Selasa, 31 Mei 2022 10:48 WIB

Siswa Kelas 7 Se-Kabupaten Sukoharjo Mengikut Deteksi Dini Scolliosis Ke-2

Responsive image
(Bw/Hukormas) - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta
450

SUKOHARJO - Beberapa waktu lalu, RSO menggelar Deteksi Dini Scolliosis Se-Kabupaten Karanganyar melalui daring. Dan pada hari Senin, tanggal 30 Mei 2022 di ruang Auditorium lantai 3 Gedung Perkantoran kembali diselenggarakan secara daring Deteksi Dini Scolliosis Se-Kabupaten Sukoharjo.

"Kami akan selalu bertekad menyukseskan program Pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan  SDM yang sehat, tangguh, kuat, kompetitif dan Inovatif di Tahun 2025, ungkap Plt. Direktur Utama Dr.dr.Pamudji Utomo,p Sp.OT (K)".

Para Direksi, Tim PKRS dan Tim PPK WBBM & WBK, terima kasih atas kerjasamanya dan selalu bersyukur sehingga acara seminar deteksi dini scolliosis untuk Siswa Kelas 7 Se-Kabupaten Sukoharjo. Terutama kepada Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan para Bapak-Ibu Kepala Sekolah SMP Negeri dan SMP Swasta Se-Kabupaten Sukoharjo.

Sebagai narasumber dr.Romaniyanto, Sp.OT(K) Spine dan Dr.dr Retno Setianing, Sp.KFR dengan moderator dr. Wahidah, Sp.KFR.

Dan akses aplikasi "ASIYAP" adalah aplikasi deteksi dini tulang belakang sehingga bila tidak terdeteksi dini tentu akan sangat mengganggu, yang pertama performancenya mengurangi kepercayaan diri. Kedua bisa mengganggu di dalam aktivitas dan pekerjaan yang di depan, yang ketiga adalah bisa menghindarkan terjadinya kelainan-kelainan tulang.

Deteksi dini skoliosis artinya untuk melihat apakah pada murid-murid SMP ini, ditemukan tulang belakang yang bengkok karena berdasarkan pada pemeriksaan kami di Tahun 2018. Empat tahun yang lalu pada 30 sekolah pertama di Solo itu didapatkan 9% yang terindikasi mempunyai tulang belakang yang bengkok, jelas beliau. Sehingga kami mengambil peran untuk memberikan penyuluhan tentang deteksi dini ini.