Obat hipertensi salah satu solusi untuk mengkontrol tekanan darah supaya berada dalam posisi tekanan darah yang normal, yaitu berada dalam posisi 120 / 80 mmHg. Penggolongan obat hipertensi berdasarkan cara kerjanya, dikelompokkan atas :
ACE Inhibitor
ACE inhibitor bekerja dengan cara menghambat enzim khusus untuk memproduksi hormon angiotensin II, yaitu hormon yang dapat memicu penyempitan pembuluh darah. Dengan begitu, pembuluh darah dalam melebar, aliran darah dapat lebih lancar, dan tekanan darah dapar menurun. Contoh ACE inhibitor adalah: Benazepril, Captopril Enalapril, Fosinopril, Lisinopril, Moexipril, Perindopril, Quinapril, Ramipril, Trandolapril dan Imidapril.
Alpha-2 receptor agonist
Alpha-2 receptor agonist bekerja dengan cara menekan aktivitas jaringan yang memproduksi hormon adrenalin, sehingga tekanan darah turun. Contoh alpha-2 receptor agonist adalah : Metildopa dan Clonidine
Antagonis kalsium (calcium channel blocker)
Antagonis kalsium menghambat masuknya kalsium ke otot jantung dan pembuluh darah, sehingga memperlambat denyut jantung dan melebarkan pembuluh darah, yang menurunkan tekanan , seperti : Amlodipine , Diltiazem, Felodipine, Isradipine, Nicardipine, Nifedipine dan Verapamil.
Angiotensin II receptor blocker (ARB)
ARB bekerja dengan cara menghambat pengikatan angiotensin II, sehingga pembuluh darah melebar dan tekanan darah pun menurun. Jenis-jenis obat ARB adalah: Candesartan, Eprosartan, Irbesartan, Losartan, Olmesartan, Telmisartan dan Valsartan.
Penghambat adrenergik perifer
Penghambat adrenergik perifer mengurangi tekanan darah dengan memblokir neurotransmitter di otak. Obat ini digunakan pada pasien hipertensi jika pengobatan lain belum efektif. Contoh : Reserpine
Diuretik
Diuretik bekerja dengan cara membuang kelebihan garam (natrium) dan cairan di dalam tubuh untuk menormalkan tekanan darah. Ada beberapa jenis diuretic yang bisa digunakan untuk menurunkan tekanan darah, yaitu:
a. Diuretik loop >> Diuretik loop bekerja dengan membuat ginjal mengeluarkan lebih banyak cairan, sehingga dapat mengurangi cairan dialiran darah. Contoh : Furosemide , Torasemide
b. Diuretik thiazide >> Obat ini bekerja dengan cara menurunkan cairan di dalam tubuh dan juga memperlebar pembuluh darah. Contoh: Hydrochlorothiazide, Indapamide
c. Diuretik hemat kalium >> Obat ini bekerja dengan cara mengurangi kadar air dan natrium di dalam tubuh dengan tetap mempertahankan kadar kalium. Contoh: Amiloride, Spironolactone
Penghambat adrenergik perifer
Bekerja dengan cara memblokir neurotransmitter di otak, sehingga tekanan darah dapat berkurang. Umumnya obat ini diberikan kepada pasien hipertensi jika obat antihipertensi lain belum ada yang berhasil. Contoh: Reserpine
Penghambat alfa (alpha-blocker)
Bekerja dengan cara menghambat hormon katekolamin agar tidak mengikat dengan reseptor alfa. Cara kerja ini akan membantu sirkulasi darah lebih lancar, jantung berdenyut secara normal, dan tekanan darah menurun. Contoh: Doxazosin, Terazosin
Penghambat beta (beta-blocker)
Bekerja dengan cara menghambat hormon adrenalin, sehingga jantung berdetak lebih lambat. Dengan begitu, jantung memompa lebih sedikit darah dan dapat menurunkan tekanan darah. Contoh: Bisoprolol Propranolol
Penghambat renin
Bekerja dengan cara menghambat kerja senyawa kimiawi di dalam tubuh yang disebut renin. Cara kerja ini dapat memperlebar pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Contoh: Aliskiren
Efek samping obat antihipertensi bervariasi tergantung jenis, dosis, dan respons pasien. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi meliputi: batuk, pusing atau pening , sakit kepala,
Diare, konstipasi, lelah, mengantuk, dan kurang bertenaga, ruam pada kulit, mual atau muntah, disfungsi ereksi, penurunan atau kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
Referensi :
Sakinah, S., Ratu, J. M., & Weraman, P. (2020). Hubungan antara Karakteristik Demografi dan Pengetahuan dengan Self Management Hipertensi Pada Masyarakat Suku Timor. Jurnal Penelitian Kesehatan “SUARA FORIKES” (Journal of Health Research “Forikes Voice”), 11(3), 245. https://doi.org/10.33846/sf11305 WHO, W. H. O. (2023). Hypertension. March. https://www.who.int/newsroom/fact- sheets/detail/hypertension
Ekasari, F.M., dkk. 2021. Hipertensi : Kenali Penyebab, Tanda Gejala dan Penanganannya. Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Pane, M.D.C., 2021. Obat Antihipertensi. https://www.alodokter.com/obat- antihipertensi. Diakses pada 14 Oktober 2024.
Sumber gambar :
Freepik (Flat group of medicines background) https://www.freepik.com/free-vector/flat-group-medicines-background_4715977.htm#fromView=search&page=1&position=8&uuid=9d5a235d-d4eb-4ecb-90af-1915996e05ec