Kamis, 15 Februari 2024 10:47 WIB

HARI Kanker Sedunia 2024, Kick-Off Pengampuan Layanan Kanker Oleh RSCM

Responsive image
Yogi - RSUP dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
661

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->Jakarta (05/02) - World Cancer Day (WCD) atau Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap 4 Februari merupakan hari yang diperingati secara global. Salah satu bentuk dukungan RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam peringatan WCD tahun ini yaitu melakukan kick-off pengampuan layanan kanker dan kerjasama dengan 5 rumah sakit yang diampu. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI dan Jajaran, Direksi RSCM, tamu undangan, serta rekan media.

Meningkatnya angka harapan hidup dan pergeseran tren gaya hidup, menjadikan kanker sebagai penyakit kronis yang angkanya terus menanjak tinggi. Menurut perkiraan WHO dan IARC, kasus baru kanker dapat meroket mencapai angka 29,5 juta dan menyebabkan kematian 16,3 juta orang ditahun 2040. Hal ini akan menimbulkan beban yang semakin besar untuk dunia, seiring dengan tingginya tren merokok, gaya hidup tidak sehat, maupun penyebab lain terutama infeksi yang seringkali terjadi pada negara berkembang.

Dengan populasi mendekati 280 juta jiwa dan 396.914 kasus baru kanker ditahun 2020, diperkirakan kasus kanker akan meningkat sebesar 65,1?lam 2 dekade ke depan di Indonesia.

Banyaknya masyarakat yang belum terliterasi dengan baik, menyebabkan rendahnya awareness tentang pencegahan, tanda dan gejala maupun penanganan kanker yang tepat. Selain itu upaya preventif yang belum sepenuhnya dibudayakan dikalangan masyarakat, faktor ekonomi, sosial dan geografis pada negara kepulauan ini seringkali menjadi penghambat bagi pasien untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Padahal, pemerintah sudah menetapkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 yang disebut dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Rendahnya pengetahuan ini, dan berbagai faktor terkait lainnya, menyebabkan tingginya proporsi kasus kanker yang ditemukan sudah pada stadium lanjut hingga mencapai ± 65%.

Selain berdampak pada pembiayaan pemerintah, penyakit kronis ini juga menimbulkan beban finansial dan sosial terhadap pasien beserta keluarganya. Meskipun dalam era Jaminan Kesehatan Nasional, masih banyak biaya tidak langsung yang harus dikeluarkan oleh pasien dan keluarganya, seperti biaya transportasi, akomodasi, serta kehilangan pemasukan akibat cuti/izin dari pekerjaan bagi pasien atau pendampingnya.

Tahun 2024, dalam perannya sebagai pengampu regional layanan kanker sesuai keputusan Kementerian Kesehatan, Pelayanan Kanker Terpadu (PKaT) RSCM bermaksud untuk menggunakan momen ini sebagai titik tolak akselerasi program pengampuan di 4 propinsi ampuan RSCM, yaitu Lampung, Banten, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan. Februari ini akan menjadi bulan pembuka dari seluruh program komprehensif yang akan berjalan penuh setahun ke depan dan seterusnya. Fokus dari topik bahasan akan berkisar seputar 4 kanker prioritas yang ditentukan Kemenkes, yaitu Kanker Payudara, Kanker Serviks, Kanker Paru, dan Kanker Anak. Salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan yaitu Kick-off Program Pengampuan Layanan Kanker Regional RSCM dengan peresmian dan penandatanganan bersama (Hybrid) Memorandum of Understanding (MoU) antara RSCM dan rumah sakit ampuan tingkat utama.

Wamenkes Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D mengatakan pengampuan tersebut dilakukan dengan cara melakukan stratifikasi terhadap rumah sakit pemerintah, seperti RSCM sebagai rumah sakit pengampu di tingkat paripurna, kemudian rumah sakit utama, madya, hingga fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas. Penyakit kanker menjadi masalah yang esensial di Indonesia, karena angka kematiannya masih tinggi dan pembiayanya juga tinggi. Sehingga, kita membuat program pengampuan di mana pelayanan kanker di daerah harus sama dengan pelayanan kanker di Pusat.

Sementara itu, Direktur Utama RSCM dr. Supriyanto, Sp.B, FINACS, M.Kes mengatakan RSCM senantiasa berada di garis terdepan dalam inovasi dan keunggulan medis melalui ribuan penelitian yang mumpuni yang dipublikasi secara internasional dan berkolaborasi dengan institusi ternama di dunia.

Di Indonesia, RSCM selalu berperan sebagai pelopor nasional dalam menggerakkan berbagai kegiatan kampanye nasional yang telah melibatkan seluruh propinsi, lebih dari 33 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lebih dari 40 rumah sakit pemerintah dan swasta, serta organisasi profesi terkait kanker selama lebih dari 15 tahun terakhir. RSCM juga telah menjadi pengampu nasional dengan meningkatkan kompetensi puluhan rumah sakit layanan prioritas.

Ketua Tim Pengampuan Layanan Kanker RSCM Prof. Dr. Dr. Soehartati A. Gondhowiarjo mengemukakan bahwa RSCM telah melakukan berbagai analisis pemetaan dalam program pengampuan yang akan dilakukan, sehingga setiap rumah sakit yang di ampu akan mendapatkan pengampuan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Diharapkan dengan terselenggaranya acara ini, dapat tercapai peningkatan kapasitas untuk rumah sakit ampuan tingkat utama dalam rangka menyelenggarakan pelayanan kanker yang terstandarisasi dan berkualitas, peningkatan kemitraan berbagai pemangku kepentingan di jejaring pengampuan RSCM, dan peningkatan kesadaran mengenai kesehatan dan penyakit kanker melalui kegiatan masyarakat dan media edukasi digital.