Selasa, 24 September 2024 10:45 WIB

Hubungan Dukungan Sosial dan Rasa Kesepian dengan Penyakit Kardiovaskular

Responsive image
78
dr. Hiradipta Ardining - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Kesepian merupakan perasaan subjektif yang timbul karena ketiadaan hubungan sosial yang memuaskan, yang berdampak negatif tidak hanya pada kesehatan mental tetapi juga fisik, dapat sebanding dengan risiko kesehatan dari kegemukan. WHO menjustifikasi fakta bahwa kesepian adalah masalah kesehatan global, menyoroti pentingnya interaksi sosial, kehidupan sosial, dan lingkungan sosial dalam menjaga kesehatan kardiovaskular.

Faktor sosial, termasuk dukungan dari lingkungan sosial, memainkan peran kritis dalam menentukan risiko penyakit kardiovaskuler. Artikel ini akan menjelajahi interaksi antara dukungan sosial, kesepian, dan risiko kardiovaskuler, serta strategi untuk mengurangi dampak negatif kesepian.

Definisi dan Dampak Dukungan Sosial

Dukungan sosial memberikan perasaan dipedulikan, dihargai, dan menjadi bagian dari jaringan sosial dengan tanggung jawab timbal balik. Dukungan ini dapat terlihat dari aktivitas sehari-hari yang dilakukan bersama dalam jaringan keluarga dan pertemanan. Ada dua jenis dukungan sosial: dukungan struktural dan fungsional. Dukungan struktural diukur dari ukuran jaringan sosial seseorang, sedangkan dukungan fungsional diukur dari seberapa baik jaringan sosial memenuhi kebutuhan psikologis dan tujuan seseorang.

Dukungan fungsional meliputi dukungan emosional, dukungan penilaian, dan dukungan instrumental. Dukungan yang dirasakan adalah persepsi tentang dukungan yang diterima, dan tidak selalu berkaitan dengan dukungan yang dilakukan atau dukungan aktual yang diberikan oleh pendukung. Dukungan sosial memiliki hubungan kompleks dengan kesehatan, dan dukungan sosial yang tidak terlihat mungkin merupakan bentuk dukungan yang paling efektif. Ketersediaan dukungan yang dirasakan memiliki korelasi terkuat dengan kesehatan yang baik dan penyesuaian adaptif dengan pengalaman stres.

Dukungan sosial melindungi individu dari efek negatif stres melalui hipotesis efek penyangga stres. Stres adalah proses di mana seseorang mempersepsikan dan merespons situasi sebagai ancaman, yang mengarah pada perubahan dalam sistem kardiovaskular dan endokrin. Stres kronis dapat menyebabkan beban alostatik, yang berdampak negatif pada fungsi organ dan dapat menyebabkan penyakit fisik. Dukungan sosial, terutama dari figur yang familiar, dapat mengurangi stres pada hewan dan manusia. Hubungan pernikahan merupakan sumber dukungan sosial yang penting untuk fungsi imun. Kualitas pernikahan lebih penting daripada status menikah itu sendiri untuk efek kesehatan yang positif. Pernikahan yang bahagia dikaitkan dengan kesehatan fisik yang lebih baik dan tingkat stres yang lebih rendah.

Kesepian sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular

Kesepian merupakan faktor risiko yang lebih besar untuk penyakit kardiovaskuler pada pasien diabetes dibandingkan faktor gaya hidup lain seperti diet, olahraga, merokok, dan depresi. Pasien diabetes yang merasa kesepian lebih cenderung memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, fungsi ginjal yang buruk, dan kecenderungan merokok yang lebih tinggi.

Penelitian yang melibatkan 18.509 orang dewasa dengan diabetes tetapi tanpa penyakit kardiovaskular di awal studi menunjukkan bahwa peserta dengan diabetes dan tingkat kesepian yang tinggi memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi sebesar 11?n 26% masing-masing. Kualitas hubungan sosial tampaknya lebih penting untuk kesehatan jantung daripada jumlahnya pada pasien diabetes.

Isolasi sosial dan kesepian dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian. Studi menemukan bahwa isolasi sosial meningkatkan risiko serangan jantung pertama sebesar 43?n stroke sebesar 39% pada mereka yang belum pernah mengalami kondisi ini sebelumnya. Bagi mereka yang sudah memiliki penyakit jantung atau stroke, isolasi sosial meningkatkan risiko kematian sebesar 25% untuk pasien penyakit jantung dan 32% untuk pasien stroke.

Rekomendasi untuk Penanganan Kesepian:

Interaksi antara Dukungan Sosial, Kesepian, dan Risiko Kardiovaskuler

Dukungan sosial dari teman dan keluarga terbukti sebagai mekanisme yang efektif untuk mengatasi kesepian. Interaksi sosial memainkan peran penting dalam mengurangi kesepian dan dampak negatifnya, termasuk masalah kesehatan mental dan fisik yang ditimbulkan akibat kesepian. Melalui pembangunan koneksi, dukungan sosial tidak hanya menyediakan dukungan emosional tetapi juga mendorong kesehatan mental, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan meningkatkan keterlibatan seseorang dalam kegiatan bermakna yang semua ini berkontribusi terhadap penurunan perasaan kesepian.

