Jumat, 05 Agustus 2022 12:38 WIB

Mengenal Paederus Dermatitis yang disebabkan “Tomcat”

Responsive image
3891
dr. I.G.A.A Dwi Karmila, SpKK(K) - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Rove beetle atau yang dikenal dengan sebutan tomcat merupakan kumbang anggota dari genus Paederus. Serangga umumnya hidup pada daerah dengan iklim tropis yang hangat pada sisa-sisa tumbuhan, di bawah bebatuan, atau tanah yang lembap sehingga banyak ditemukan pada daerah persawahan. Tomcat juga bersifat tertarik dengan cahaya sehingga sering kali menyebabkan paparan pada orang-orang yang bekerja pada lingkungan gelap dengan bantuan lampu sehingga sering disebut sebagai “night burn”.

Gejala yang disebabkan oleh tomcat dikenal dengan paederus dermatitis yang ditandai dengan gelembung berair atau lenting dan kemerahan pada kulit dengan mulainya gejala muncul secara tiba-tiba pada bagian tubuh yang terpapar dengan zat pederin dalam 24 jam setelah paparan. Kontak dapat terjadi secara langsung antara racun dengan kulit, maupun secara tidak langsung melalui handuk, baju, atau alat lain yang tercemar oleh racun serangga tersebut. Gejala dapat berkembang di seluruh bagian tubuh, namun cenderung lebih sering terjadi pada bagian-bagian tubuh yang terbuka seperti misalnya kepala, lengan, tangan, dan tungkai. Setelah kelainan di kulit mengering, bisa menimbulkan bekas berupa bercak berwarna keputihan atau kehitaman.

Hal yang perlu diketahui apabila menemukan tomcat merayap di permukaan tubuh, sebaiknya tomcat disingkirkan dengan lembut, meniupnya atau meletakkan selembar kertas sehingga tomcat dapat berpindah dari tubuh kita. Dengan tidak memencet atau menghancurkan tomcat tersebut. Akan tetapi, jika dirasa secara tidak sengaja mungkin telah menghancurkan tomcat, maka segera mandi dan cuci barang-barang yang diduga mengalami kontak dengan pederin. Keberadaan tomcat sebaiknya diamati dengan memeriksa area-area dekat cahaya seperti di dinding atau langit-langit. Tomcat dapat dibasmi dengan insektisida atau dengan memukulnya menggunakan benda lain sebagai perantara, jangan langsung bersentuhan dengan kulit. Pemasangan jaring penyekat pada pintu dan jendela atau pemasangan kelambu saat tidur juga dapat dilakukan untuk mencegah tomcat masuk.

Penanganan pertama yang dapat dilakukan ketika terjadi paparan ialah mencuci area yang terkena dengan air bersih dan sabun untuk menghindari penyebaran pederin ke area yang lebih luas sehingga dapat membatasi penyebaran. Apabila bagian tubuh yang terkena adalah mata, bilas mata dengan air bersih. Kompres dingin dapat dilakukan pada bagian tubuh yang terkena. Namun,  jika gejala semakin parah, maka diperlukan konsultasi dengan dokter. Penanganan tambahan yang diberikan dapat berupa pemberian obat oles anti radang seperti steroid, anti gatal seperti antihistamin.

 

 

 

 

Referensi:

 

Krinsky WL. Beetles (coleoptera). Medical and Veterinary Entomology. Elsevier; 2018;129–43.

Novianto A, Agusni I. Paederus dermatitis (blister beetle dermatitis). Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. 2010;22(11):81-3.

Mammino JJ. Paederus dermatitis: an outbreak on a medical mission boat in the Amazon. J Clin Aesthet Dermatol. 2011;4(11):44-6.

Nasir S, Akram W, Khan RR, Arshad M, Nasir I. Paederus beetles: the agent of human dermatitis. J Venom Anim Toxins Incl Trop Dis. 2015;21:5.