Jumat, 09 Desember 2022 17:57 WIB

Pertemuan Pelaksanaan Interkoneksi SAKTI dengan Aplikasi SIMRS dilingkungan  Ditjen Pelayanan Kesehatan

Responsive image
(Ani/Eti) - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
566

Surabaya (7/12) - Sekretaris Ditjen Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya, SKM, MARS membuka Pertemuan Pelaksanaan Interkoneksi SAKTI dengan Aplikasi SIMRS di lingkungan Ditjen Yankes. Pertemuan yang dihadiri oleh  para Direktur  Utama / Direksi, para Kepala Balai /Loka  dengan  nara sumber dari Auditor Utama  Keuangan Negara VI Badan Pemeriksa Keuangan RI, Direktur Akuntasi dan Pelaporan Keuangan  Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan dan Biro Keuangan serta BMN Setjen Kemkes.

Dalam sambutannya Sekretaris Ditjen Yankes menyampaikan bahwa prinsip-prinsip Good Governance saat ini lebih dikedepankan oleh Pemerintah Indonesia dalam upaya melakukan penyelenggaraan pemerintah yang menjunjung tinggi akuntabilitas. Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) yang dilakukan dengan cara transparan merupakan salah satu aspek penting yang harus dijunjung tinggi sehingga publik dapat menilai dengan baik kinerja pemerintah. Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) juga merupakan hal yang sangat penting dan mempunyai andil yang besar terhadap hasil pemeriksaan Laporan Keuangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Opini apa yang akan didapatkan oleh Kementerian Kesehatan sangat dipengaruhi tertib atau tidaknya pengelolaan BMN.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan No.171/PMK.05/2021 tentang Pelaksanaan Sistem SAKTI penerapan SAKTI seluruh modul termasuk Kelompok Modul Pelaporan dimulai pada tahun anggaran 2022. Implementasi SAKTI pada Kelompok Modul Pelaporan diawali dengan proses migrasi data saldo awal. Selanjutnya, satuan kerja diharapkan dapat melakukan pencatatan transaksi berjalan dalam Aplikasi SAKTI.

Dalam  implementasi Aplikasi SAKTI, salah satunya adalah pendetailan transaksi Persediaan. Metode pencatatan yang disyaratkan oleh Aplikasi SAKTI tidak dapat dipenuhi oleh satker-saker BLU Ditjen Yankes. salah satu penyebabnya adalah dari banyaknya jumlah transaksi yang tejadi di masing-masing satuan kerja Ditjen Yankes sehingga, perlu dilakukan terobosan dalam hal pencatatan Persediaan ini.

Di akhir sambutan Sesditjen menyatakan salah satu langkah yang sedang dikembangkan adalah Interkoneksi Aplikasi SAKTI dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS), diharapkan dengan adanya Interkoneksi antar Aplikasi, dapat membantu Satuan Kerja Ditjen Yankes dalam pendetailan transaksi Persediaan, sehingga dapat menyajikan laporan Persediaan yang dapat diyakini kebenarannya.(Ani/Eti)