ASI mengandung nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi hingga usia enam bulan. Selain itu, ASI mengandung hampir 200 jenis nutrisi, termasuk karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral, yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi bayi dari lahir hingga enam bulan. Mengingat hal ini, menyusui merupakan salah satu investasi paling efektif untuk meningkatkan kesehatan, memperbaiki angka kelangsungan hidup, merangsang pertumbuhan ekonomi, serta mendukung perkembangan sosial baik pada tingkat individu maupun negara. Dengan menyusui secara efektif, pengurangan signifikan dalam angka kematian ibu bisa dicapai. Selama enam bulan pertama kehidupan bayi, pemberian ASI eksklusif adalah langkah krusial dalam perawatan bayi yang telah diakui oleh berbagai organisasi kesehatan di seluruh dunia. ASI eksklusif berarti memberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain, serta tanpa memperkenalkan susu formula, makanan padat, atau air putih. ASI mengandung berbagai zat dan komponen penting yang mendukung kesehatan bayi. Salah satunya adalah IgA sekretorik, sebuah jenis antibodi yang membantu melawan infeksi. Selain itu, ASI juga mengandung zat antibakteri dan antivirus seperti lisozim, laktoferin, dan asam lemak tertentu yang berperan dalam melawan patogen. Oligosakarida dalam ASI membantu perkembangan bakteri baik di saluran pencernaan bayi, melindungi mereka dari bakteri berbahaya. Selain itu, leukosit dalam ASI berfungsi sebagai reseptor epitel mikrob, sehingga dapat mendeteksi dan menyerang patogen yang masuk ke tubuh bayi. Dengan demikian, ASI eksklusif tidak hanya memberikan nutrisi yang optimal, tetapi juga melindungi bayi dari infeksi melalui berbagai mekanisme pertahanan yang dimilikinya.
Manfaat Kandungan Nutrisi ASI untuk Bayi
1. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) dianggap sebagai cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, karena selain mendukung kesehatan ibu, juga berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan optimal anak. ASI sangat penting untuk memastikan perkembangan bayi yang optimal, terutama selama enam bulan pertama kehidupan mereka.
2. Air Susu Ibu (ASI) memberikan beragam nutrisi krusial yang diperlukan bayi untuk tumbuh dengan sehat, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang tepat. Protein dalam ASI berfungsi penting untuk pembentukan jaringan tubuh bayi, termasuk otot, tulang, dan organ-organ vital. Selain itu, ASI juga mengandung lemak esensial seperti asam lemak omega-3 dan omega-6 yang mendukung perkembangan otak dan sistem saraf bayi.
3. Karbohidrat dalam ASI memberikan sumber energi yang diperlukan bayi untuk aktivitas harian dan pertumbuhannya yang pesat. Selain itu, ASI juga kaya akan vitamin dan mineral yang krusial untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal serta mencegah kekurangan gizi pada bayi.
4. Vitamin dan mineral dalam ASI, seperti vitamin A, C, D, E, dan K, serta mineral seperti kalsium, zat besi, seng, dan magnesium, memainkan peran krusial dalam mengatur berbagai proses biologis tubuh bayi. Ini termasuk metabolisme, pertumbuhan tulang dan gigi, serta fungsi sistem kekebalan tubuh. Terutama, kalsium dan vitamin D dalam ASI sangat penting untuk perkembangan tulang dan gigi yang sehat, sedangkan zat besi mendukung produksi sel darah merah yang memadai dan mencegah anemia pada bayi.
5. Selain mengandung nutrisi makro dan mikro, ASI juga mengandung berbagai zat bioaktif dan faktor imun yang berfungsi melindungi bayi dari infeksi dan penyakit. Antibodi dalam ASI membentuk sistem kekebalan tubuh bayi yang kuat, membantu melawan bakteri, virus, dan patogen lain yang bisa mengancam kesehatannya.
6. ASI juga mengandung probiotik alami yang mendukung pembentukan bakteri baik dalam saluran pencernaan bayi, sehingga meningkatkan kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Dalam hal pemenuhan kebutuhan nutrisi, perlu dicatat bahwa ASI disesuaikan dengan kebutuhan spesifik bayi dan berubah seiring dengan perkembangannya. Komposisi ASI bisa bervariasi antar ibu, bahkan antara sesi menyusui yang berbeda. Ini menunjukkan betapa luar biasanya ASI dalam memberikan nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
7. ASI juga mengandung enzim serta faktor-faktor pertumbuhan yang mendukung pencernaan yang sehat dan penyerapan nutrisi pada bayi. Selain itu, ASI mengandung prebiotik alami yang berperan dalam pertumbuhan bakteri baik di saluran pencernaan bayi, meningkatkan kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Enzim yang terdapat dalam ASI juga membantu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi secara lebih efektif, sehingga memaksimalkan manfaat dari ASI.
Referensi :
Ambelina, S., Chundrayetti, E., & Lipoeto, N. I. 2020. Hubungan Riwayat Pola Pemberian ASI dengan Tingkat Kecerdasan Anak SD di SDN 01 Sawahan Kecamatan Padang Timur Kota Padang.
AlifarikiL. O,Kusnan,A., & Afrini,I.M. 2019. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dan Produksi Air Susu Ibu di Puskesmas Poasia.
Alwi,M.K., & Asrina,A. 2021. Perbedaan Pengaruh Media Lembar Balik dan Kartu Kendali Edukasi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui tentang ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Koppe Kabupaten Bone.
Briawan,D. 2004. Pengaruh Promosi Susu Formula Terhadap Pergeseran Penggunaan Air Susu Ibu (ASI). Makalah Perorangan Semester Ganjil Program Doktor, Sekolah Pasca Sarjana IPB.
Fajar,N.A., Purnama,D.H., Destriatania,S., & Ningsih,N. 2018. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dalam Prespektif Sosial Budaya DiKota Palembang.
Fitri,L,. & Ernita, E. 2019. Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dan MP-ASI Dini dengan Kejadian Stunting pada Balita.