Hemodialisis (HD) merupakan tindakan untuk menggantikan sebagian dari fungsi ginjal. Tindakan ini rutin dilakukan pada penderita penyakit ginjal kronik. Hemodialisis bertujuan untuk membuang sisa metabolisme tubuh, mempertahankan keseimbangan asam basa, cairan serta Homeostasis Kalsium dan Fosfor, sehingga Hemodialisis berguna untuk memperpanjang kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup penderita. Hemodialisis adalah teknologi terapi pengganti fungsi ginjal untuk mengeluarkan sisa metabolisme dari peredaran darah. Pasien yang memerlukan Hemodialisis adalah pasien yang mengalami kegagalan fungsi ginjal. Hemodialisis yang cukup lama dapat menurunkan semangat hidup pasien sehingga mempengaruhi kepatuhan ketentuan diet pasien. Asupan nutrisi dan cairan yang tidak terkontrol dapat berisiko mengalami malnutrisi dan pada keadaan yang lebih berat dapat menyebabkan kematian. Diet penyakit ginjal kronik dengan Hemodialisis adalah diet yang diberikan pada penderita ginjal kronik yang mendapat terapi pengganti fungsi ginjal. Pada pasien dengan Hemodialisis, diharapkan mengkonsumsi makanan yang cukup energi dan mengkonsumsi makanan tinggi protein untuk menggantikan kehilangan asam amino dan zat gizi lain yang hilang selama proses Hemodialisis.
Tujuan Diet Hemodialisa
1. Mencegah defisiensi zat gizi dengan cara memenuhi kebutuhan zat gizi
2. Mempertahankan dan memperbaiki status gizi agar pasien dapat melakukan aktivitas normal sehingga mempunyai kualitas hidup baik
3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolik tidak berlebihan
Syarat Diet Hemodialisis
1. Energi 30-35 kkal/kg BBI/hari
2. Protein 1-1,2 gr/kgBBI/hari, 50 % protein hewani dan 50 % protein nabati, utamakan protein Bioavabilitas tinggi
3. Asupan lemak 25?ri total energi
4. Asupan kalsium 1000 mg/hari
5. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar/ 24 jam
6. Kalium sesuai dengan urin yang keluar/24 jam
7. Batasi asupan makanan sumber Fosfor
8. Jumlah asupan cairan = jumlah urin 24 jam + (500 - 750)
Pengaturan Makan pada Pasien CKD dengan Hemodialisa
1. Bahan makanan dianjurkan
a. Bahan makanan sumber Karbohidrat (sesuai anjuran)
b. Bahan makanan sumber Protein (sesuai anjuran)
c. Buah-buahan (sesuai anjuran)
d. Sayur-sayuran (sesuai anjuran)
2. Bahan makanan dibatasi
a. Bahan makanan tinggi Kalium bila Hiperkalemia
b. Air minum dan kuah sayuran yang berlebihan
3. Bahan makanan dihindari
a. Bila ada Edema (bengkak di kaki), tekanan darah tinggi perlu mengurangi garam dan menghindari bahan makanan sumber Natrium
b. Sayuran mentah / lalapan, semua jenis sayuran harus direbus terlebih dahulu
4. Cara mengelola makanan
a. Makanlah secara teratur, porsi kecil sering
b. Untuk membatasi jumlah cairan, masakan lebih baik dibuat dalam bentuk tidak berkuah misalnya ditumis, dikukus, dipanggang, dibakar, digoreng
c. Agar meningkatkan cita rasa, gunakanlah lebih banyak bumbu seperti bawang, jahe, salam, dan lain-lain
d. Cara untuk mengurangi Kalium dari bahan makanan : cucilah sayuran, buah dan bahan makanan lain yang telah dikupas dan dipotong-potong kemudian rendam bahan makanan dalam air pada suhu 50-60 derajat Celcius (air hangat) selama 2 jam, banyaknya air 10 kali bahan makanan. Air dibuang dan bahan makanan dicuci dalam air mengalir selama beberapa menit
5. Cara mengatasi rasa haus
a. Mengunyah permen karet untuk merangsang air liur
b. Makan 1 slice jeruk manis
c. Mengemut es batu
d. Berkumur
e. Kurangi makanan dengan cita rasa asin dan pedas
Referensi :
Almatsier, Sunita. 2008. Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Pernefri. Nutrisi pada Penyakit Ginjal Kronik.
Ezdha Ayudytha Ulfah Awaliyah, dkk. 2023. Pengaruh Edukasi Kesehatan dengan Booklet Diet Hemodialisa (BookET Lisa) terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pasien Hemodialisa di RSUD dr. RM. Pratomo Bagansiapiapi. Program Studi Keperawatan STIKes Pekanbaru Medical Center. Jurnal Kesehatan Holistic Volume 7(1).