Sabtu, 26 Agustus 2023 14:39 WIB

Peringatan Satu Tahun Biomedical dan Genome Science Initiative (BGS-i)

Responsive image
rfs - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
321

Jakarta (26/08) – Kementerian Kesehatan melalui Biomedical dan Genome Science Initiative (BGS-i) telah melaksanakan pengembangan kesehatan precision medicine di Indonesia sejak 1 tahun yang lalu. Dalam kesempatan tersebut Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan Workshop Peringatan Satu Tahun Biomedical dan Genome Science Initiative (BGS-i) untuk precision medicine Indonesia.

Kegiatan yang berlangsun di Jakarta tersebut mengundang seluruh pihak yang telah berkontribusi selama satu tahun terakhir untuk aktif berperan dalam pengembangan Biomedical dan Genome Science Initiative (BGS-i) di Indonesia. Pada kesempatan tersebut turut hadir Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, Pusat Kebijakan Kesehatan Global dan Teknologi Kesehatan, Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan, serta Direksi Rumah Sakit Vertikal yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai Hubs BGSi.

Biomedical dan Genome Science Initiative (BGS-i) sebagai bagian dari transformasi teknologi kesehatan,yang diluncurkan pada 14 Agustus 2022 silam, merupakan inisiatif dengan tujuan utama meningkatkan layanan kesehatan berbasis genomika melalui kedokteran presisi. Inisiatif nasional yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem kesehatan dan memfasilitasi perkembangan kolaborasi lintas sektor yang inklusif terutama di bidang genomika di Indonesia.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dalam sambutannnya menyampaikan, Perkembangan teknologi kesehatan dunia telah mendorong berbagai inovasi khususnya di bidang genomika yang menjadi dasar untuk desain teknologi kesehatan seperti kit diagnostik, obat, vaksin maupun mendukung perbaikan layanan kesehatan. untuk itu Indonesia mempunyai potensi yang sama untuk mengeksplorasi potensi data genomika dan memanfaatkannya untuk melakukan transformasi di bidang teknologi kesehatan sesuai dengan enam pilar transformasi kesehatan, khususnya transformasi layanan primer, sistem ketahanan kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.

Dalam peringatan satu tahun BGSi, Kementerian Kesehatan menyadari masih banyak hal yang perlu ditingkatkan agar inisiatif nasional ini dapat berkembang memenuhi potensi yang diharapkan. Di samping mengembangkan kemampuan rumah sakit vertikal, BGS-i telah dan masih terus mengembangkan sistem untuk mendukung kegiatan biobanking, registry, whole genome sequencing, bioinformatika and data sharing. BGSi menjajaki dan merangkul stakeholder dari industri untuk ikut mengembangkan dan memperkuat ekosistem pengembangan layanan kesehatan berbasis genomik, khususnya dari sisi pengembangan produk kesehatan.

Melalui kegiatan ini, Kementerian Kesehatan membuka kesempatan bagi lintas sektor untuk memberikan saran dan masukan untuk pengembangan BGSi maupun menciptakan kesempatan kolaborasi yang inklusif untuk kemajuan kesehatan Indonesia, Tanpa dukungan lintas sektor ini, BGSi tidak akan dapat berkembang dan berada hingga di tahun ini maupun tahun-tahun ke depan. Oleh karena itu ijinkan saya untuk mengapresiasi para hadirin yang ada di sini yang merupakan perwakilan kolaborator maupun kolaborator potensial, ungkap dr. Azhar Jaya, SH, SKM, MARS.