Sabtu, 30 Desember 2023 22:59 WIB

Penandatanganan MoU Robotic Telesurgery Center di RSUP Adam Malik Medan dan RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar

Responsive image
(nri/ant/rfs) - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
321

Jakarta (30/12) – Menteri Kesehatan Ir Budi Gunadi Sadiki, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU dan Wakil Presiden Sains, Teknologi dan Ekonomi Republik Islam Iran Dr. Rouhollah Dehghani Firouzabadi menyaksikan secara daring penandatanganan nota kesepahaman kerja sama Robotic Telesurgery antara Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Medan dengan Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.  

Indonesia memiliki tonggak sejarah yang signifikan dalam pencapaian telesurgery. Pada bulan Mei 2023, dengan menggunakan Sinaflex Robotic Telesurgery System, Kementerian Kesehatan telah sukses melakukan operasi hewan secara langsung antara Bandung dan Yogyakarta. Momen keberhasilan ini menandai potensi dan harapan untuk mengampikasikannnya kepada pasien di masa mendatang.

Setelah kesuksesan tersebut, kini Kemeterian Kesehatan RI kembali melakukan kerja sama proyek Robotic Tele-Surgery antara Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Medan di Pulau Sumatera dengan Rumah Sakit Umum Pusat Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar di Pulau Sulawesi. Perspektif menuju masa depan yang lebih baik, serta dengan beragam gabungan kekuatan membentuk masa depan yang kokoh Proyek Robotic Tele-surgery menjadi wujud kolaborasi yang sangat baik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Republik Islam Iran.

Menteri Kesehatan RI menyampaikan terima kasih yang teramat besar kepada Pemerintah Iran yang mendukung perluasan The Robotic Telesurgery Center ke Rumah Sakit Umum Adam Malik, Medan (Pulau Sumatera) dan Wahidin Sudirohusodo, Makassar (Pulau Sulawesi).

“Pengembangan Pusat Bedah Tele Robotik Baru di Indonesia menandakan kolaborasi yang bermanfaat antara ilmuwan, ahli bedah, dan profesional medis terkait, serta industri di bidang pengetahuan, keterampilan, dan transfer teknologi antara kedua negara kita.” ujar Menkes.

Menkes menyampaikan pula bahwa sangat mendukung  sepenuhnya pembentukan penelitian gabungan yang solid dan studi multisenter dengan badan penasihat selama fase pengembangan ini untuk memberikan hasil layanan kesehatan yang akurat. Pada akhirnya, layanan telesurgery harus menghilangkan jarak jauh pasien bepergian, menyediakan layanan kesehatan ke daerah-daerah yang kurang terlayani secara medis, meningkatkan kolaborasi bedah serta meminimalkan risiko infeksi.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya, SH, SKM, MARS yang turut hadir serta mendatangani Perjanjian Nota Kesepahaman tersebut menyampaikan, proyek Robotic Tele-surgery ini memiliki dua tujuan inti. Pertama, program ini bertujuan untuk menghadirkan operasi tele-laparoskopik tingkat lanjut ke rumah sakit-rumah sakit terpencil di Indonesia yang kekurangan keahlian medis khusus. Kedua,  diharapkan pada tahun 2026 Indonesia memimpin produksi lokal sistem robotik dan instrumennya.

Hal ini sejalan dengan Program Transformasi Kesehatan Indonesia yaitu meningkatkan layanan kesehatan rujukan, memperkuat tenaga kesehatan khusus, memperkuat ketahanan kesehatan dan adopsi inovasi teknologi.Program percontohan ini mewakili komitmen Kementerian Kesehatan terhadap inovasi dan akses layanan kesehatan yang adil di seluruh Indonesia.

Untuk diketahui bahwa Proyek Robotic Telesurgery melibatkan kolaborasi profesional antara tenaga medis profesional, pakar teknologi, dan industri untuk menghasilkan produk tingkat medis. Dengan semangat kolaborasi, kami mengundang pemangku kepentingan dari fasilitas kesehatan, universitas, dan sektor swasta di kedua negara. Kami mencari keahlian dan sumber daya mereka untuk terlibat dalam penelitian bersama, memastikan bahwa prototipe kami muncul sebagai sistem yang aman, tepat, dan mematuhi standar internasional. Keberhasilan implementasi proyek ini di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta akan diperluas dan disesuaikan di Kawasan Timur Indonesia dan Kawasan Barat Indonesia yaitu RSUP H. Adam Malik di Medan dan RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo di Makassar.