Jumat, 06 Oktober 2023 13:58 WIB

RS Kanker Dharmais dan GE HealthCare Jalin Kemitraan Dalam Mendukung Transformasi Layanan Rujukan Kanker dan Peningkatan Kualitas Tenaga Kesehatan

Responsive image
Epayanti - Humas - RS Kanker Dharmais Jakarta
527

Jakarta (03/10) - RS Kanker Dharmais dan GE HealthCare melaksanakan penandatangan MoU di Jakarta. Penandatangan Mou ini dilakukan oleh Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. R. Soeko W. Nindito D., MARS dan Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia, Putty Kartika, yang disaksikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Bapak Budi Gunadi Sadikin dan Presiden & CEO GE Healthcare wilayah Interkontinental (Jepang, Latin Amerika, ASEAN, Korea, Australia & New Zealand), Mr. Elie Chaillot, serta Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, dr. Azhar Jaya, SH., SKM.,MARS.

Ruang lingkup kerjasama ini yaitu Transformasi Layanan Rujukan Kanker dan Peningkatan Kualitas Tenaga Kesehatan. Sedangkan latar belakang kerjasama ini adalah untiuk mendukung prorgam Kementerian Kesehatan RI yang telah mencanangkan 6 pilar transformasi kesehatan yang penting untuk menjadikan Indonesia lebih sehat melalui reformasi kesehatan nasional. 2 dari pilar tersebut adalah mengenai transformasi rujukan (pilar 2) dan transformasi SDM kesehatan (pilar 5), oleh karena itu, GE HealthCare, penyedia teknologi kesehatan di dunia, menjalin kemitraan strategis dengan rumah sakit vertikal pengampu pemerintah, RS Dharmais untuk memperkuat Tata Laksana dan Solusi Pelayanan Kanker (Cancer Care Solutions) di Indonesia.

Kerja sama ini juga didorong fakta bahwa kanker merupakan salah satu penyakit yang membutuhkan pembiayaan terbesar di Indonesia. Pada 2020, BPJS Kesehatan telah membayarkan 19,9 juta kasus katastropik dengan biaya sebesar Rp 20 triliun atau 25 persen dari total biaya klaim anggaran layanan kesehatan JKN-KIS di tahun tersebut. Tiga penyakit yang menghabiskan proporsi pembiayaan katastropik terbesar adalah penyakit jantung (49 persen), kanker (18 persen) dan stroke (13 persen). Selain akan menjalankan program jejaring rujukan, Kementerian Kesehatan juga akan melakukan standarisasi alat di rumah sakit dan akan menyediakan alat kesehatan lengkap untuk empat penyakit yaitu jantung, kanker, stroke dan ginjal. Untuk kanker membutuhkan peralatan Mammography, SPECT CT, Flowcytometer, IHK, Bronchoscopy, Brachiterapy, CUSA, LINAC, PET-CT, dan CT Simulator. Pemenuhan alat kesehatan ini merupakan langkah konkret transformasi kesehatan nasional terkait layanan rujukan.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Bapak Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya menyampaikan, “Pemerintah melihat bahwa 4 penyakit dengan pembiayaan terbesar ini membutuhkan intervensi segera dan untuk itu melibatkan banyak pihak. Untuk menjalankan program jejaring rujukan dibutuhkan penyebaran dokter ahli dan juga peralatan yang memadai. Kemitraan strategis yang dilakukan oleh RS Kanker Dharmais dengan GE Healthcare merupakan langkah penting untuk mendukung implementasi 2 pilar transformasi kesehatan berjalan dengan baik. Saya berharap layanan kesehatan bagi masyarakat semakin baik dan akses bagi masyarakat juga semakin luas.”

President & CEO GE Healthcare Interkontinental (Jepang, Latin Amerika, ASEAN, Korea, Australia & New Zealand), Mr. Elie Chaillot yang turut hadir menyaksikan penandatangan kemitraan strategis tersebut menyampaikan apresiasi terhadap RS Kanker Dharmais dan GE Healthcare Indonesia, “Sebagai innovator teknologi medis dan diagnostik terkemuka, GE Healthcare senantiasa mengupayakan digitalisasi layanan kesehatan dan mendorong produktivitas untuk meningkatkan hasil bagi pasien, penyedia layanan, sistem kesehatan dan peneliti di seluruh dunia. Di Indonesia, GE Healthcare berupaya mendukung Pemerintah dan mendorong layanan berkualiatas bagi masyarakat Indonesia. Sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia dan atas dukungan Kementerian Kesehatan, GEHC telah mulai melakukan produksi dalam negeri di Batam. Produksi awal GEHC ini meliputi mesin ultrasound (USG) dan monitor pasien yang mejadi produk alat kesehatan GEHC pertama yang diproduksi di Indonesia dan di wilayah ASEAN. Terobosan ini akan terus kami kembangkan kedepannya. Termasuk dengan meningkatkan keahlian tenaga kesehatan. Kerja sama dengan RS Kanker Dharmais ini merupakan salah satu langkah penting untuk peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.”

Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS mengatakan, “Sebagai rumah sakit vertikal pengampu pemerintah, RS Dharmais senantiasa berupaya menjadi yang terdepan dalam hal Cancer Care Solutions. Dalam kemitraan strategis dengan GE Healthcare, kami fokus pada 2 hal yaitu 1) Technical know-how secara komprehensif untuk memperkuat dan mendukung akses dan tata laksana produksi, persiapan infrastruktur serta maintenance, dan distribusi isotop bagi kedokteran nuklir untuk kebutuhan layanan kanker, dan 2) Continuing Medical Education dalam hal peningkatan SDM kesehatan terhadap pemerataan pelayanan onkologi melalui optimalisasi rujukan jaringan rumah sakit nasional dan membawa fasilitas kesehatan Indonesia dalam memberikan pelayanan kelas dunia.

Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia, Putty Kartika mengatakan, “Melalui GE Healthcare Indonesia, kami konsisten menghadirkan pelatihan/training of the trainer sebagai bentuk penguatan kualitas tenaga kesehatan. Upaya itu tidak mungkin dilakukan tanpa kolaborasi dengan banyak pihak, yang kali ini bersama dengan RS Kanker Dharmais. Kami berharap kemitraan ini dapat berkelanjutan dan dapat mendukung pencapaian target pemerintah terutama di bidang cancer care. Tidak hanya pada peningkatan kualitas tenaga kesehatan, kami juga berharap Indonesia semakin banyak memiliki alat kesehatan yang mumpuni, seperti PET CT yang memang dibutuhkan untuk penyakit kanker. WHO telah merekomendasikan 1 unit PET CT per 1 juta penduduk. Kami berharap semakin luas penyediaan PET CT di Indonesia, sehingga semakin las akses masyarakat terhadap layanan Cancer Care Solution yang komprehensif. Oleh karena itu, GE Healthcare siap membantu pemerintah, rumah sakit, dan asosiasi, dalam pemenuhan kebutuhan tersebut.”