Selasa, 19 Maret 2024 08:25 WIB

Menghancurkan Mental Block dengan EFT

Responsive image
78
Asis Muslimin, S.Psi. M.Psi. - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Pernahkah anda mendengar pernyataan bahwa manusia adalah makhluk yang rasional dan logis? Tentunya anda pernah mendengar  pernyataan tersebut. Namun benarkah pernyataan tersebut ? Bisa benar namun lebih sering salahnya. Kok bisa begitu? Manusia itu adalah makhluk yang rasional dan logis namun lebih sering tidak rasional. Faktanya manusia itu sangat sulit untuk benar benar  berfikir rasional dan logis. Seringkali emosi mempengaruhi pikiran, tindakan dan pengambilan keputusan. Situasi dan kondisi yang anda alami pada saat itu sangat mempengaruhi  emosi. Sementara emosi sangat mempengaruhi pengambilan keputusan terhadap urusan-urusan anda.

Banyak contoh perilaku manusia yang tidak rasional karena dipengaruhi oleh emosi, diantaranya adalah kejadian yang lagi viral pada medio 2019 dimana ada seorang anak muda yang ditilang oleh polisi karena melanggar tata tertib lalu lintas dan setelah itu ngamuk ngamuk sendiri. Anak muda tersebut menyalurkan kemarahan dan kejengkelannya dengan memukul, menendang dan merusak sepeda motornya. Peristiwa tersebut bila dilihat dari hukum sebab akibat maka seharusnya yang menjadi sasaran kemarahan dan kejengkelan anak muda tersebut adalah pak polisi yang menilangnya, bukan motornya.  Sepeda motor tersebut tentu tidak mempunyai salah apa-apa? Bukankah keputusannya untuk menyalurkan kemarahan dan kejengkelannya dipengaruhi emosinya? dan bukan dipengaruhi oleh logikanya? Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya setiap keputusan keputusan manusia itu dipengaruhi oleh emosi. Kecuali untuk orang orang tertentu yakni orang orang yang jiwanya telah merdeka dimana emosinya benar benar bisa ditundukkan dan dia menjadi tuannya emosi. Contoh orang orang seperti ini adalah para nabi dan Rasul, dan para orang orang khusus lainnya. Intinya adalah semua keputusan yang dibuat oleh manusia  ditentukan oleh hasil pertempuran dari  berbagai emosi yang ada di pikiran bawah sadar kita. Emosi inilah sang provokator yang sangat lihai dan licin.

Saat kita merasakan emosi positif, kita akan termotivasi untuk merasakan kembali, Kita ingin mengulangi dan merasakannya. Inilah sumber kemelekatan kita. Sebaliknya emosi negatif sangat kita hindari, kita benci terhadapnya namun semakin kita fokus menghindarinya, justru kita menjadi semakin melekat padanya Saat akan membuat keputusan , emosi yang menyenangkan dan emosi yang menyakitkan  akan saling beradu otot, saling mempengaruhi, saling menjegal dan saling ingin mengalahkan. Emosi yang lebih kuatlah yang akan menentukan hasil akhir atau keputusan yang dibuat atau pilihan yang kita ambil. Untuk memperjelas uraian tersebut maka kami sajikan bukti yang kedua terkait bagaimana emosi mempengaruhi pengambilan keputusan.

Pada saat ini anda merasa sangat takut memegang kucing. Intensitas emosi takut diukur dengan skala SUD (Subjective Units of Disturbance) yakni dari skala 0 sampai dengan 10. Jika skalanya menunjukkan angka  0 maka anda sama sekali tidak takut terhadap kucing tersebut, sementara jika skalanya menunjukkan angka 10 maka yang terjadi adalah anda  takut sekali terhadap kucing tersebut.  

