Selasa, 22 November 2022 09:49 WIB

Kunjungan On The Spot Komisi IX DPR RI ke RSCM dan RSAB Harapan Kita

Responsive image
(RFS, IWJ, IKJ, ANT) - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
421

JAKARTA – Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan on the spot ke  RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dan RSAB Harapan Kita terkait penanganan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak, Senin (21/11).  

Bertempat di ruang rapat gedung Kiara, rombongan Komisi IX DPR RI yang dipimpin oleh Bapak Emanuel Melkiades Laka Lena disambut oleh Plt. Dirjen Pelayanan Kesehatan dan didampingi oleh Direktur Utama RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, PMO Ditjen Yankes, perwakilan dari Ditjen Farmalkes, perwakilan dari Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes, Perwakilan Dewan Pengawas dan Direktur  Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan. 

Rombongan Komisi IX DPR RI yang mengunjungi RSAB Harapan Kita dipimpin oleh Bapak Charles Honoris disambut oleh Dirjen Farmalkes, didampingi oleh Direktur Utama RSAB Harapan Kita, Kepala Birokomyanlik, perwakilan dari PMO Ditjen Yankes, perwakilan dari Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.  

Pada pertemuan ini, Dirut RSCM dan Dirut RSAB Harapan Kita memaparkan apa saja yang dilakukan oleh RSCM mulai dari penelusuran penyebab peningkatan pasien GGAPA hingga penanganan pasien.  Saat ini di RSCM masih merawat 5 pasien GGAPA. Kunjungan diakhiri dengan meninjau ruang rawat pasien dialisis anak di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. 

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin  sudah menegaskan pada Konferensi Pers Jumat lalu (18/11) bahwa saat ini kasus gagal ginjal akut pada anak sudah selesai dari sisi Kementerian Kesehatan. Pasalnya, sudah tidak ada kasus baru lagi sejak pemberhentian konsumsi obat sirop yang mengandung etilen glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).  Kesimpulan penyebab gangguan ginjal akut adalah cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada obat sirop. Sehingga, saat Kemenkes menyetop pemberian dan penggunaan obat sirop tersebut, kasus gagal ginjal akut mengalami tren penurunan. (RFS, IWJ, IKJ, ANT)