Jumat, 11 November 2022 15:03 WIB

Workshop Penguatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan dalam Penanganan Kegawatdaruratan Anak

Responsive image
NRI / Humas Yankes - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
437

Makassar (11/11) – Kementerian Kesehatan bersama Unicef, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Perawat Anak Indonesia menggelar Workshop Penguatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan dalam Penanganan Kegawatdaruratan Anak pada tanggal 9 – 11 November 2022 di kota Makassar.

 

Kegiatan ini merupakan Workshop Periode 3 dengan mengundang 11 rumah sakit terpilih. Sebelumnya, workshop serupa telah dilaksanakan di Tangerang Selatan dan Surabaya.

 

Workshop ini diselenggarakan berdasarkan PP 47 tahun 2021 tentang penyelenggaraan bidang perumah sakitan. Dalam PP tersebut NICU dan PICU merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh rumah sakit. Selain itu, dokter spesialis anak merupakan satu-satunya dokter spesialis yang harus ada di rumah sakit dan harus didukung dengan kompetensi tenaga kesehatan.

 

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan yang bebentuk Tim, terdiri dari dokter spesialis anak, dokter dan perawat dalam penguatan pelayanan kesehatan terutama penanganan kegawatdaruratan pada anak, sehingga dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas pada anak.

 

Dalam sambutannya, Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Ditjen Yankes dr. Yanti Herman, SH, MH.Kes yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Standarisasi Klinis Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Nani H Widodo, SpM menyebutkan tata laksana yang sesuai pada jam pertama sangat bermakna dalam menurunkan kesakitan dan kematian pada bayi dan anak yang mengalami sakit kritis.

 

“Sebagai mana yang kita ketahui setiap tahunnya, jutaan bayi dan anak meninggal karena penyakit atau kondisi kegawatan yang sejatinya dapat dicegah dan diobati, tata laksana yang sesuai pada jam pertama sangat bermakna dalam menurunkan kesakitan dan kematian pada bayi dan anak yang mengalami sakit kritis. Sehingga penatalaksanaan kondisi kritis yang mengancam nyawa apabila dilakukan dengan tepat dapat membantu menurunkan angka mortalitas.” Jelasnya.

 

Tepat sebelum membuka acara secara resmi, ia pun berharap Workshop tersebut akan memberikan dampak positif pada pelayanan kesehatan dengan selalu meningkatkan kualitas pelayanan yang aman, efektif dan efisien bagi pasien.