Selasa, 16 April 2024 15:02 WIB

Tekanan Darah Tinggi, Gara-Gara Kopi?

Responsive image
272
Ulfah S. Sudarto, S.Gz - RS Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

Kopi merupakan salah satu minuman yang disukai semua kalangan, ada beberapa anggapan bahwa kopi adalah minuman yang harus dinikmati setiap hari. Namun disisi lain kopi sering dikaitkan dengan faktor-faktor risiko seperti penyakit jantung koroner, meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol darah, hal ini dikarenakan kopi mempunyai kandungan polifenol, kalium dan kafein. Kafein bisa juga disebut penyebab berbagai penyakit khususnya hipertensi. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi, saat ada orang lain yang sedang mengkonsumsi kopi maka secara tidak langsung kitapun akan ikut mengkonsumsi. Hill Ansley, 2018 mengatakan konsumsi kopi secara teratur tidak terkait dengan dampak pada tekanan darah hal ini disebabkan oleh toleransi kafein yang berkembang ketika seseorang terbiasa meminum kopi. Peningkatan tekanan darah dapat terjadi setelah minum secangkir kopi terutama jika jarang meminumnya. Dengan demikian bahwa jika seseorang terbiasa mengkonsumsi kopi seiring berjalannya waktu tubuh menjadi toleran terhadap efek stimulan kafein dalam kopi sehingga tidak menimbulkan peningkatan tekanan darah.

Kopi memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita. Di antara manfaat tersebut salah satunya adalah sebagai antioksidan, kandungan antioksidan pada kopi  lebih  banyak  dibandingkan teh  dan  coklat.  Selain itu, kopi dapat merangsang kinerja  otak kita  dan sel  kanker (Farida, 2013).  Bagi  penikmat  kopi, kafein dapat  membuat  tubuh  menjadi  lebih  segar  dan  hangat. Kopi tidak memiliki nilai nutrisi yang nyata bagi tubuh, kecuali jika ditambahkan krim atau susu ke dalamnya. Keuntungan tersebut digunakan agar berbagai aktivitas dapat terlaksana secara optimal, variasi jenis minuman, dan mencegah kanker prostat. Kafein pun secara rutin diberikan kepada bayi yang premature, hal ini dilakukan guna menekan gangguan  pernapasan (apnea). Kafein dapat  meningkatkan  daya  kerja  aspirin  dan  obat-obatan  penghilang  rasa  sakit  lainnya. Kandungan kopi yang memiliki citarasa dan aroma yang khas, memiliki fungsi lain yaitu dapat  menstimulasi  sistem  saraf,  sehingga  akan memperbaiki mood dan dapat meningkatkan konsentrasi. Namun selain memiliki kelebihan, kopi juga memiliki kekurangan yaitu mengandung kafein dan asam organik yang  tinggi.  Kandungan kafein  pada biji kopi tidaklah sama  tergantung pada jenis kopinya dan kondisi wilayah geografis. Kandungan kafein dan asam yang berlebih dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Pada seseorang yang memiliki lambung yang sensitif, kopi  bisa  menyebabkan  sakit  perut. 

 Tekanan darah merupakan keadaan tekanan yang timbulkan pada dinding arteri di dalam tubuh. Hipertensi merupakan awal dari timbulnya penyakit seperti serangan jantung, gagal ginjal, dan stroke. Hipertensi berarti tekanan darah di dalam pembuluh darah menjadi tinggi (Yekti dan Ari, 2011). Tekanan darah tinggi atau biasa disebut Hipertensi merupakan peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari satu periode. Hipertensi juga diartikan kondisi tekanan darah sitolik ?140 mmHg dan atau tekanan darah diastolic ?90 mmHg yang terjadi pada individu pada tiga kejadian terpisah (Udjianti, 2011). Tekanan darah tinggi atau hipertensi mengalami peningkatan ditengah masyarakat di setiap tahunnya. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan hipertensi, seperti etnis, penggunaan kontrasepsi hormonal, merokok, Napza (Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif), alkohol, dan kafein, perubahan gaya hidup, penyakit chronic degenerative, dan seiring bertambahnya usia (Udjianti, 2011). Untuk risiko tekanan darah sendiri laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki kemungkinan berisiko mengalami hipertensi dibandingkan perempuan saat usia 65 tahun perempuan lebih risiko mengalami hipertensi (Susilowati, Wahyuni, 2018). World Health Organization (WHO) memaparkan bahwa sejumlah 1,13 miliar orang di dunia mengalami hipertensi. Artinya 1 dar 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi, hanya 36,8% diantaranya yang minum obat. Jumlah penderita hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi. Diperkirakan juga setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi (Kemenkes, 2018).

Pengaruh kopi terhadap terjadinya tekanan darah tinggi masih kontroversial. Kopi memengaruhi tekanan darah karena mengandung polifenol, potasium, dan kafein (Palmer, 2007).

Hipertensi dapat disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak. Karena makanan tersebut banyak disukai orang, tak heran jika hipertensi diidap kebanyakan orang. Alkohol, merokok, dan minum kopi dapat mempengaruhi konstriksi pembuluh darah sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat (James, 2018). Makanan siap saji dan bahan makanan lainnya yang dapat memicu tingginya tekanan darah. Kopi merupakan bahan minuman yang banyak mengandung kafein. Adapun manfaat kandungan kafein di dalam kopi diantaranya adalah menurunkan berat badan, meningkatkan performa olahraga, mencegah penurunan fungsi otak, sebagai antioksidan yang baik, dan efektif menghilangkan stres. Ada juga efek negatif dari kafein adalah seperti berbahaya bagi janin dan bayi, mengurangi tingkat kesuburan, gelisah, insomnia, dan gangguan kardiovaskuler termasuk meningkatkan tekanan darah (Dokter Sehat, 2018). Kafein dapat menstimulasi jantung untuk bekerja lebih cepat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan setiap detiknya. Kebiasaan mengkonsumsi kopi akan berdampak dalam peningkatan tekanan darah seperti dalam penelitian Difran & Yadis (2018). Hal ini menunjukkan bahwa ketidakstabilan tekanan darah tidak disebabkan oleh faktor kebiasaan minum kopi saja.

 

Referensi :

Difran, Yanis, (2018). Hubungan kebiasaan mengkonsumsi kopi dengan tekanan darah pada dewasa muda. Jurnal Kesehatan Vokasional: Surabaya.

Hill Ansley, (2018). How Does Coffee Affect Your Blood Pressure?: Health Line; https://www.mayoclinic.org/ Diakses: 26 Januari 2019

Yekti dan Ari, (2011). Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: Andi

A. Farida, E. R. R, dan A. C. Kumoro, “Penurunan Kadar Kafein dan Asam Total Pada Biji Kopi Robusta Menggunakan Teknologi Fermentasi Anaerob Fakultatif Ddengan Mikroba Nopkor MZ-15,” J. Teknol. Kim. DAN Ind., vol. 2, no. 2, hlm. 70–75, 2013.

S. Widyotomo, “Kafein?: Senyawa Penting Pada Biji Kopi,” vol. 23, no. 1, hlm. 7.