Jumat, 27 Oktober 2023 06:38 WIB

Profesor dari King’s College London Kunjungi PKJN RSJ Marzoeki Mahdi

Responsive image
Rianto/Humas - RS Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
245

Bogor (24/10)  - Profesor Neurobiologi Psikosis, Wakil Dekan Institut Psikiatri, Psikologi, dan Ilmu
Saraf (IoPPN) King’s College London, Profesor Paola Dazzan, mengunjungi Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi (PKJN RSJMM) Bogor, Selasa (24/10/2023).

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka penjajakan kerja sama terkait pengembangan Mother
Baby Unit di PKJN RSJMM Bogor. Direktur Utama PKJN RSJMM Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ memaparkan profil dan trajectory PKJN RSJMM. Dr. Nova juga mengatakan bahwa PKJN RSJMM memiliki sarana prasarana serta tim yang terintegrasi untuk membuka layanan Mother Baby Unit.
“Profesor Paola pada saat melihat unit kita tidak menyangka bahwa kita sudah sangat terintegrasi, misalnya dari segi sarpras, kita punya unit untuk melahirkan, untuk operasi, (ruang) untuk anak, dan PONEK di IGD. Timnya sudah lengkap, dari dokter anak, dokter spesialis obgyn, psikiater anak dan remaja, kemudian kita mempunyai psikolog anak. Jadi ada kelengkapan juga dalam konteks SDM untuk membangun Mother Baby Unit,” katanya.

Setelah memperkenalkan King’s College London melalui presentasinya, Profesor Paola mengunjungi Ruang Anak, Ruang Perinatologi, Kamar Operasi, dan melihat Unit PONEK di IGD PKJN RSJMM, didampingi oleh direksi dan manajemen RSJMM. Dirinya sangat antusias dan yakin bahwa PKJN RSJMM mampu mengembangkan layanan Mother Baby Unit dengan apa yang sudah dimiliki saat ini.
“Sebuah kehormatan bisa berada di sini secara langsung. Saya terkesan dengan luasnya rumah sakit ini, dan juga dengan tujuan yang ingin dicapai rumah sakit ini. Saya kira kita punya kesamaan dalam tujuan yang ingin kita capai. Jadi, saya yakin kita bisa bekerja sama baik dalam bidang kesehatan ibu dan anak serta dalam bidang rekam medis elektronik,” ujarnya.

Paola menambahkan, konsep Mother Baby Unit di King’s College London bukan hanya disetting rumah sakit, karena hanya ada 13 bed di rumah sakit. Tapi ada Perinatal Mental  Health Team di komunitas. Selain itu, kedua institusi juga akan bekerja sama di bidang teknologi kesehatan digital,
salah satunya terkait rekam medis elektronik yang bisa diakses oleh peneliti dengan tetap
melindungi privasi dari pasien.