Kamis, 18 April 2024 15:30 WIB

Tangani Gastritis secara Cepat dan Tepat

Responsive image
353
Promosi Kesehatan Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Seiring dengan perkembangan era modernisasi, maka semakin banyak pula penyakit yang muncul di masyarakat. Penyakit yang timbul akibat pola hidup manusia serta penularannya melalui bakteri, salah satunya adalah penyakit gastritis. Gastritis yang umum dikenal oleh kalangan masyarakat dengan sebutan maag adalah penyakit yang sering terjadi dijumpai di klinik, penyebab paling sering dari penyakit ini adalah penggunaan Obat Anti Inflamasi Nonsteroid (OAINS), kortikosteroid, pola hidup dengan tingkat stres tinggi, konsumsi alkohol, kopi dan merokok. Namun begitu penyakit ini sering dianggap remeh dan disepelekan oleh penderitanya. Salah satu manifestasi klinis yang terjadi pada pasien gastritis adalah nyeri. Nyeri yang dirasakan adalah nyeri ulu hati atau nyeri epigastrum. Radang pada dinding lambung yang terjadi gangguan, maka mukosa akan rusak dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual dan potensial.

Gejala Gastritis

Secara umum tanda dan gejala yang sering terjadi pada pasien yang mengalami nyeri dapat tercermin dari perilaku pasien misalnya suara (menangis, merintih, menghembuskan nafas), ekspresi wajah (meringis, menggigit bibir), pergerakan tubuh (gelisah, otot tegang, mondar-mandir, dan lain-lain). Gastritis sangat mengganggu aktifitas sehari-hari, sehingga dapat mengakibatkan kualitas hidup menurun, dan kurang produktif. Gastritis akan mengakibatkan sekresi asam lambung meningkat dan berakibat lambung luka (ulkus) juga dapat menimbulkan perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas (SCTA) berupa hematemesis (muntah darah), melena, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsi vitamin B12 (anemia pernisiosa) bahkan mengalami penipisan dinding lambung sehingga rentan terhadap perforasi lambung dan perdarahan.

Risiko Gastritis

Pengetahuan dan kesadaran mengenai gastritis di kalangan masyarakat masih kurang, dan hal ini akan beresiko untuk meIakukan kebiasaan kebiasaan pemicu gastritis dan akhirnya menderita gastritis. Jika penyakit gastritis dibiarkan terus menerus akan merusak fungsi Iambung dan akan meningkatkan risiko terkenanya kanker lambung hingga menyebabkan kematian. Kasus gastritis yang banyak diderita selain disebabkan oleh gaya hidup dan stres, diakibatkan juga tidak perduIi serta kecenderungan menganggap remeh terhadap penyakit gastritis ini. Sehingga kasus gastritis banyak dialami masyarakat.

Faktor Gastritis

Tingginya angka kejadian gastritis dipengaruhi oleh beberapa faktor secara garis besar penyebab gastritis dibedakan atas zat internal yaitu adanya kondisi yang memicu pengeluaran asam lambung yang berlebihan, dan zat eksternal yang menyebabkan iritasi dan infeksi. Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme perlindungan dalam lambung mulai berkurang sehingga menimbulkan peradangan (inflamasi). Kerusakan ini ini bisa disebabkan oleh gangguan kerja fungsi lambung, gangguan struktur anatomi yang bisa berupa luka atau tumor, jadwal makan yang tidak teratur, konsumsi alkohol atau kopi yang berlebih, gangguan stres, merokok, pemakaian obat penghilang nyeri dalam jangka panjang dan secara terus menerus, stres fisik, infeksi bakteri Helicobacter pylori. Helicobacter pylori merupakan penyebab utama penyakit gastritis. Menurut penelitian, gastritis yang dipicu bakteri ini bisa menjadi gastritis menahun karena Helicobacter pylori dapat hidup dalam waktu yang lama dilambung manusia dan memiliki kemampuan mengubah kondisi lingkungan yang sesuai dengan lingkungannya sehingga Helicobacter pylori akan mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri di sekitar epigastrium. 

Penanganan Gastritis

Mengingat besarnya dampak buruk dari penyakit gastritis, maka perlu adanya suatu pencegahan atau penanganan yang serius terhadap bahaya komplikasi gastritis. Upaya untuk meminimalkan bahaya tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kesadaran masyarakat tentang hal- hal yang dapat menyebabkan penyakit gastritis, misalnya makan makanan pedas dan asam, stres, mengkonsumsi alkohol dan kopi berlebihan, merokok, mengkonsumsi obat penghilang nyeri dalam jangka panjang. Meskipun kekambuhan dapat dicegah dengan obat namun dengan mengurangi faktor penyebabnya dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kekambuhan. Mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran dan buah buahan membantu melancarkan kerja pencernaan. Makan dalam jumlah kecil tetapi sering, dan minum air putih untuk membantu menetralkan asam lambung. Dengan upaya tersebut diharapkan prosentase gastritis menurun.

 

Referensi :

Suwindri, S., Tiranda, Y., & Ningrum, W. A. C. 2021. Faktor Penyebab Kejadian Gastritis di Indonesia : Literature review. JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka, 1(2), 209-223.

Suryono, S., & Meilani, R. D. 2017. Pengetahuan Pasien dengan Gastritis tentang Pencegahan Kekambuhan Gastritis. Jurnal akp, 7(2).

Fadhillah, M. R., Ishak, I., & Ramadhan, P. S. 2021. Implementasi Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Penyakit Gastritis dengan Menggunakan Metode Teorema Bayes. Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Komputer TGD, 4(1), 1-9.

Umaroh, V., & Sulistyanto, B. A. 2021. Literature Review : Pengaruh Terapi Guided Imagery Terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Gastritis. In Prosiding Seminar Nasional Kesehatan (Vol. 1, pp. 1071-1078).