Selain itu, dukungan sosial memiliki hubungan terbalik dengan mortalitas penyakit kardiovaskular (CVD). Individu yang memiliki dukungan sosial yang kuat cenderung memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang memiliki integrasi sosial yang rendah. Interaksi ini menunjukkan bahwa memiliki jaringan dukungan yang kuat tidak hanya mengurangi kesepian tetapi juga secara signifikan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Strategi untuk Mengurangi Dampak Negatif Kesepian dan Meningkatkan Dukungan Sosial

1. Memanfaatkan Media Sosial untuk Komunikasi Aktif

Memanfaatkan platform media sosial dapat memfasilitasi pembentukan pertemanan baru dan  mengurangi perasaan kesepian dengan memungkinkan individu untuk terhubung dengan orang lain secara virtual.

2.  Berpartisipasi dalam Kegiatan Sosial

Terlibat dalam kegiatan sosial yang beragam dapat menjadi intervensi yang efektif  untuk                    mengurangi perasaan kesepian dengan memungkinkan interaksi dan pembentukan hubungan            positif dengan orang lain.

3. Melakukan Aktivitas Bermakna

Partisipasi dalam aktivitas yang memberikan kebahagiaan dan tujuan dapat mengurangi perasaan kesepian dan memberikan rasa puas secara pribadi.

4. Mencari Bantuan Profesional

Jika upaya pribadi gagal dalam mengatasi rasa kesepian berkepanjangan, disarankan untuk mencari bantuan profesional dari psikolog.

5. Membuka Diri

Membuka diri merupakan cara efektif untuk melawan kesepian, karena dapat membantu membangun hubungan yang lebih dekat dan memperluas jaringan sosial.

6. Perjalanan Solo

Melakukan perjalanan, terutama perjalanan solo, dapat memberikan kesempatan untuk penemuan diri dan membangun koneksi baru.

7. Belajar Keterampilan atau Hobi Baru

Belajar keterampilan atau hobi baru dapat memberikan rasa pencapaian dan menawarkan kesempatan untuk bertemu orang baru.

Dalam menjelajahi kesepian dan dampak negatifnya terhadap kesehatan kardiovaskular, telah menjadi jelas bahwa hubungan sosial yang memuaskan dan dukungan dari lingkungan sekitar berperan kritis dalam menjaga kesehatan jantung. Kesepian, terutama pada pasien diabetes, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, serangan jantung, dan stroke, menegaskan perlunya memprioritaskan kesehatan mental dan emosional sebagai bagian tidak terpisahkan dari kesehatan fisik. Strategi proaktif dan partisipasi dalam kegiatan sosial yang bermakna diperlukan untuk mengatasi kesepian dan melindungi kesehatan jantung, menyoroti pentingnya dukungan sosial yang dirasakan dalam mengurangi dampak negatif stres dan kesepian.

Membuat koneksi sosial dan menjaga hubungan yang sehat menjadi langkah fundamental dalam menghadapi kesepian. Ini memerlukan pendekatan holistik yang tidak hanya melibatkan individu terdampak tetapi juga dukungan dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan. Dengan menjadi sadar akan dampak nyata kesepian pada kesehatan kardiovaskuler dan mengimplementasikan rekomendasi untuk meningkatkan dukungan sosial, masyarakat dapat melangkah ke arah yang lebih sehat baik secara fisik maupun emosional. Kesadaran, pendidikan, dan aksi kolektif diperlukan untuk mengurangi stigma seputar kesepian dan mempromosikan kesejahteraan holistik.

 

Referensi:

https://www.alodokter.com/bila-kamu-kesepian-inilah-yang-bisa-terjadi-pada-kesehatanmu

http://repository.unissula.ac.id/7276/4/BAB I.pdf

https://etheses.uinsgd.ac.id/2544/4/4_bab1.pdf

https://psychology.binus.ac.id/2018/11/07/dukungan-sosial-dan-kesehatan/

https://www.alodokter.com/jangan-bersedih-usir-rasa-kesepian-dengan-cara-cara-ini

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/99182/Meta-Analisis-Pengaruh-Isolasi-Sosial-dan-Kesepian-terhadap-Penyakit-Kardiovaskular-dan-Kematian-pada-Lansia

https://nationalgeographic.grid.id/read/13309815/hati-hati-kesepian-bisa-membahayakan-jantung-kita

https://clsd.psikologi.ugm.ac.id/2022/12/13/say-no-to-loneliness-cara-menyikapi-loneliness-pada-individu-dewasa-awal/

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-11/125537-Yusran Hasymi.pdf

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/appreciation-concept-illustration_5357571.htm#fromView=search&page=1&position=39&uuid=70b37d47-a655-48f6-b080-e302340614cb