Senin, 23 Desember 2024 13:31 WIB

Site Visit TB Anak, RSUP Dr. M. Djamil Terima Kunjungan Tim CHEETA Task Force

Responsive image
Humas - RSUP dr. Djamil Padang
42

Padang (20/12) - RSUP Dr. M. Djamil menerima kunjungan tim CHEETA Task Force di Ruang Rapat Direksi. Kedatangan tim ini dalam rangka kunjungan lapangan CHEETA untuk tuberkulosis  anak. Kedatangan tim CHEETA Task Force, Nicole Montanez ini disambut oleh Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil,  Dr. dr. Dovy Djanas, SpOG-KFM, MARS, FISQua. Turut mendampingi Plt. Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian, dr. Kino, Sp.JP(K), Ketua KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unand/ RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Finny Fitry Yani, Sp.A(K) serta Manajer Penelitian dan Pengembangan dr. Zulda Musyarifah, Sp.PA dan tim. 

“Pertemuan ini adalah kesempatan dan peluang bagi kita, bagaimana nanti RSUP Dr. M. Djamil  bisa memberikan suatu opportunity dalam bidang penelitian,” kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, SpOG-KFM, MARS, FISQua saat pertemuan di Ruang Rapat Direksi, Jumat (20/12). 

Ia mengatakan bahwa tentunya nanti tim CHEETA Nicole Montanez bisa melihat kesiapan dari Dr. M. Djamil, dan tim Clinical Research Unit (CRU) bisa memfasilitasi hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan untuk penelitian tersebut. 

“Saya melihat RSUP Dr M Djamil mempunyai kapasitas yakni Ketua KSM Ilmu Kesehatan Anak, Dr. dr. Finny Fitry Yani, Sp.A(K) dan tim  memberikan suatu kegiatan yang diperlukan. Karena kami memiliki expert atau ahli dalam bidang tuberkulosis ini,” ungkapnya. 

Quick Win dari bapak Presiden RI, sebut Dovy, adalah fokus pada tuberkulosis. Dengan adanya program dari bapak Presiden ini, tentu ini menjadi suatu kegiatan yang bisa memberikan leading kepada RSUP Dr. M. Djamil .

“Dimana penelitian-penelitian terkait hal tersebut mulai muncul dari rumah sakit ini dan institusi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand). Ini akan memperkuat kita di dalam mengimplementasikan rumah sakit ini merupakan rumah sakit pendidikan utama,” tuturnya. 

Ia menekankan di sinilah peran RSUP Dr. M. Djamil ini dalam mengembangkan penelitian-penelitian khususnya tuberkulosis. “Kami memberikan apresiasi kepada Dr. dr. Finny Fitry Yani, Sp.A(K) dan tim yang sudah memulai ini. Dan InshaAllah kita akan mensupport kegiatan ini,” ucapnya.

Dovy menekankan ia berkeyakinan RSUP Dr. M. Djamil akan menjadi salah satu center rumah sakit pendidikan yang akan memberikan kontribusi khususnya pada penelitian tuberkulosis. Apalagi penyakit tuberkulosis ini menjadi permasalahan dan sangat penting dalam program bapak Presiden RI.

“Penyakit ini penyakit komunitas. Kita tidak bisa bicara pada mengobati, akan tetapi bagaimana preventif melalui edukasi dan kuratif. Tentunya ini akan menjadi kekuatan kita di dalam memberantas atau mengurangi penyakit tuberkulosis di Indonesia,” harap dokter spesialis Fetomaternal ini.

Ketua KSM Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unand/ RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Finny Fitry Yani, Sp.A(K) menceritakan tertariknya dia bergabung dalam tim CHEETA Task Force itu dilandasi oleh banyak obat tuberkulosis ini dilakukan clinical trialnya di Afrika. Padahal Indonesia termasuk peringkat kedua dengan jumlah kasus tuberkulosis terbanyak kedua di dunia. 

“Akhirnya saya ikut dan terlibat. Kita rapat setiap bulan atau dua bulan untuk mengembangkan beberapa protokol dan juga beberapa aktivitas. Bahkan kita punya sesi spesial conference di Paris tahun lalu untuk menyosialisasikan CHEETA ini,” tutur Finny yang juga terlibat  dalam tim Cheeta Task Force ini. 

Ia mengatakan kunjungan lapangan kali ini untuk pemilihan lokasi penelitian obat TB anak. “Semua fasilitas, tim dan kerja sama akan dinilai. Baru nantinya ditetapkan lokasi penelitian oleh CHEETA”, tukasnya. (*)