Senin, 28 Oktober 2024 16:00 WIB

Solusi Estetika dan Fungsional untuk Gigi Kecil

Responsive image
41
drg. Emmy Hasutti, M.Kes. (RS Fatmawati) - RSUP Fatmawati Jakarta

Mikrodontia adalah sebuah kondisi di mana satu atau lebih gigi tampak lebih kecil dari ukuran normalnya. Kondisi ini sering kali menjadi masalah estetika yang signifikan bagi pasien, sehingga memerlukan intervensi dari dokter gigi. Dalam praktik sehari-hari, dokter gigi sering kali menemui pasien dengan keluhan terkait mikrodontia, terutama karena penampilannya yang dianggap tidak sedap dipandang. Oleh karena itu, pengobatan yang diberikan biasanya berfokus pada perbaikan estetika, meskipun hal ini dapat menimbulkan tantangan yang memerlukan pendekatan multidisiplin.

Mikrodontia tidak hanya mempengaruhi penampilan gigi, tetapi juga dapat menyebabkan masalah fungsional. Pasien dengan mikrodontia mungkin mengeluhkan gigi yang tampak lebih kecil dibandingkan dengan gigi lain di sekitarnya, atau adanya celah di antara gigi. Selain itu, mikrodontia juga dapat menyebabkan kesulitan dalam fungsi mengunyah, terutama jika gigi yang terkena mikrodontia tidak dapat menyatu dengan baik dengan gigi lainnya. Hal ini bisa menyebabkan makanan mudah terselip di antara gigi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi. Maloklusi, atau ketidaksejajaran gigi, juga sering kali menjadi masalah yang berkaitan dengan mikrodontia, seperti impaksi gigi taring.

Faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan gigi, termasuk dalam kasus mikrodontia. Genetika menentukan bagaimana gigi terbentuk, termasuk ukuran, bentuk, dan jarak antar gigi. Inilah sebabnya mengapa ukuran dan bentuk gigi sering kali mirip dengan gigi yang dimiliki oleh orang tua atau kerabat dekat lainnya. Namun, masalah kesehatan mulut seperti mikrodontia juga dapat diwariskan. Mikrodontia dapat membuat gigi tampak seperti gigi susu (gigi bayi) yang lebih kecil, dan jika gigi terlalu kecil, mereka mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik dalam proses mengunyah. Akibatnya, gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan.

Kemajuan dalam teknologi kedokteran gigi telah memungkinkan para profesional untuk memperbaiki kondisi mikrodontia dan memperbaiki senyuman pasien. Ada berbagai pilihan pengobatan yang tersedia untuk menangani mikrodontia, mulai dari metode konservatif hingga prosedur yang lebih kompleks. Beberapa di antaranya termasuk bonding komposit, veneer porselen, dan pemasangan mahkota gigi.

Bonding komposit adalah salah satu metode konservatif yang dapat digunakan untuk memperbaiki mikrodontia. Dalam prosedur ini, bahan komposit yang sewarna dengan gigi digunakan untuk menutupi permukaan depan gigi yang terkena mikrodontia. Hanya sedikit bagian dari struktur asli gigi yang perlu dihilangkan, sehingga prosedur ini dianggap sebagai solusi yang cukup konservatif namun efektif untuk meningkatkan penampilan gigi yang terkena mikrodontia.

Veneer, yang dirancang khusus untuk menutupi permukaan depan gigi, juga merupakan opsi yang umum digunakan untuk mengatasi mikrodontia. Veneer dapat disesuaikan agar pas dengan gigi, dan sering kali digunakan untuk memperbaiki gigi yang mengalami noda parah, terkelupas, atau membusuk. Namun, veneer juga sangat efektif untuk memperbaiki gigi yang terlalu kecil akibat mikrodontia, memberikan hasil yang estetis dan alami.

Mahkota gigi adalah opsi lain yang dapat digunakan untuk menangani mikrodontia. Mahkota tidak hanya dapat mengembalikan ukuran dan bentuk normal gigi, tetapi juga meningkatkan kekuatan dan penampilannya. Selain itu, mahkota gigi juga sering digunakan dalam kasus tambalan besar, sebagai penopang jembatan gigi, dan sebagai pelindung bagi gigi yang lemah atau patah.

Mikrodontia adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama dalam hal penampilan dan fungsi gigi. Meskipun demikian, dengan kemajuan dalam bidang kedokteran gigi, ada banyak opsi pengobatan yang tersedia untuk memperbaiki kondisi ini. Jika Anda memiliki gigi yang terlalu kecil dan mulai mengalami masalah seperti kerusakan gigi atau ketidaknyamanan, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi. Intervensi dini dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dan meningkatkan estetika serta fungsi gigi Anda.

 

Referensi:

Laverty, D., Thomas, M. Manajemen restoratif mikrodontia. Br Dent J 221 , 160–166 (2016).

https://doi.org/10.1038/sj.bdj.2016.595. https://www-nature-com.translate.goog/articles/sj.bdj.2016.595?error=cookies_not_supported&code=b0446e72-95af-4f37-966d-fdd384d3daba&_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=wa#citeas

Yuan Chen, DDS, Fangjie Zhou, DDS, Yiran Peng, DDS, PhD, Luxian Chen, DDS, and Yan Wang, DDS?Non-syndromic occurrence of true generalized microdontia with hypodontia. A case report .Medicine (Baltimore). 2019 Jun; 98(26): e16283.

https://www-ncbi-nlm-nih-gov.translate.goog/pmc/articles/PMC6616277/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Sumber gambar :

Freepik (Girl) https://www.freepik.com/free-photo/girl_4490804.htm#fromView=search&page=1&position=4&uuid=f8eb831a-232e-4fa5-acf6-06c4a5724542