Jumat, 04 Oktober 2024 14:42 WIB

Penyebab dan Penanganan Nyeri Setelah Pencabutan Gigi: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Responsive image
36
drg. Emmy Hastuti, M.Kes - RSUP Fatmawati Jakarta

Penyebab Nyeri Pasca Pencabutan Gigi

Nyeri setelah pencabutan gigi merupakan keluhan yang umum dialami oleh banyak pasien. Salah satu penyebab paling sering dari nyeri ini adalah dry socket atau alveolitis lokal, di mana soket tempat gigi dicabut mengalami paparan tulang baik sebagian atau seluruhnya. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam dan bau yang tidak sedap. Selain itu, nyeri pasca pencabutan juga dapat terjadi akibat hipersensitivitas pada gigi yang berdekatan. Hal ini bisa disebabkan oleh cedera yang terjadi selama pencabutan, seperti tekanan berlebih yang mengakibatkan dislokasi, restorasi besar, subluksasi, atau bahkan fraktur mahkota gigi. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memahami gambaran klinis serta prognosis dari nyeri yang disebabkan oleh cedera pada gigi yang berdekatan pasca pencabutan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik klinis, prognosis, penyebab, dan penanganan nyeri yang terjadi pada gigi sebelah setelah pencabutan gigi molar ketiga.
 

Nyeri Pasca Operasi

Setelah pencabutan gigi, nyeri akibat dry socket dan nyeri pada gigi di sebelahnya sering kali terjadi. Dalam penelitian ini, pasien dibagi menjadi tiga kelompok: Grup A terdiri dari pasien dengan dry socket saja; Grup B melibatkan pasien dengan nyeri pada gigi yang berdekatan saja; dan Grup C mencakup pasien yang mengalami kedua kondisi tersebut. Durasi dan intensitas nyeri pada setiap kelompok dicatat dan dianalisis.

 

Penyebab Nyeri pada Gigi Sebelah

Nyeri pada gigi yang berdekatan setelah pencabutan gigi molar ketiga dapat disebabkan oleh reaksi peradangan dan tekanan yang terjadi selama pencabutan. Tekanan ini dapat memicu pelepasan sitokin oleh osteoklas, yang bertanggung jawab atas kerusakan tulang dan menimbulkan rasa sakit. Kerusakan pada ligamen periodontal akibat tekanan yang berlebihan sering kali disalahartikan sebagai nyeri pulpa. Kebiasaan parafungsional seperti mengepal gigi dan bruxism (menggemeretakkan gigi) juga dapat memperburuk nyeri pasca pencabutan.

 

Karakteristik Nyeri

Nyeri yang berkembang pada gigi sebelah pasca pencabutan cenderung muncul secara bertahap dan dapat meningkat seiring waktu. Nyeri ini sering kali dirasakan lebih intens pada malam hari atau saat ada tekanan pada gigi tersebut. Rasa sakitnya bersifat tumpul dan progresif, seringkali diperparah dengan perkusi pada gigi yang berdekatan (seperti molar kedua) dan bisa ringan saat istirahat namun memburuk saat mengunyah, menggigit, atau saat bruxism.

 

Gejala dan Prognosis

Gejala nyeri pada gigi sebelah dapat muncul secara bertahap dalam beberapa minggu atau bulan. Intensitas nyeri dapat meningkat dari waktu ke waktu, dengan nyeri yang terlokalisasi dan lebih terasa saat malam hari atau saat oklusi (kontak gigi atas dan bawah). Rasa sakit yang tumpul dan berkelanjutan sering kali berhubungan dengan tekanan pada area yang terlibat dan dapat memburuk dengan gerakan dan perubahan postur tubuh seperti berdiri, berjalan, atau duduk.

 

Pemahaman tentang nyeri pasca pencabutan, khususnya pada gigi yang berdekatan, penting untuk mengoptimalkan penanganan dan prognosis pasien. Mengidentifikasi penyebab nyeri dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat membantu dalam merancang strategi pengobatan yang lebih efektif. Penting bagi pasien untuk berkonsultasi dengan dokter gigi guna mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

 

Referensi :

Steiner, G.G., Francis, W., Burrell, R., Kallet, M.P., Steiner, D.M., and Macias, R., 2008, The Healing Socket and Socket Regeneration. Compendium, 29 (2): 2-11.

Soelistiono, H., 2008, Analgesics in Dental Pain (Clinical Review), Indonesia Association of Oralmaxillofacial Surgeon, http://www.pabmi.com, 22/09/2010.

Pedersen, G.W., : Buku Ajar Praktis Bedah Mulut, 1996, 1nd.ed., Buku Kedokteran, hal. 83-100.

Chandra HM. Buku Petunjuk Praktis Pencabutan Gigi (1st ed). Makassar: Sagung Seto, 2014.

Sumber gambar :

Freepik (That woman had a toothache and a hand touch her cheek) https://www.freepik.com/free-photo/that-woman-had-toothache-hand-touch-her-cheek_6170480.htm#fromView=search&page=1&position=42&uuid=e6f0f73a-7c29-402d-a7d6-953f5e071dfe