Sabtu, 17 Juni 2023 13:08 WIB

Optimalisasi Penggunaan Cash Management System (CMS) di Lingkungan DItjen Yankes

Responsive image
ikj - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
267

Bogor (16/6) – Tim Kerja Pelaksanaan Anggaran dan SPIP Bersama dengan Bank Mandiri menyelenggarakan Pertemuan Re-Implementasi Penggunaan Kopra Cash Management di Lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari di Bogor ini dihadiri oleh 60 peserta yang terdiri dari Kasubag Administrasi dan Umum, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP), Staf PPK, Pengelola Kegiatan dan Pengelola Keuangan di Lingkungan Ditjen Yankes. 

Acara dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Andi Saguni, MA dan Vice Presiden Bank Mandiri, Budi Rahman Firdaus. Dalam sambutannya Sesditjen Yankes menjelaskan bahwa Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi penggunaan Cash Management System (CMS) pada rekening virtual pengeluaran di Lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan serta meningkatkan transparansi pencairan dana APBN dengan menggunakan CMS dan meminimalisir terjadinya fraud dalam melakukan transfer dana dari rekening BP/BPP ke rekening masing-masing penerima (pelaksana perjadin dan penyedia barang dan jasa). 

“Mau tidak mau, suka tidak suka sistem cashless ini harus kita lakukan, kita tidak bisa melawan zaman, saat ini dimana - mana transaksi sudah dilakukan dengan cashless, karena ini adalah suatu hal yang bagus untuk mempercepat proses, mempermudah proses dan ada transparansi didalamnya” tambah dr. Andi Saguni.

Dr. Andi Saguni juga memaparkan bahwa transaksi keuangan pada Kantor Pusat Ditjen Pelayanan Kesehatan sangat besar, jumlahnya banyak dan intensitas waktunya cepat. Implementasi saat ini untuk mencapai hal tersebut masih terdapat kendala, dimana menginputan transaksi keuangan pada aplikasi MCM masih hanya dilakukan oleh BP/BPP sehingga memerlukan proses yang lama.

Diakhir sambutannya Sesditjen Yankes berharap mendapatkan solusi terhadap kendala tersebut. “Harapan saya kepada para pengelola keuangan dapat lebih memahami dan berperan aktif sehingga tujuan pertemuan ini tercapai dengan baik” tutup dr. Andi Saguni.