Jumat, 05 Agustus 2022 12:28 WIB

Kenali Gejala Viral Exanthem Pada Anak

Responsive image
11992
dr. I.G.A.A Dwi Karmila Sp.KK(K) - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Sebagai orang tua yang sangat memperhatikan kesehatan anak, rasa khawatir tidak dapat dihindari apabila anak sedang sakit. Salah satu penyakit yang dapat dialami oleh anak adalah ruam atau kemerahan pada kulit. Penyebab ruam pada kulit dapat berupa alergi, dermatitis atopik, atau infeksi virus.

Ruam pada kulit yang disebabkan oleh virus dikenal dengan sebutan viral exanthem. Beberapa virus yang dapat menyebabkan timbulnya viral exanthem adalah campak, adenovirus, rubella, entrovirus, dan beberapa jenis virus lainnya. Anak yang terinfeksi virus tersebut, 4-5 hari sebelum timbulnya ruam pada kulit dapat mengalami gejala awal seperti demam, kemerahan pada mata, batuk, pilek, dan merasa lemas. Kemudian muncul ruam pada kulit yang dimulai pada area leher selanjutnya meluas ke area badan terutama lebih banyak pada tangan dan kaki, yang semakin bertambah banyak dalam waktu 3 hari. Ruam yang ditimbulkan dapat terasa gatal atau tidak, tergantung dari jenis virus yang menyebabkan penyakit.

Pada saat anak mengalami viral exanthema, orang tua jangan panik, tidak perlu mengoleskan obat tradisional ataupun minyak tertentu untuk mengurangi ruam. Orang tua dapat memberikan anak makanan yang bergizi, mencukupi kebutuhan cairan anak dengan memberikan air, susu, atau jus buah, dan yang tidak kalah penting adalah memberikan waktu beristirahat yang cukup pada anak. Anak tetap diperbolehkan mandi untuk menjaga kebersihan kulitnya.

Penyakit viral exanthema ini memiliki kemiripan dengan penyakit alergi obat yang juga menimbulkan ruam pada kulit, sehingga bawalah anak berobat ke dokter spesialis kulit untuk memastikan penyakit yang diderita, dan mendapatkan penangan yang tepat. Dokter memberikan terapi sesuai dengan keluhan yang dialami oleh anak, misalnya anak diberikan parasetamol untuk penurun panas, obat topikal untuk membantu mengurangi ruam pada kulit. Ruam pada kulit dapat berkurang dalam waktu 4-5 hari yang selanjutnya dapat menghilang.

Viral exanthem dapat menular terutama lewat paparan dorplet, dan dapat juga melalui pernafasan, sehingga anak-anak yang sakit sebaiknya dipisahkan dengan anak yang sehat. Selalu menggunakan masker, menutup mulut saat batuk atau bersin, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, melakukan desinfeksi pada peralatan anak yang digunakan bersama, yaitu seperti alat belajar dan bermain. Beberapa dari infeksi virus dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya imunisasi campak sehingga melindungi anak dari virus tersebut atau timbulnya gejala yang lebih berat saat terinfeksi. 

 

 

 

Referensi :

Oza VS, Mathes EFD. Exanthematous Viral Disease In: Kang S, Amagai M, Bruckne AL, Enk AH, Margolis DJ, McMichael AJ, et al., editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 9th ed. New York: McGraw-Hill; 2019. p. 2989–3020. 

Arango CA, Jones R. 8 viral exanthems of childhood. J Fam Pract. 2017 Oct;66(10):598-606.

Keighley CL, Saunderson RB, Kok J, Dwyer DE. Viral exanthems. Curr Opin Infect Dis. 2015 Apr;28(2):139-50.