Kamis, 20 Oktober 2022 11:30 WIB

Wamenkes Buka Seminar Nasional PERSI Tahun 2022, Targetkan 2027 Pembenahan RS Rujukan Tercapai

Responsive image
ant - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
526

JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante S. H., SpPD, Phd, KEMD Membuka Seminar Nasional Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) pada Rabu, 19 Oktober 2022. Kegiatan yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) tersebut dihadiri sedikitnya 750 peserta yang terdiri atas pimpinan, manajemen (RS) serta pemangku kepentingan di dunia kesehatan (19/10).

Dalam Paparannya,  Wakil Menteri Kesehatan menyampaikan, dunia kesehatan sejak 2019 dihadapkan pada penyakit katastropik yang menyedot biaya kesehatan nasional sebesar Rp16 triliun. Penyakit tersebut terdiri atas jantung, stroke, gagal ginjal dan kanker. Salah satu faktor pemicunya, adalah penanganan penyakit katastropik itu masih terbatas di sejumlah RS yang jumlahnya belum memadai.

“Hanya ada 40 RS di Indonesia yang bisa melakukan kateterisasi dan cathlab serta baru ada 22 RS yang bisa menangani stroke dengan tindakan bedah syaraf. Selain itu, masih ditemukan belum optimalnya tindakan kemoterapi dan radioterapi. Untuk itu, kami melakukan transformasi, salah satunya pada layanan rujukan, dengan membenahi RS rujukan juga menjalin kerjasama peningkatan kualitas dengan lembaga dan RS internasional,” Ungkap dr. Dante S. H., SpPD, Phd, KEMD .

Untuk itu Wamenkes menyatakan bahwa diperlukan Pembenahan RS rujukan. Pembenahan tersebut meliputi pilar pembiayaan, SDM, serta teknologi kesehatan. Sasaran pembenahan tersebut, dengan cara mengelompokkan RS rujukan atas kategori madya, utama dan paripurna yang nantinya akan mengarah pada peningkatan kemampuan RS dalam menangani penyakit katastropik. Harapanya dengan pembenahan tersebut nantinya pasien tidak akan tertumpuk di RS rujukan tertentu, bahkan harus mengantri tindakan.

dr. Dante S. H., SpPD, Phd, KEMD  meyampaikan “Kemenkes mengalokasikan Rp30 triliun untuk membangun pilar layanan rujukan, Ditargetkan jejaring itu terbentuk, untuk setiap RS madya yang wajib ada di tingkat kabupaten/kota, telah mampu untuk memasang ring, RS utama bisa melakukan bedah jantung terbuka dan RS paripurna mampu melakukan bedah jantung dengan tindakan syaraf advance. Kami sedang memastikan upaya ini match dengan jenis RS yang ada. Optimalisasi ini kita targetkan tercapai pada 2027 dan pada 2024 sudah terealisasi 50%