Jumat, 24 Maret 2023 17:00 WIB

Edukasi TBC Pada Anak, Apa Yang Harus Orang Tua Ketahui ?

Responsive image
Teguh - RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr.dr.Mahar Mardjono Jakarta
1104

Jakarta (24/04) -  Dalam rangka hari TBC Sedunia (HTBS), Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta mengadakan edukasi kelompok/ penyuluhan kesehatan kerja sama Dinkes DKI Jakarta dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan RI.

Membahas tema TBC Pada Anak, Apa Yang Harus Orang Tua Ketahui? yang akan disampaikan oleh: dr. Suryawati Sukmono, Sp.A (K), edukasi dilaksanakan dengan cara luring dan daring, luring yang bertempat di ruang tunggu Neuropediatri lantai 4 Gd. A RSPON.

Pada pemaparannya dr. Suryawati Sukmono, Sp.A (K) menyampaikan bahwa Tuberkulosis atau yang lebih dikenal dengan TBC bukan merupakan penyakit keturunan, TBC disebabkan oleh kuman TBC. TBC menular melalui percik renik (droplets) yang keluar ketika penderita TBC batuk, bersin, bicara, tertawa atau bernyanyi.

TBC bisa mengenai organ tubuh selain paru seperti Skrofuloderma, TBC Kelenjar, TBC Tulang dan TBC Kulit. Faktir yang bisa meningkatkan Risiko Sakit TBC pada anak yaitu Balita dan remaja berisiko tinggi, kekebalan tubuh yang turun meningkatkan risiko sakit TBC seperti Gizi Buruk, DM, Penyakit Keganasan, Konsumsi Obat Steroid jangka Panjang dan kontak erat dengan pasien TBC paru yang infeksius.

Adapun yang harus diperhatikan oleh orang tua mengenai gejala TBC pada anak yaitu batuk lebih dari 2 pekan walaupun sudah diberikan pengobatan, demam lebih dari 2 pekan tanpa sebab yang jelas, berat badan turun atau menetap dalam 2 bulan serta anak lesu dan tidak seaktif biasanya. Jika terjadi gejala tersebut segara bawa anak ke dokter.

TBC dapat disembuhkan dengan minum obat teratur dan tuntas. Vaksin BCG untuk mencegah sakit TBC, terutama TBC yang berat dan banyak factor yang mempengaruhi keberhasilan vaksinasi. Anak, terutama balita, yang kontak erat dengan pasien TBC paru berisiko tinggi terinfeksi dan sakit TBC berat yang bisa menimbulkan kematian dan Obat pencegahan dapat menghindarkan anak anda dari kondisi tersebut.

Tahun 2030 ditargetkan untuk eliminasi TBC di Indonesia, pastikan anak-anak Indonesia mendapatkan pengobatan dan pencegahan TBC yang benar