Jumat, 05 Agustus 2022 12:33 WIB

Mengenal Paronikia dan Penanganannya

Responsive image
1403
dr. I.G.A.A. Dwi Karmila, Sp.KK(K) - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Paronikia merupakan peradangan pada daerah sekitar kuku yang terjadi akibat trauma, iritasi atau infeksi. Menurut waktu terjadinya paronikia dapat dibagi menjadi dua yaitu akut dan kronik. Paronikia akut biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri dan berlangsung kurang dari enam minggu, sedangkan paronikia kronik biasanya berlangsung lebih dari enam minggu yang biasanya disebabkan oleh infeksi jamur.

Adanya trauma atau iritasi pada kulit mengakibatkan barier kulit menjadi rusak sehingga bakteri atau jamur bisa masuk dan menyebabkan infeksi. Faktor yang dapat  meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami paronikia antara lain :

  • Memiliki pekerjaan yang membuat tangan atau kaki terus-menerus terkena air, seperti tukang cuci piring atau nelayan
  • Mengalami luka terbuka atau iritasi di sekitar kuku tangan atau kaki
  • Memiliki kondisi kuku yang lembab akibat mengenakan kutek atau kuku palsu 
  • Adanya penyakit sistemik seperti diabetes, HIV dan keganasan

Paronikia ditandai dengan adanya kemerahan kulit sekitar kuku, nyeri tekan, teraba hangat dan pembengkakan pada kulit disekitar kuku yang terinfeksi. Pada beberapa kasus dapat terjadi abses yang dapat disertai demam.

Pengobatan paronikia bertujuan untuk meredakan keluhan, mengatasi penyebab, mencegah kekambuhan dan mencegah komplikasi. Pengobatan dapat berupa pengobatan topikal, oral maupun pembedahan yang disesuaikan dengan gejala klinis pasien. Perawatan yang bisa dilakukan di rumah untuk meringankan gejala adalah dengan merendam kaki atau tangan yang terinfeksi didalam air hangat atau larutan antiseptik selama 10-15 menit sebanyak 3-5 kali sehari. Pada kasus infeksi akut yang ringan dapat diberikan antibiotika topikal, sedangkan pada kasus infeksi yang berat dan disertai gejala sistemik seperti demam biasanya harus diberikan antibiotika oral. Apabila terdapat abses harus dilakukan pembedahan untuk menghilangkan nanah yang terkadung didalamnya. Pada kondisi kuku yang sedikit tumbuh ke dalam dapat dipertimbangkan untuk dilakukan pengangkatan sebagian atau seluruh kuku. Pada kasus paronikia kronis yang dicurigai disebabkan oleh jamur dapat diberikan obat antijamur yang disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya paronikia antara lain :

  • Menghindari trauma pada tangan atau kaki
  • Hindari kebiasaan menggigit kuku atau mencungkil kulit di sekitar kuku.
  • Tidak  memotong kuku terlalu pendek
  • Mengenakan sarung tangan jika pekerjaan pasien sering bersentuhan dengan air
  • Jangan mengenakan kuku palsu untuk waktu yang lama
  • Keringkan tangan dan kaki setiap selesai menyentuh air

Paronikia yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi seperti  terbentuknya abses, terjadi perubahan permanen pada bentuk kuku dan terjadi penyebaran infeksi ke tendon, tulang, dan aliran darah. Makadari itu jika mengalami keluhan seperti paronikia sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi.

 

 

 

 

Referensi :

Dulski Edward CW. Paronychia. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544307/) [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Accessed 2/15/2022.

Rigopoulos D, Larios G, Gregoriou S, Alevizos A. Acute and chronic paronychia. Am Fam Physician. 2008 Feb 1;77(3):339-46. PMID: 18297959.

Haneke E. Chapter 91: Nail disorders. In: Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ, McMichael AJ, Orringer JS, eds. Fitzpatrick's Dermatology. 9th ed. New York, NY: McGraw-Hill Education; 2019.