Anak-anak di bawah usia lima tahun, atau balita, adalah kelompok yang sangat rentan terhadap masalah kesehatan dan gizi. Oleh karena itu, mereka memerlukan perhatian dan pemantauan khusus terkait kondisi kesehatan dan kecukupan gizinya. Kekurangan gizi pada anak balita dapat berdampak negatif terhadap kualitas manusia di masa depan, karena masa balita adalah fase yang sangat penting dan kritis. Lima tahun pertama kehidupan adalah periode emas untuk pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun kecerdasan. Kekurangan asupan zat gizi akibat penurunan nafsu makan dan adanya penyakit secara langsung berdampak pada status gizi anak balita. Sistem kekebalan tubuh memiliki peranan krusial dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kesehatan kekebalan tubuh seseorang dapat dievaluasi melalui kadar limfosit, termasuk sel B dan sel T. Rentang kadar limfosit yang dianggap normal adalah antara 20-40%. Kadar limfosit menunjukkan seberapa kuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan berbagai benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Jika kadar limfosit tidak normal atau menurun, tubuh akan lebih rentan terhadap infeksi dan kemampuan sistem kekebalan untuk berfungsi akan terganggu. Anak-anak dengan status gizi kurang masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Di negara berkembang, kekurangan gizi berkontribusi terhadap tingginya angka kematian. Anak-anak dengan kekurangan gizi biasanya tidak memiliki cadangan lemak yang memadai dan memiliki massa otot yang sangat sedikit. Kekurangan nutrisi membuat anak-anak lebih rentan terhadap penyakit karena tubuh mereka tidak mampu melawan infeksi dengan baik, yang berakibat pada perkembangan otak yang terhambat. Data menunjukkan bahwa angka kematian akibat penyakit infeksi pada anak-anak yang kekurangan gizi bisa tiga hingga 27 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki gizi baik. Oleh karena itu, malnutrisi merupakan faktor risiko signifikan bagi gangguan sistem saraf pada anak dan dapat menyebabkan kematian.
Nutrisi untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Berbagai nutrisi yang penting untuk kesehatan dan daya tahan tubuh bayi serta anak-anak dapat diperoleh dari ASI dan makanan sehat. Beberapa sumber makanan yang bermanfaat termasuk buah-buahan, sayuran, telur, ikan, daging, kacang-kacangan, serta susu dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt. Selain itu, makanan-makanan ini bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat untuk anak, seperti makanan berkuah.
1. Vitamin C sudah dikenal luas sebagai zat yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, termasuk pada anak-anak. Vitamin ini berperan dalam meningkatkan produksi sel darah putih yang penting untuk melawan infeksi. Selain itu, vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mengurangi peradangan dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yang dapat menyebabkan penyakit dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sumber utama vitamin C dapat ditemukan dalam berbagai buah dan sayuran, seperti jeruk, jambu, mangga, bayam, kangkung, brokoli, tomat, stroberi, delima, dan pepaya.
2. Seperti vitamin C, vitamin E juga berfungsi sebagai antioksidan yang membantu menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh. Ini berarti tubuh akan lebih tahan terhadap infeksi dan penyakit. Untuk memastikan anak mendapatkan cukup vitamin E, Anda bisa memberikan makanan yang mengandung vitamin E tinggi, seperti bayam, brokoli, dan kacang-kacangan.
3. Zinc sangat penting bagi tubuh karena berperan dalam memastikan sel darah putih berfungsi secara optimal. Sel darah putih adalah elemen kunci dalam sistem kekebalan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit. Berbagai makanan yang mengandung zinc dalam jumlah tinggi meliputi makanan laut seperti kerang dan tiram, daging, kacang-kacangan, kentang, telur, dan susu
4. Folat Tubuh membutuhkan folat atau asam folat untuk memproduksi dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Folat juga diketahui berperan penting dalam proses produksi sel darah merah dan sel darah putih. Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan asupan folat yang cukup agar daya tahan tubuhnya kuat.Selain untuk menjaga daya tahan tubuh, folat juga penting untuk mendukung perkembangan saraf otak anak.Folat bisa diperoleh dengan mengonsumsi hati sapi, bayam, brokoli, tomat, sawi, atau sereal yang sudah diperkaya (difortifikasi) dengan folat. Bunda juga bisa memberikan Si Kecil susu formula yang mengandung asam folat untuk memperkuat daya tahan tubuhnya dan memaksimalkan perkembangan saraf otaknya.
5. Untuk menjaga kekuatan sistem imun Si Kecil agar tidak mudah sakit, penting bagi Bunda memperhatikan asupan selenium. Jika Si Kecil berusia di bawah 1 tahun, pastikan ia mendapatkan 7-10 mcg selenium setiap hari. Sedangkan untuk anak usia 1-6 tahun, kebutuhan selenium meningkat menjadi 18-20 mcg per hari. Selenium bisa ditemukan dalam berbagai jenis makanan, seperti daging ayam, telur, nasi merah, susu, dan yoghurt. Selain itu, selenium juga terdapat dalam sayuran dan buah-buahan seperti pisang dan bayam.
6. Omega-3 adalah jenis asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Asam lemak ini memainkan peran krusial dalam fungsi sistem kekebalan tubuh dan membantu mengendalikan peradangan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi omega-3 yang memadai dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit autoimun pada anak-anak, seperti penyakit crohn, rheumatoid arthritis, dan kolitis ulseratif.
Referensi :
Khotimah, H. 2015. Hubungan antara Usia, Status Gizi dan Status Imunisasi dengan Kejadian Campak Balita.
Raqib, R., Alam, DS., Sarker, P., Ahmad, SM., Ara, G., Yunus, M., Moore, SE., Fuchs, G. 2007. Low birth Weight is Associated with Altered Immune Function in Rural Bangladeshi Children : a Birth Cohort Study. American Journal of Clinical Nutrition.
Kasenda MG, Sarimin S, Onibala F. 2015. Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia Prasekolah di Tk Gmim Solafide Kelurahan Uner Kecamatan Kawangkoan Induk Kabupaten Minahasa. Jurnal Keperawatan.
Rezky R, Utami NW, Andinawati M. 2017. Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Prasekolah di Wilayah Kerja Posyandu Kalisongo Kecamatan Dau. Nursing News Jurnal Ilmiah Keperawatan.