Kamis, 17 November 2022 18:05 WIB

Pembukaan Fellowship Jantung dan Pembuluh Darah di RSUD Dr Moewardi

Responsive image
Staf - Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan
738

SURAKARTA - Salah satu upaya Kemenkes dalam upaya percepatan pemenuhan penyediaan dokter dan spesialis adalah melalui skema academic health system, dengan output melalui peningkatan kuota dan penambahan pembukaan center pendidikan atau prodi Jantung pembuluh darah, pada FK yang sudah mampu. Penyediaan spesialis jantung pembuluh darah juga dilakukan melalui pemberian beasiswa PPDS oleh Kementerian Kesehatan dan LPDP serta membuka program fellowship (17/11).

Pada layanan rujukan, layanan jantung akan dikembangkan melalui program stratifikasi jejaring pengampuan. Secara bertahap hingga 2024, di setiap provinsi, akan memiliki minimal 1 RS layanan jantung dengan strata utama yang dapat melakukan pelayanan Jantung. Fokus pemenuhan pelayanan jantung dan pelayanan jantung terbuka pada tahun 2022-2024, setidaknya dibutuhkan Pendidikan Sp1 sejumlah 213 dokter spesialis Jantung Pembuluh darah di RS Jejaring Rujukan, untuk program fellowship sejumlah 490 orang dan sub spesialis sejumlah 212 orang. 

Fellowship dokter spesialis jantung pembuluh darah sudah dilaksanakan sebelum keluarnya Kepkonsil No.35 tahun 2022 di RSJPD Harapan Kita, RSUP Adam Malik, RSUD Saiful Anwar, RSUP Sanglah, RSUD Dr.Soetomo, RSUP Dr.Wahidin, RSUP Dr.Sardjito, RSUP Dr.Hasan Sadikin, RSUP Dr.Kariadi, RSUP M Djamil. 

Pasca terbitnya Kepkonsil nomor 35 tahun 2022 untuk percepatan program fellowship jantung pembuluh darah,  maka selanjutnya ditndaklanjuti dengan dilaksanakan perjanjian Kerjasama dengan RSUD Dr Moewardi Surakarta, karena dianggap telah memiliki SDM Subspesialis sebagai pengajar dan sarana prasarana terutama jumlah kasus untuk Pendidikan fellowship cukup memadai. Selanjutnya secara bertahap juga akan dilakukan di RSUP Prof Dr. R.D. Kandou, diharapkan RS tersebut, memenuhi keperluan lulusan fellowship Indonesia Timur, dan setelah itu direncanakan dilaksanakan di RSUP RS Dr Zainal Abidin.