Jumat, 23 Desember 2022 19:43 WIB

Partisipasi Pegawai Rs Pon Prof. Dr. Dr. Mahar Mardjono Jakarta Pada Town Hall Pilar Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan

Responsive image
Teguh Andenoworeh - RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr.dr.Mahar Mardjono Jakarta
162

JAKARTA -  Selasa, 20 Desember 2022, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta sebagai salah satu unit kerja yang berada dibawah Kementerian Kesehatan mengikuti kegiatan Town Hall Pilar Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan yang dilakukan secara Daring.

Jumlah peserta yang mengikuti kegitana tersebut kurang lebih 800 peserta melalui zoom, pada kegiatan Town Hall Pilar ke-3 Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan membahas mengenai Transformasi Kesehatan, Kemeterian berkomitmen melakukan trasnformasi sistem kesehatan melalui 6 pilar trasnformasi yaitu Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan dan Transformasi Teknologi Kesehatan.

Sepanjang tahun 2022, Kementerian Kesehatan terus mendorong layanan kesehatan primer berkualitas dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat dengan cara Kick off dan pilot integrasi layanan primer, Pengadaan 4.416 USG dan 113.145 Antropometri untuk Puskesmas dan Posyandu, Pencanangan PCV dan Pelaksanaan BIAN dan Pelaksanaan Active Case Finding (ACF) Tuberculosis.

Program jejaring rujukan mengelompokkan RS menjadi Madya, Utama, dan Paripurna, di mana masing-masing memiliki kapabilitas yang berbeda seperti Jantung dan Stroke, Kanker, Ginjal dan Kesehatan Ibu dan Anak. Pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS nasional untuk penyakit prioritas ditargetkan mencapai 100% kab/kota di tahun 2027, Percepatan peningkatan cakupan pelayanan RS rujukan untuk penyakit prioritas, dengan visi:

a.    34 provinsi memiliki minimal 1 RS tingkat Paripurna / Utama

b.    514 kab/kota memiliki minimal 1 RS tingkat Madya*

Sepanjang tahun 2022, Kementerian Kesehatan terus mendorong agar layanan rujukan dapat diakses oleh seluruh pasien di pelosok Indonesia yaitu Penandatanganan MOU pengampuan jejaring dengan Gubernur, Penyaluran bantuan pemerintah untuk pemenuhan alat kesehatan penyakit prioritas, Proctorship* kateterisasi jantung dan bedah jantung terbuka dan Operasi bedah jantung terbuka utama diprovinsi Nusa Tenggara Barat