Jumat, 23 Desember 2022 14:57 WIB

Soft Opening RSUP Dr. Ben Mboi Kupang

Responsive image
Humas (ANT) - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
2580

KUPANG  - Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU meresmikan RS Umum Pusat Dr. Ben Mboi Kupang, pada Kamis, 22 Desember 2022. RSUP Dr. Ben Mboi Kupang menjadi salah satu Rumah Sakit terbesar di Wilayah Timur, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur. RSUP Dr Ben Mboi  terletak di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (22/12). 

Pembangunan RSUP Dr Ben Mboi berkonsep gedung terbuka dan memperhatikan tata kota serta drainase yang terintegrasi   dengan pengolahan limbah pabrik. Rumah sakit ini dibangun di atas 35 ribu m2 atau 18 ha. Proses pembangunan dilakukan selama 18 bulan dan total selesai dalam waktu 24 bulan. Terdapat 210 tempat tidur, 36 tempat tidur intensif, 12 ruang pinere, 5 kamar operasi dan 1 cath lab. 

Sebanyak 166 SDM telah direkrut untuk bekerja di RS tersebut. Semuanya  berasal dari kota Kupang, mulai dari dokter, perawat, bidan, teknisi, dan petugas pengamanan, semuanya orang asli daerah. Dari 166 SDM tersebut 121 pegawai di antaranya sudah magang selama satu bulan di unit layanan dan instalasi seperti rawat jalan, rawat inap, perawatan intensif, pelayanan penunjang medis, dan layanan penunjang non medis di rumah sakit UPT Vertikal Kemenkes.

Proyek pembangunan RSUP Dr Ben Mboi telah dimulai pada era Menkes Ibu Nila Moeloek Pemerintah ingin membangun rumah sakit – rumah sakit besar di Kawasan timur Indonesia yaitu di Papua, Ambon dan juga di Nusa Tenggara Timur, tujuannya agar layanan kesehatan dapat merata, terutama di Kawasan timur Inonesia. Ditargetkan seluruh rumah sakit di 34 provinsi diharapkan mampu dapat melakukan bedah jantung terbuka, bedah otak terbuka, dan operasi ginjal atau bahkan mampu melakukan transplantasi ginjal.

Menteri Kesehatan mengatakan “Kedepan nantinya RSUP Dr. Ben Mboi secara bertahap akan menjadi rumah sakit tipe A. Nantinya akan ada 3 tugas dari saya yang pertama adalah layanannya harus layanan yang paripurna, layanan yang terbaik bukan hanya medisnya tapi non medisnya juga. Tidak boleh tempat parkirnya berantakan, harus rapi, taman-tamannya harus bagus. Pasien yang ke rumah sakit harus merasa seperti ke mall, layanan medisnya harus bagus, masyarakat harus mendapatkan layanan terbaik, RSUP Dr Ben Mboi diharapkan harus bisa menjadi pusat pendidikan dan bekerja sama dengan fakultas kedokteran. Harus ada penelitian-penelitian yang keluar dari RSUP Dr. Ben Mboi terkait cara mengobati yang benar. Kemudia RS ini harus jadi pengampu seluruh rumah sakit di NTT. Semua rumah sakit di kabupaten/kota di NTT adalah tugas dari rumah sakit vertikal ini untuk meningkatkan pelayanan sehingga tidak lagi ada pasien berobat ke luar negeri. Harapan saya 2 sampai 3 tahun masyarakat sini berobat di sini tidak harus keluar negeri bahkan orang luar negeri yang berobat ke sini,” 

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya, SKM., MARS mengatakan terdapat tenaga spesialis tamu sebanyak 11 orang yakni spesialis anak, anestesi, bedah umum, jiwa, mata, paru, anatomi, penyakit dalam, dan spesialis gigi periodonsia. “Kami juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT dalam pengurusan penerbitan surat izin praktek,” ungkap dr. Azhar Jaya, SKM., MARS.