Senin, 20 Juni 2022 09:34 WIB

Limfadenitis

Responsive image
24506
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kelenjar getah bening merupakan kelenjar kecil berbentuk menyerupai kacang yang berperan penting dalam sistem imun tubuh. Mereka menyaring cairan limfatik dan membantu membasmi kuman, serta menyingkirkan produk limbah dari tubuh kita.  Kelenjar getah bening ini merupakan bagian dari sistem limfatik yang memiliki peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh agar berfungsi dengan baik.

Kelenjar getah bening atau kelenjar limfa terdapat di hampir seluruh bagian tubuh, antara lain di leher, ketiak, selangkangan, serta rongga perut dan dada. Kelenjar getah bening normalnya berukuran kecil, tetapi akan membengkak ketika terinfeksi. Kelenjar getah bening bisa terinfeksi akibat infeksi sekunder yang dipicu oleh bakteri, virus, atau jamur. Kondisi ini disebut sebagai limfadenitis. Limfadenitis bisa merebak dengan cepat ke kelenjar lain yang ada di sekujur tubuh dan membutuhkan penanganan secepatnya menggunakan antibiotik, antivirus, atau obat anti jamur.

Jenis Limfadenitis

Berdasarkan luasnya infeksi, limfadenitis dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

· Limfadenitis lokal, yaitu peradangan pada beberapa kelenjar getah bening di dekat asal infeksi, misalnya peradangan kelenjar getah bening di leher akibat infeksi amandel.

· Limfadenitis umum, yaitu peradangan di banyak kelenjar getah bening akibat infeksi yang telah menyebar melalui aliran darah, atau akibat penyakit lain yang menyebar ke seluruh tubuh.

Penyebab Limfadenitis

Limfadenitis terjadi akibat respons kelenjar getah bening terhadap infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit, yang selanjutnya dapat menyebarkan infeksi tersebut ke seluruh sistem limfatik hanya dalam beberapa jam.

Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan limfadenitis adalah :

· Bakteri, seperti Streptococcus, Staphylococcus aureusBartonella henselaeMycobacterium tuberculosis, Yersinia enterocolitica, Yersinia pestis, dan Salmonella.

·   Virus, antara lain CytomegalovirusEpstein-BarrParvovirus, dan Rubella.

·   Jamur, misalnya Histoplasma capsulatum.

·   Parasit, seperti Toksoplasma.

Faktor Risiko Limfadenitis

Limfadenitis lebih berisiko menyerang seseorang yang memiliki riwayat konsumsi obat hydantoin atau mesantoin. Selain itu, limfadenitis juga sering terjadi pada seseorang yang menderita penyakit berikut ini :

·  Rheumatoid artritis

·  Graft versus host disease

·  Leukemia limfoblastik akut

·  Limfoma non-Hodgkin

·  Neuroblastoma

·  Anemia sel sabit

·  Anemia hemolitik

·  Thalasemia

·  Penyakit Kawasaki

·  Sarkoidosis

·  Penyakit cakaran kucing (cat scratch disease)

·  Abses gigi

Gejala Limfadenitis

Kelenjar limfa atau kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem limfatik, yang juga terdiri dari limpa, timus, sumsum tulang, amandel, dan adenoid. Gejala yang timbul akibat limfadenitis bervariasi, tergantung pada penyebab dan lokasi terjadinya infeksi. Beberapa gejala yang umumnya muncul pada limfadenitis adalah :

·        Pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.

·        Kelenjar getah bening nyeri bila diraba.

·        Kulit di daerah kelenjar getah bening menjadi kemerahan.

·        Terbentuknya kumpulan nanah atau abses di kelenjar limfa yang membengkak.

·        Keluarnya cairan dari kelenjar getah bening yang membengkak.

·        Demam

Kapan Harus ke Dokter

Periksakanlah diri Anda ke dokter jika mengalami gejala di atas, terutama bila gejala muncul tiba-tiba, berlangsung lebih dari 5 hari dan semakin memburuk. Segera ke dokter bila gejala di atas disertai keluhan berikut ini :

·        Berkeringat di malam hari.

·        Berat badan turun tiba-tiba.

·        Demam tidak kunjung membaik.

·        Munculnya gejala infeksi saluran pernapasan bagian atas, seperti pilek dan sakit saat menelan.

·        Pembengkakan di tungkai, yang dapat menandakan penyumbatan pada sistem limfatik.

·        Kelenjar getah bening membesar dan keras bila diraba, yang bisa menandakan tumor.

Pemeriksaan Limfadentitis

Dokter akan memeriksa kelenjar getah bening yang mengalami pembengkakan. Untuk memperkuat diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti :

· Tes darah, untuk mendeteksi tanda infeksi dan peradangan, seperti peningkatan jumlah sel darah putih dan protein C-reaktif.

· Kultur darah dan cairan getah bening, untuk mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi dan melihat apakah infeksi telah menyebar ke aliran darah.

·  Pengambilan sampel (biopsi) dari kelenjar getah bening, untuk mengetahui penyebab peradangan.

· Pemindaian dengan USG, foto Rontgen dan CT scan, untuk mendeteksi kelenjar getah bening mana saja yang membengkak dan untuk mendeteksi kemungkinan adanya tumor di kelenjar getah bening.

Referensi :

1. Ikha Yunita Sari. 2019. TB MDR Primer dengan Limfadenitis TB Pada Wanita. Jurnal Respirasi, Departemen Pulmonology Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

2.  Nauval Fadillah Alam, dkk. 2017. Gambaran Lokasi KGB pada Pasien Limfadenitis Tuberkolusis di RS Al Islam Bandung. Jurnal Kesehatan Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.

3.  Mathiasen, et al. 2019. Delays in Diagnosis and Treatment of Tuberculous Lymphadenitisin Low-Incidence Countries : A Systematic Review. Karger, 97(6), pp. 576-584. 

4. Gautam, et al. 2018. Cervical Tuberculous Lymphadenitis : Clinical Profile and Diagnostic Modalities. International Journal of Mycobacteriology, 7(3), pp. 212-216.

5.  Cleveland Clinic. 2019. Disease & Conditions. Swollen Lymph Nodes : Prevention

6.   National Institute of Health. 2019. U.S. National Library of Medicine. Medline. Lymphadenitis

John Hopkins Medicine. 2020. Conditions and Diseases. Lymphadenitis