Selasa, 26 April 2022 14:10 WIB

Siswa Kelas 7 Se-Kabupaten Karanganyar Mengikut Deteksi Dini Scolliosis

Responsive image
Bw/Hukormas RSO - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta
168

Sukoharjo [Auditorium] - "Pemerintah Indonesia sudah bertekad untuk mempersiapkan  SDM yang sehat, kuat, kompetitif dan Inovatif di Tahun 2025, ungkap Plt. Direktur Utama Dr.dr.Pamudji Utomo, Sp.OT (K)".

Di hari Senin, tanggal 21 April 2022 pukul 09.00 WIB - selesai di ruang Auditorium lantai 3 Gedung Perkantoran.

Kami sangat bersyukur dan terima kasih kepada Para Direksi, Tim PKRS dan Tim PPK WBBM & WBK atas kerjasamanya sehingga acara seminar deteksi dini scolliosis untuk Siswa Kelas 7 Se-Kabupaten Karanganyar. Serta Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan para Bapak-Ibu Kepala Sekolah SMP Negeri dan SMP Swasta Se-Kabupaten Karanganyar.

Deteksi dini skoliosis artinya untuk melihat apakah pada murid-murid SMP ini, ditemukan tulang belakang yang bengkok karena berdasarkan pada pemeriksaan kami di Tahun 2018. Empat tahun yang lalu pada 30 sekolah pertama di Solo itu didapatkan 9% yang terindikasi mempunyai tulang belakang yang bengkok, jelas beliau. Sehingga kami mengambil peran untuk memberikan penyuluhan tentang deteksi dini ini.

Sebagai narasumber dr. R. Andhi Prijosoedjati. Sp.OT(K) dan dr. Wahidah, Sp.KFR dengan moderator dr. Nurleli Manurung, MM.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, Yopi Eka Jati Wibowo, S.Sos.MM, mengatakan banyak terima kasih kepada RS. Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso yang telah memberikan ilmu kepada kami semua untuk sama-sama membangun SDM yang unggul. Dan kali ini berkaitan dengan Deteksi Dini Tulang Belakang yang bengkok.

Hampir semua SMP di Kab. Karanganyar baik yang negeri dan swasta sejumlah 140 sekolah mengikuti acara seminar ini. Dan langsung bisa mengakses aplikasi "ASIYAP" dan dipraktekkan.

ASIYAP adalah aplikasi deteksi dini tulang belakang sehingga

Bila tidak terdeteksi dini tentu akan sangat mengganggu, yang pertama performancenya mengurangi kepercayaan diri. Kedua bisa mengganggu di dalam aktivitas dan pekerjaan yang di depan, yang ketiga adalah bisa menghindarkan terjadinya kelainan-kelainan tulang.