Kemudian saya meminta anda untuk memegang kucing tersebut . Berapakah skala intensitas rasa takut anda ? Misalkan skala menunjukkan angka 8. Dengan intensitas rasa takut setinggi ini anda bisa dipastikan tidak akan mau memegang kucing tersebut.  Mungkin skenarionya akan saya ubah dengan memberikan hadiah kepada anda sejumlah uang satu juta rupiah jika anda berani memegang kucing tersebut. Apakah anda mau memegang kucing tersebut? Jawabannya bisa ya dan bisa juga tidak. Hal ini tergantung dari bagaimana anda mempersepsikan “kesenangan” yang akan anda rasakan dengan uang satu juta rupiah itu. Jika perasaan senang anda hanya berkisar pada skala 4 anda pasti tidak mau memegang kucing tersebut. Kenapa? Karena intensitas perasaan senang pada skala 4  belum bisa  mengalahkan intensitas rasa takut anda terhadap kucing itu yang saat ini pada skala 8. Bagaimana jika tawaran saya naikkan menjadi 10 juta rupiah? Apakah anda mau? Penjelasannya sama dengan uraian diatas tadi. Tergantung berapa level intensitas perasaan senang anda bila anda  mempunyai uang 10 juta rupiah? Misalkan intensitas perasaan senang dengan uang 10 juta tersebut pada skala 7 , dengan kondisi ini anda tetap tidak mau memegang kucing itu dikarena skala intensitas rasa takutnya masih lebih tinggi dibandingkan skala intensitas perasaan senang ketika mendapatkan uang sepuluh juta rupiah. Dengan kondisi tersebut anda tetap tidak mau memegang kucing tersebut. Selanjurnya, bagaimana jika tawarannya saya tingkatkan lagi dengan memberikan uang kepada anda sejumlah seratus juta rupiah? Anda bisa langsung menjawab mau dan bersedia memegang kucing itu. Mengapa ? karena intensitas perasaan senang yang anda persepsikan dengan mendapatkan uang seratus juta rupiah  mencapai skala 10, jauh lebih tinggi dari pada intensitas perasaan takut anda yang berada pada skala 8. Demikianlah cara kerja emosi dalam menentukan keputusan yang kita buat

Jadi saat pikiran sadar anda ingin mencapai suatu impian , tentu keinginan didasari oleh perasaan senang, nyaman, nikmat pada impian tersebut. Kemudian pertanyaannya adalah apakah impian ini sejalan dengan  program yang ada di pikiran bawah sadar? Jika sejalan anda tidak akan mengalami hambatan sama sekali. Jika tidak sejalan , anda akan mengalami  hambatan, dan hambatan inilah yang kita sebut sebagai mental Block

MENTAL BLOCK

Menal block sebenarnya adalah limiting belief atau kepercayaan yang menghambat dan kepercayaan tersebut berasal dari pembelajaran saat kita bertumbuh, berkembang dan berinteraksi  dengan lingkungan. Sedangkan belief atau kepercayaan didefinisikan  sebagai rasa pasti/ yakin yang berasal dari  menerima apa yang kita pikir benar di pikiran digabungkan dengan apa yang kita rasa  benar di hati kita. Dari penjelasan tersebut tampak jelas bahwa dalam belief ada tiga komponen yakni

1.    Rasa yakin, menerima

2.    Apa yang kita piker benar di pikiran kita

3.    Apa yang kita rasa benar di hati kita

Agar lebih memahami tentang mental block, maka saya akan membuat analogi seperti komputer. Pada umumnya komputer terdiri dari 2 komponen utama yakni hardware atau perangkat keras dan software atau perangkat lunak. Hardware terdiri dari prosesor, memori, harddisk, motherboard, VGA Card, monitor dan lain lain. Sementara software terdiri daro BIOS, OS (Operating System) dan software aplikasi. Kualitas komputer kita sepenuhnya tergantung pada software dan hardware .  Namun ada satu penentu lagi selain hardware dan software agar kinerja komputer bagus yakni ada tidak Virus di dalamnya. Jika bebas dari virus maka kinerja komputer akan sangat bagus namun jika diganggu oleh virus maka kinerja komputer akan terhambat, heng atau bahkan bisa rusak semuanya. Jika analoginya adalah komputer tersebut maka virus itulah yang disebut sebagai mental block  Jadi,  mental block adalah semacam virus yang menyerang pikiran kita. Atau bisa dikatakan bahwa mental block adalah program pikiran  yang tidak mendukung pencapaian hidup anda. . Berikut saya sampaikan beberapa contoh mental block Apakah anda pernah atau malah sedang mengalami salah satu atau mungkin banyak dari contoh dibawah ini?

