Senin, 30 September 2024 14:24 WIB

Putus Minum Obat TB, Berbahaya Tidak?

Responsive image
119
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Tuberkulosis (TB) adalah Penyakit infeksi menular dan kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. 90% jaringan yang terserang melibatkan organ paru-paru. Penyebarannya di luar paru, bisa terjadi di tulang dan sendi (TB tulang), selaput jantung, sistem saraf, kelenjar getah bening. Pengobatan TB dijalankan tergantung dari jenis TB. Minum obat TB tidak seperti minum obat pada umumnya. Sebab TB sendiri disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang dapat muncul saat pasien TB batuk dan bersin sehingga mengeluarkan droplet ke udacra. Dikarenakan penyebabnya adalah “bakteri” maka pengobatan tidak boleh putus. Bakteri MTB tergolong pintar karena disaat seseorang berhenti minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) maka bakteri tersebut akan mengalami mutasi kromosom, sehingga akan terjadi perubahan kode protein dalam gen yang menyebabkan bakteri TB jadi lebih kuat. Jika pasien TB berhenti minum obat, karena MTB sudah mengenali cara kerja OAT yang sebelumnya, bakteri tersebut akan melawan OAT sesuai pertahanan yang baru.

Proses ini membuat bakteri MTB menjadi Resisten atau kebal terhadap obat yang sebelumnya diminum.

Gejala-gejala Penyakit TB

1. Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih

2. Sesak nafas dan rasa nyeri dada

3. Dahak bercampur darah

4. Badan lemas, nafsu makan turun, berat badan turun, rasa kurang enak badan

5. Berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan

6. Sering timbul demam

Pencegahan Penularan

1. Etika batuk dan bersin

2.  Minum obat teratur

3. Menutup mulut saat bersin / batuk

4. Tidak meludah di sembarang tempat (memudahkan ditempat yang terkena sinar matahari atau dintempat yg terdapat sabun / karbol

5. Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur

6. Buka jendela rumah lebar-lebar agar terjadi pertukaran sirkulasi udara dan sinar matahari

TB Resisten Obat

TB Resisten obat merupakan perkembangan dari TBC biasa, kemudian pada akhirnya sesuai dengan kondisinya berkembang menjadi kebal akan obat tertentu dan beberapa jenis obat lainnya.

Bahaya Putus Minum Obat

1. Bakteri / kuman menjadi lebih kuat dan tahan obat

2. Obat tidak efektif / tidak bias menyembuhkan

3. Gejala menjadi lebih parah

4. Perlu pengobatan yang lebih lama, obat lebih banyak dan dosis yang lebih tinggi

5. Efek samping obat lebih berat

Penyebab TB Resisten Obat

1. Tidak patuh minum obat / putus obat

2. Malabsorbsi

3. Reaksi terhadap efek samping obat sehingga menimbulkan ketidakpatuhan minum obat

4. Masalah transportasi, informasi, sosial

Lama Pengobatan pada TB Resisten Obat

1. Fase Intensif : minimal 6 bulan

2. Fase Lanjutan : 3 - 18 bulan

3. Total pengobatan : 9 bulan - 24 bulan

Tips agar tidak lupa minum obat TB

1. Buat jadwal pengobatan yang teratur dan disiplin

2. Carilah dukungan dari keluarga, temuan, komunikasi pasien TB

3. Perhatikan asupan makanan yang sehat

4. Jaga kesehatan secara keseluruhan

5. Jika mengalami efek samping yang mengganggu SeGeRa konsultasikan dengan dokter

6. Jangan ragu untuk minta bantuan dan penjelasan lebih lanjut ke tenaga kesehatan


Referensi :

Nuraini, Naziah, Muhammad Arifki Zainaro. 2018. Pengalaman Putus Obat pada Klien TB yang Mendapatkan Pengobatan OAT dengan Strategi DOTS di RS Umum Kabupaten Tangerang. Dosen Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang, Dosen Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional Jakarta, Dosen Akademi Keperawatan Malahayati Bandar Lampung. Jurnal JKFT:Universitas Muhammadiyah Tangerang. Volume 3 Nomer 70-80.

Saputri Chyntia, Sahab Sibuea, Rasmi Zakiah Oktarlina. 2020. Penatalaksanaan Tuberkulosis Paru Putus Obat Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Bagian Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Medula Volume 10 Nomor 3.