Jumat, 15 Desember 2023 06:37 WIB

RSJPD Harkit dan Tokushukai Medical Group Sepakat Bangun Pusat Kesehatan Kardiovaskular di Jakarta

Responsive image
Humas - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta
686

Tokyo (11/12) - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Bersama Tokushukai Medical Group sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam pelayanan kesehatan jantung. Hal tersebut diwujudkan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua pihak di Jepang, Senin (11/12).

Penguatan kerja sama yang disepakati berupa bantuan sebesar 10 miliar yen (Rp 1 Trilyun) dari Tokushukai Medical Group kepada Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita  (RSJPDHK). Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan gedung baru yang bernama Harapan Kita-Tokushukai Cardiovascular Center Building, di Jakarta.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama RSJPDHK, Dr. dr. Iwan Dakota, SpJP(K), MARS, FACC, FESC Bersama CEO Tokushukai Medical Group, Shinichi Higashiueini, dan disaksikan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, serta Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Azhar Jaya.

Dalam sambutannya, Menkes berharap kerja sama ini tidak hanya berlangsung di level antar pemerintah dan swasta, tapi juga antar individu. Menurutnya, hubungan di level personal antar bangsa dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa kedepannya. beliau menambahkan, pembangunan Cardiovascular Center ini akan memberikan manfaat yang besar bagi penduduk Indonesia, khususnya dalam pengobatan penyakit kardiovaskular di tanah air.

Kerja sama antara RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dengan Tokushukai Medical Corporation telah terjalin sejak Tahun 2004. Hubungan ini terus berkembang hingga kemudian Tokushukai Medical Group memutuskan memberikan donasi untuk pembangunan gedung baru 24 lantai di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (20 lantai gedung layanan, 2 lantai basements, 1 lantai Mechanical, Electrical dan Plumbing (MEP), dan 1 lantai helipad).

Dalam kesempatan ini, Dirut RSJPDHK memaparkan proses pembangunan gedung baru tersebut rencananya akan dilaksanakan pada awal tahun 2024, dan ditargetkan selesai pada tahun 2026. Beliau menambahkan, selain bantuan untuk pembangunan gedung, MoU ini juga berisi tentang rencana pertukaran ilmu antar tenaga kesehatan kedua negara, hibah peralatan dan perlengkapan Kesehatan, serta pertukaran tenaga ahli dokter.