Selasa, 28 Maret 2023 09:35 WIB

Carpal Tunnel Syndrome

Responsive image
6715
dr. Lisa Setia Waty, Sp.OT - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Carpal tunnel syndrome atau CTS merupakan kondisi yang memengaruhi tangan dan jari. Kondisi ini dapat membuat pengidapnya mengalami sensasi rasa kesemutan, mati rasa, atau nyeri. Gejala yang muncul ini biasanya berkembang secara perlahan dan pada malam hari akan bertambah parah. Bagian yang paling sering terpengaruh adalah jempol, jari tengah, dan telunjuk.

Carpal tunnel adalah jalur pada pergelangan tangan yang terdapat saraf median dan sembilan tendon yang berguna dalam pergerakan jari-jari tangan. Saat terjadi pembengkakan pada bagian saraf, tendon, atau bahkan keduanya, saraf median akan tertekan, maka terjadilah Carpal tunnel syndrome (CTS). Jika saraf median ini terjepit atau terhimpit, akan menimbulkan sensasi kesemutan, mati rasa, dan terkadang muncul rasa sakit pada bagian-bagian yang terpengaruh oleh saraf ini.

Faktor Risiko Carpal Tunnel Syndrome 

  • Carpal tunnel syndrome umumnya terjadi pada wanita.
  • Kondisi seperti diabetes meningkatkan risiko kerusakan saraf median. 
  • Kondisi bengkak, termasuk rheumatoid arthritis, bisa memengaruhi tendon pergelangan tangan.
  • Perubahan keseimbangan cairan tubuh.
  • Kondisi tertentu macam menopause, obesitas, penyakit tiroid, dan gagal ginjal, mungkin meningkatkan risiko.
  • Faktor tempat kerja seperti bekerja dengan alat yang bergetar atau di pabrik.

Penyebab Carpal Tunnel Syndrome 

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) dapat terjadi karena saraf median tertekan atau terhimpit, tetapi penyebab tertekannya saraf ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada risiko seseorang dapat mengidap CTS, yaitu:

  • Faktor keturunan keluarga yang mengidap CTS.
  • Cedera pada pergelangan tangan.
  • Kehamilan, hampir setengah dari wanita hamil mengalami CTS.
  • Pekerjaan berat dan berulang-ulang dengan memakai tangan, seperti mengetik tanpa henti.
  • Kondisi medis lain, misalnya rheumatoid arthritis dan diabetes.

Gejala Carpal Tunnel Syndrome 

Selain sensasi rasa kesemutan, mati rasa atau kebas dan rasa sakit pada beberapa bagian tangan, gejala lain CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah ibu jari melemah dan muncul rasa sakit pada tangan atau lengan. 

Gejala yang muncul bisa terjadi pada salah satu atau kedua tangan sekaligus. Namun, pada kebanyakan kasus, CTS akhirnya memengaruhi kedua tangan. Selain yang sudah disebutkan tadi, gejala CTS lain adalah:

  • Muncul rasa sakit pada lengan.
  • Menjadi kurang sensitif terhadap sentuhan.
  • Pembengkakan, kulit kering, atau perubahan warna pada kulit tangan.
  • Kemampuan jari atau tangan yang terpengaruh oleh CTS akan berkurang, seperti mengancingkan baju, mengetik, atau mengangkat sesuatu dengan jari.
  • Tangan atau jari yang terpengaruh CTS akan terasa sulit untuk digerakkan, misalnya mengetik, mengancingkan baju, atau mengangkat sesuatu dengan jari.

Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome

Diagnosis CTS bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik pada tangan dan pergelangan, serta mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan gejala yang dialami. Dokter pada umumnya akan melakukan penekanan lembut pada daerah saraf medianus di pergelangan tangan. 

Selain itu, dokter mungkin akan meminta untuk mengangkat pergelangan tangan sampai di atas kepala, dengan posisi pergelangan tangan tertekuk ke dalam (fleksi). Pengidap CTS biasanya akan merasa mati rasa, kesemutan, atau nyeri pada saat dokter melakukan pemeriksaan ini. Namun, untuk mendiagnosis CTS, dokter akan menyarankan beberapa pemeriksaan lain, sepeti:

  • Tes darah.
  • Elektromiografi atau studi konduksi saraf.
  • Pencitraan dengan ultrasonografi.

Pengobatan Carpal Tunnel Syndrome 

Pada beberapa kasus, Gejala CTS (Carpal Tunnel Syndrome) tidak membutuhkan pengobatan khusus dan dapat pulih dengan sendirinya. Terutama bagi wanita hamil, CTS dapat membaik setelah tiga bulan pasca melahirkan.

Pada gejala CTS (Carpal Tunnel Syndrome) yang ringan dan sedang dapat ditangani dengan membalut pergelangan tangan dengan papan kecil disertai suntikan kortikosteroid. Jika ini tidak berhasil, dokter bisa melakukan prosedur operasi. Operasi perlu dilakukan ketika dicurigai terdapat kerusakan saraf permanen.

Pemulihan pasca operasi akibat CTS mungkin butuh waktu lama jika kasus CTS yang terjadi sudah cukup parah. Bahkan, ada kemungkinan tidak ada perkembangan dari penanganan yang sudah dilakukan.

Pencegahan Carpal Tunnel Syndrome 

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if gte vml 1]> <![endif]-->Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah Carpal Tunnel Syndrome. Namun, kamu bisa mengurangi stres dan ketegangan pada tangan dan pergelangan tangan sebanyak mungkin, untuk mencegahnya menjadi lebih buruk.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

Pencegahan CTS bisa dilakukan dengan cara meregangkan tangan dan jari-jari. Dimulai dengan cara sederhana seperti mengepal lalu membuka tangan dan mengarahkannya hingga lurus, ulangi 5-10 kali.

Selain peregangan, kamu juga bisa mencegah CTS dengan cara menjaga postur tubuh. Postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan badan bungkuk yang bisa memperpendek otot leher dan bahu, memicu saraf leher yang stres, serta memperburuk masalah pergelangan tangan.

 

Refrensi:

WebMD. Diakses pada 2022. Carpal Tunnel Syndrome.

WebMD. Diakses pada 2022. 9 Things You Can Do to Prevent Carpal Tunnel Syndrome.

Sumber Gambar : 

https://res.cloudinary.com/dk0z4ums3/image/upload/v1624421910/attached_image/cts-carpal-tunnel-syndrome-0-alodokter.jpg

https://www.wikihow.com/images/7/75/Release-Carpal-Tunnel-Syndrome-With-Massage-Therapy-Step-8.jpg

https://www.wikihow.com/images_en/thumb/5/55/Sleep-with-Carpal-Tunnel-Syndrome-While-Pregnant-Step-7-Version-2.jpg/v4-460px-Sleep-with-Carpal-Tunnel-Syndrome-While-Pregnant-Step-7-Version-2.jpg

https://i.pinimg.com/736x/ba/ff/6e/baff6eb4522d3bbd465fcedcc181a270.jpg