Rabu, 16 Agustus 2023 16:59 WIB

Advisor WHO Tinjau Layanan Kesehatan Jiwa di Bogor

Responsive image
Humas - RS Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
188

Bogor (14/08) – Advisor Kesehatan Jiwa dari WHO Regional Asia Tenggara Dr. Andrea Bruni mengunjungi Bogor untuk melaksanakan technical assistance kepada Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi (PKJN RSJMM) Bogor.

Dalam kunjungannya, Dr. Bruni didampingi dari Dr. Lubna Bhatti dari WHO Indonesia, serta Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi (PKJN RSJMM) Bogor Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ beserta jajaran direksi dan manajemen.

Puskesmas Sindang Barang menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Dr. Bruni untuk melihat bagaimana fasilitas kesehatan primer memberikan layanan kesehatan jiwa kepada masyarakat. Setelahnya, delegasi WHO bergerak menuju Kantor Kelurahan Sindang Barang untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai Desa Siaga Sehat Jiwa, yang merupakan program terintegrasi antara komunitas, puskesmas, rumah sakit, dan pemerintah daerah.

“Kami sangat senang bahwa fasilitas kesehatan di sini tidak bekerja secara terpisah, tetapi dapat terintegrasi satu sama lain. Namun, kami memahami bahwa ada kebutuhan untuk lebih memperkuat lagi kesehatan jiwa di tingkat komunitas. Kami tahu bahwa masa depan kesehatan jiwa adalah jaringan komunitas dan kami sangat bersedia mendukung hal tersebut,” ujar Dr. Bruni.

Kunjungan dilanjutkan ke Sentra Terpadu Inten Suweno (STIS) yang merupakan balai rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas milik Kementerian Sosial. STIS juga memiliki fasilitas residensial bagi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan kriteria tertentu.

Kegiatan ini menjadi sarana bagi Dr. Bruni yang juga merupakan International Board of Advisor PKJN RSJMM, untuk melakukan observasi bagaimana layanan kesehatan jiwa berjalan selama ini. Setelahnya, anggota International Board of Advisor Bersama tim di PKJN RSJMM akan merumuskan bagaimana kerangka layanan kesehatan jiwa di Indonesia untuk ke depannya.

“Pada dasarnya, jaringan komunitas kesehatan jiwa terdiri beberapa komponen. Di antaranya adalah puskesmas dan fasilitas residensial yang terintegrasi dengan layanan kesehatan jiwa di rumah sakit. Jadi apa yang telah kita lihat hari ini pasti dapat berkontribusi pada jaringan kesehatan jiwa, tetapi kita perlu mengembangkannya lebih jauh,” imbuh Dr. Bruni.