Selasa, 30 Mei 2023 10:18 WIB

Gagal Ginjal Akut

Responsive image
6329
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Fungsi ginjal yang utama adalah menyaring limbah sisa metabolisme dari dalam darah dan membuangnya melalui urine. Ketika terjadi gagal ginjal, limbah akan menumpuk di dalam tubuh dan menimbulkan beberapa gangguan kesehatan, bahkan dapat membahayakan nyawa. Gagal ginjal adalah kondisi di saat fungsi ginjal tidak berjalan dengan baik karena terdapat kerusakan pada organ tubuh tersebut. Tidak hanya pada orang dewasa, gagal ginjal tentu menjadi kondisi yang cukup membahayakan untuk anak-anak sekalipun. Kondisi gagal ginjal ini umumnya menjadi tahap terakhir dari penyakit ginjal lainnya. Penyakit gagal ginjal pada anak terbagi menjadi dua jenis, yaitu : Acute Kidney Injury (AKI) atau gagal ginjal akut dan Chronic Kidney disease (CKD) atau gagal ginjal kronis. Kasus ini dikenal juga dengan istilah Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) ini menjadi perhatian karena risiko perburukan yang sangat cepat bila tidak dikenali dan tangani sedini mungkin. Gagal ginjal akut pada anak sebenarnya sama dengan kondisi yang terjadi pada orang dewasa. Gagal ginjal akut pada anak terjadi secara tiba-tiba dan perburukannya dapat berlangsung dalam beberapa hari saja. Oleh karena itu, deteksi dan penanganan dini gagal ginjal akut pada anak perlu dilakukan.

Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak

Secara umum, ada beberapa kondisi atau penyakit yang dapat memicu gagal ginjal akut, antara lain :

1.      Gangguan aliran darah ke ginjal, baik karena infeksi, dehidrasi berat, atau perdarahan hebat.

2.      Penyumbatan di sepanjang saluran kemih yang bisa disebabkan oleh batu ginjal, gumpalan darah di saluran kemih, dan kanker saluran kemih.

3.      Efek samping konsumsi obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan toksisitas pada ginjal.

4.      Sindrom hemolitik uremik, yaitu penyumbatan pada pembuluh darah di ginjal.

5.      Glomerulonefritis atau peradangan pada saluran ginjal.

6.      Kondisi yang dapat mengganggu aliran oksigen dan darah ke ginjal, seperti penyakit jantung dan serangan jantung.

Infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang sempat dicurigai menjadi penyebab terjadinya GGAPA. Hal ini bermula dari sebuah penelitian di India yang menemukan insiden gagal ginjal akut sebagai salah satu komplikasi dari infeksi COVID-19 yang banyak terjadi pada anak-anak.

Temuan kristal tajam dalam ginjal anak-anak yang menderita GGAPA menguatkan bukti adanya cemaran dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat sirup sebagai penyebab kondisi ini. Kristal ini akan terbentuk sebagai proses akhir metabolisme etilen glikol dan dietilen glikol yang melebihi batas normal.

Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak

Mengenali gejala gagal ginjal akut pada anak sedini mungkin dapat menjadi kunci sukses pengobatan. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala gagal ginjal akut yang perlu diketahui :

1.      Menurunnya frekuensi buang air kecil dan volume urine yang lebih sedikit.

2.      Penumpukan cairan sehingga menyebabkan pembengkakan di tungkai, pergelangan, atau punggung kaki.

3.      Demam

4.      Nyeri perut

5.      Sesak napas

6.      Lelah, lesu, dan tampak pucat.

7.      Gangguan irama jantung.

8.      Nyeri dada

9.      Kejang atau koma pada kondisi yang serius.

Sementara itu, pada kondisi gagal ginjal akut pada anak yang penyebabnya masih misterius ditemukan juga gejala lain berupa :

1.      Jumlah urine berkurang atau bahkan sama sekali tidak kencing selama 6-8 jam saat siang hari.

2.      Warna urine pekat atau kecokelatan.

3.      Diare

4.      Batuk

5.      Pilek

6.      Muntah

Pengobatan Gagal Ginjal Akut pada Anak

Anak yang mengalami gagal ginjal akut biasanya perlu menjalani rawat inap di rumah sakit. Lama perawatan tergantung pada keparahan kondisi dan seberapa cepat ginjal dapat pulih.

Pengobatan gagal ginjal akut tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Beberapa pengobatan yang bisa diberikan oleh dokter adalah :

1.      Cairan Infus

Jika gagal ginjal akut disebabkan oleh kekurangan cairan dalam darah, dokter mungkin merekomendasikan pemberian cairan melalui infus.

2.      Obat-obatan

Berikut ini adalah obat-obatan yang dapat diberikan oleh dokter untuk mengobati gagal ginjal akut :

a.      Diuretik untuk mengatasi kelebihan cairan.

b.      Fenoldopam untuk meningkatkan aliran darah di ginjal sehingga akan menambah produksi urine.

c.      Obat untuk mengontrol kalium dan fosfor guna mencegah akumulasi mineral tersebut di dalam darah.

d.      Fomepizole sebagai antidot untuk keracunan etilen glikol.

3.      Dialisis

Jika kerusakan ginjal yang dialami cukup parah, anak yang menderita gagal ginjal akut memerlukan hemodialisis atau cuci darah. Ini adalah prosedur untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak sampai ginjal pulih kembali.

Selama pemulihan, dokter juga mungkin merekomendasikan diet atau pola makan khusus untuk mengurangi beban ginjal. Pola makan tersebut dilakukan dengan membatasi konsumsi makanan yang tinggi akan fosfor, kalium, dan garam.

 

Referensi        :   

Andi Rifa Pita Buana. 2021. Insiden dan Faktor Risiko Gangguan Ginjal Akut pada Anak di Unit Perawatan Intensive Anak RSUP Wahidin Sudiro Husodo Tahun 2020. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin Makasar.

Sethi, S., et al. 2021. Pediatric Acute Kidney Injury : New Advances in the Last Decade. Kidney Research and Clinical Practice, 40(1), pp. 40-51.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022. Obat Gangguan Ginjal Akan Diberikan Secara Gratis.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Gangguan Ginjal Dapat Juga Menyerang Anak-Anak.

Children’s Hospital of Philadelphia. Renal Failure in Children.

Mayo Clinic. 2022. Diseases & Conditions. Acute Kidney Failure.