk terus melakukan persiapan akreditasi.

UTD Kabupaten Banyumas mendaftar survei melalui aplikasi Data Fasyankes Online (DFO) pada awal Januari 2024. Setelah dilakukan pendaftaran dan kesepakatan survei maka sebulan kemudian, UTD Kabupaten Banyumas dilakukan survei. Setelah dilakukan survey, masih ada tahap verifikasi di LPA, Kemenkes, dan penandatangan sertifikat akreditasi secara elektronik.

Kepala UTD Kabupaten Banyumas, dr. Winda Astuti menyampaikan pesan bahwa kunci kesuksesan akreditasi adalah komitmen, kerja sama, memiliki tujuan yang sama dari seluruh pihak yang terlibat. Itu yang sangat membantu terwujud akreditasi di UTD Kabupaten Banyumas. 

"Harapan kami, semoga langkah UTD Kabupaten Banyumas segera diikuti oleh UTD-UTD lainnya untuk melaksanakan akreditasi sebagai salah satu upaya peningkatan mutu," harap dr. Winda.