1.    Takut sukses

2.    Takut gagal

3.    Tidak berani mencoba hal baru

4.    Malas

5.    Suka menunda

6.    Maju mundur dalam melakukan sesuatu

7.    Plin plan

8.    Konflik diri

9.    Cemas

10.  Harga diri rendah

11.  Tidak percaya diri

12.  Minder

13.  Ah…ini bukan bidang saya

14.  Tidak fokus dan masih banyak lagi contohnya

CARA PRAKTIS MENDETEKSI MENTAL BLOCK

Berikut ini tips mudah untuk mendeteksi mental block

1.    Tetapkan target atau impian yang akan anda capai

2.    Periksa perasaan dan sensasi fisik anda. Apa yang anda rasakan? Apakah ada rasa tidak enak dihati? Ataukah ada bagian tubuh anda yang mengalami tegang atau tidak nyaman dengan target yang anda tetapkan? Jika tidak ada berarti anda aman namun bila ada berarti dalam pikiran bawah sadar anda ada mental block yang berusajha menghalangi anda dalam mencapai target yg telah anda tetapkan

3.    Periksa apakah ada perasaan tidak nyaman  atau hambatan saat anda melakukan kerja atau upaya untuk mencapai impian atau target tersebut? Jika ada perasaan malas, menunda nunda pekerjaan, perasaan tidak mampu atau takut dan semacamnya berarti indikasinya ada mental block  atau penolakan dari program pikiran bawah sadar

4.    Jujurlah melihat kondisi atau pencapaian hidup anda pada aspek tertentu. Apakah ada aspek kehidupan anda yang kurang memuaskan? Apakah anda merasa tidak bisa berkembang disitu? Apakah anda sering mengalami kegagalan yang berulang? Seakan akan ada pola tertentu yang menghambat diri anda untuk maju.

EFT (EMOTION FREEDOM TECHNIQUE)

EFT ini adalah metoda psikoterapi yang berbasis energi psikologi. Teknik ini dikembangkan oleh Gary Craig di Amerika Serikat. Teknik ini mirip dengan akupuntur, namun bedanya kalau akupuntur  menggunakan jarum untuk menstimulasi titik titik energi yang tersebar dalam jalur meridian tubuh, sementara EFT menggunakan jari dengan mengetuk ketuk atau tapping pada titik titik energi tubuh. Teknik ini sangat manjur untuk mengatasi yang berhubungan dengan emosi negatif.

CARA KERJA EFT

Setiap kejadian yang kita alami sebenarnya bersifat netral. Pikiran kitalah yang memberi makna pada kejadian itu. Makna ini bisa positif atau negatif. Pemaknaan pikiran terhadap kejadian yang negatif maka yang muncul adalah emosi negatif begitupun sebaliknya. Namun menurut teori EFT ini sebelum emosi negatif muncul akan terjadi gangguan listrik pada jalur meridian tubuh. Teknik ini bertujuan untuk mengatasi gangguan listrik tersebut. Saat gangguan teratasi maka secara otomatis emosi negatif teratasi.  Jadi yang dimanipulasi bukan emosinya namun gangguan listriknya. Gangguan listrik tersebut terletak pada titik-titik energi meridian tubuh.

Kekuatan mental block ditentukan oleh intensitas memori. Semakin kuat intensitas memori maka akan semakin kuat mental blocknya dan sudah tentu akan sulit diatasi. Oleh karena itu cara paling efektif untuk mengatasi mental block yakni dengan membuatnya lemah. Caranya adalah menurunkan dan akhirnya menghilangkan semua emosi yang menjadi sumber kekuatannya.. Begitu emosi dihilangkan maka mental block akan lemah dan tidak bisa mengganggu, menyabotase atau menghambat pencapaian impian atau target anda. EFT terbukti secara ilmiah sangat efektif untuk mengatasi emosi negatif yang menjadi sumber kekuatan mental block. Berikut adalah hasil penelitian yang menunjukkan bahwa EFT sangat efektif menghilangkan emosi negatif yang menjadi sumber permasalahan psikologis termasuk mental block.

Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan  oleh Rebecca Marina dan Dr Patricia Felici membuktikan bahwa EFT menimbulkan perubahan drastis pada emosi dan sel sel darah kita. Rebecca menggunakan EFT untuk mengintensifkan emosi yang dia rasakan. Ia mencoba berpindah dari satu emosi ke emosi intens yang lain dengan bantuan EFT. Dalam tiap emosi itu Dr Felici mengambil sampel darah Rebecca dan memotretnya dengan menggunakan “darkfield microscope” yang dihubungkan dengan monitor komputer. Dan tampak nyata perubahan drastis pada darah Rebecca setiap kali emosinya berubah, berikut adalah foto darah Rebecca sebelum dan sesudah melakukan EFT

<!--[if gte vml 1]> <![if !mso]>

<![endif]>

<![if !mso]>
<![endif]> <![if !mso]>
<![endif]>

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

<![if !mso]>
<![endif]>
<![if !mso]>
<![endif]>

Sesudah dilakukan EFT

<![if !mso]>
<![endif]>
<![if !mso]>
<![endif]>

Sebelum dilakukan EFT

<![if !mso]>
<![endif]>
<![if !mso]>
<![endif]>

<![if !mso]>
<![endif]>
<![if !mso]>
<![endif]>

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

<![if !mso]>
<![endif]>
<![endif]-->

 Dari eksperimen tersebut Rebecca Marina mengambil kesimpulan bahwa:

1.    EFT dapat meningkatkan intensitas emosi kita dan menimbulkan dampak perubahan drastis baik emosi maupun fisik.

2.    EFT dapat digunakan secara sengaja untuk meningkatkan baik emosi negatif maupun positif

3.    Emosi yang berbeda dapat menimbulkan perubahan yang drastis pada darah kita

4.    Kita dapat menggunakan EFT untuk mengubah kondisi emosi kita dengan sengaja

5.    Yang paling menarik menurut Rebecca, eksperimen ini menunjukkan bahwa kita bisa mengundang energi Ketuhanan untuk memasuki dan merubah hidup kita atau mungkin menggunakan EFT untuk menstimulasi pengalaman relijius karena sebenarnya potensi Ketuhanan itu sudah ada secara dalam diri kita.

PROSES TERAPI EFT

Ada 5 tahapan

      I.        Persiapan.

Pada tahap ini anda perlu minum air mineral minimal satu gelas agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Dehidrasi akan sangat menghambat terapi. Pada tahapan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1.    Pikirkan masalah anda untuk mengaktifkan medan energi tubuh

2.    Menentukan SUD (Subjective Unit of Disturbunce )

    II.        THE SET-UP.

Pada tahap ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1.    Melakukan afirmasi sebanyak 3 kali

2.    Menekan atau mengurut Sore Spot di dada

   III.        THE SEQUENCE.

Ada dua cara untuk melakukan tahap ini

1.    Menetapkan kata kunci yang mengingatkan pikiran pada emosi yang hendak dihilangkan

2.    Tidak mengucapkan kata kunci . anda cukup merasakan emosi itu

3.    Melakukan tapping  pada titik titik energi tubuh pada jalur meridian tubuh diantaranya:

1)    Pangkal alis mata (boleh kiri atau kanan)

2)    Tulang pelipis

3)    Tulang dibawah mata

4)    Dibawah hidung

5)    Di dagu

6)    2 cm dari titik tengah tulang selangka

7)    Dibawah ketiak

8)    Ibu jari

9)    Telunjuk

10) Jari tengah

11) Jari kelingking

12) Karate Chop

  IV.        NINE GAMUT PROCEDURE.

 Pada tahap ini yang dilakukan adalah dengan cara mengetuk atau men-tapping terus menerus titik gamut kepala tegak menatap kedepan kemudian

1.    Pejamkan mata dengan keras

2.    Buka mata dengan melotot

3.    Lirikkan mata ke kanan bawah keras

4.    Lirikkan mata ke kiri bawah keras

5.    Putar mata searah jarum jam dengan hidung sebagai poros

6.    Putar mata berlawanan arah jarum jam

7.    Gumamkan “Happy Birthday” selama tiga detik (mata menatap lurus kedepan)

8.    Hitung dengan cepat 1,2,3,4,5

9.    Gumamkan  “”Happy Birthday” selama tiga deti