Rabu, 18 Oktober 2023 20:20 WIB

Menko PMK, Menkes dan Ketum PERSI Membuka Seminar PERSI XIX

Responsive image
DNI/ANT - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
205

JAKARTA (18/10) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP bersama Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU dan Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), Subsp.K.Fm, MARS, FISQua bersama membuka Seminar Nasional PERSI XIX, Seminar Tahunan Patient Safety XVII dan Hospital Expo XXXV.

Acara yang bertema Sumber Daya Lokal, Berdaya Saing Global ini dihadiri 850 tamu undangan perwakilan Dubes negara sahabat, Dirut BPJS Kesehatan, Lembaga Akreditasi RS, Direksi RS, dan Organisasi Profesi.

Berhubungan dengan tema tahun ini, Ketum PERSI menyampaikan bahwa perumahsakitan yang ada saat ini harus mampu berdaya saing global, dengan mengembangkan sumber daya lokal yang sangat luar biasa. Ia juga menambahkan bahwa Indonesia dikaruniai sumber daya berlimpah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia yang mampu menjadi Sumber Daya Kesehatan yang sesungguhnya mampu berdaya saing global apabila berasa dalam ekosistem yang baik, terlebih dalam menghadapi peralihan tren pelayanan kesehatan Pasca Covid, dari kuratif dan rehabilitatif menjadi prediksi dan prevensi.

Menko PMK pada sambutannya menyampaikan bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna, penting untuk memastikan tersedianya SDM Kesehatan yang cukup, meliputi jenis, jumlah, maupun kompetensi yang dibutuhkan. Saat ini kita memerlukan terobosan baru untuk menghadapi kebutuhan nakes, terlebih pada skema UHC, dimana diharapkan adanya kesetaraan pelayanan Kesehatan.

“Sebagai contoh di Papua, nakes yang cocok untuk memberikan pelayanan Kesehatan disana, ya putra putri papua sendiri, jika dokter nakes dari Jawa, pasti mereka akan rindu pulang kembali ke kampungnya. Karenanya peningkatan sumber daya lokal memang sangat dibutuhkan, baik SDM kesehatan maupun pendukung lainnya dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas,” jelas Muhadjir.

Menko PMK juga menyampaikan bahwa ia berharap banyak atas terwujudnya keadilan sosial pelayanan kesehatan di Indonesia, karena perihal keadilan sosial ini merupakan sila ke-5 Pancasila, dan ia berharap banyak kepada para hadirin disini bersatu mewujudkannya.

Sebagai pemungkas, Menkes BGS pun menyampaikan bahwa sejalan dengan harapan Menko PMK dan tentunya menjadi harapan bagi seluruh Masyarakat Indonesia, Kementerian Kesehatan Tengah mendorong Transformasi Kesehatan yang mana salah satunya melalui Transformasi Pelayanan Rujukan.

Saat ini Kemenkes telah menunjuk beberapa RS Vertikal untuk melakukan program pengampuan kepada RS Provinsi terkait pelayanan tiga penyakit utama penyebab kematian tertinggi di Indonesia yaitu kanker, jantung dan stroke.  Dengan adanya program pengampuan ini, Kemenkes berfokus untuk pemenuhan alkes serta penyiapan SDM Kesehatan yang kompeten sehingga minimal pada tahun 2024 ketiga penyakit katastropik tersebut dapat terlayani dengan baik di 34 propinsi.