Rabu, 25 September 2024 14:07 WIB

Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan Jantung

Responsive image
95
dr Della Fergina - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Penyakit jantung merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi masyarakat global saat ini. Menurut data dari World Health Organization (WHO), penyakit kardiovaskular menyebabkan hampir 18 juta kematian setiap tahun, menjadikannya penyebab kematian nomor satu di dunia 1 Faktor risiko penyakit jantung meliputi gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, kurang aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan. 

Di tengah meningkatnya prevalensi penyakit jantung, banyak penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat membantu mencegah dan mengelola kondisi ini. Salah satu fokus utama penelitian adalah peran nutrisi dalam menjaga kesehatan jantung. Minyak zaitun, yang merupakan komponen penting dalam diet Mediterania, telah menarik perhatian para peneliti karena potensi manfaatnya bagi kesehatan jantung.

Diet Mediterania, yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan minyak zaitun, telah terbukti memiliki efek kardioprotektif 2. Minyak zaitun, secara khusus, telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner dan stroke 3. Manfaat kesehatan dari minyak zaitun ini sebagian besar dikaitkan dengan kandungan asam lemak tak jenuh tunggal yang tinggi, terutama asam oleat, serta keberadaan senyawa bioaktif seperti polifenol.

Kandungan Nutrisi Minyak Zaitun

Minyak zaitun adalah minyak sehat yang mengandung banyak lemak baik, terutama asam oleat. Asam oleat termasuk dalam kelompok lemak tak jenuh tunggal yang telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan jantung. Lemak jenis ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.

Selain lemak baik, minyak zaitun juga kaya akan antioksidan, seperti polifenol, vitamin E, dan squalene. Antioksidan adalah senyawa yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel sehat dan berkontribusi terhadap perkembangan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung.

Polifenol dalam minyak zaitun memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat. Senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko penting untuk penyakit jantung. Vitamin E, yang juga terdapat dalam minyak zaitun, adalah antioksidan yang larut dalam lemak dan berperan penting dalam melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Squalene, senyawa lain dalam minyak zaitun, juga memiliki sifat antioksidan dan dapat membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif.

Dengan kandungan lemak baik dan antioksidan yang tinggi, minyak zaitun dapat menjadi pilihan minyak yang sehat untuk digunakan dalam masakan sehari-hari. Mengonsumsi minyak zaitun sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan sehat dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.4

Efek Minyak Zaitun pada Kadar Lemak

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak zaitun dapat membantu memperbaiki kadar lemak (lipid) dalam tubuh kita. Lemak dalam tubuh terdiri dari berbagai jenis, termasuk kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan kolesterol HDL (kolesterol baik). Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 200 orang dewasa dengan risiko penyakit jantung, para peserta diminta untuk mengonsumsi minyak zaitun selama 4 minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar kolesterol total dan kolesterol LDL dalam tubuh mereka mengalami penurunan yang signifikan setelah mengonsumsi minyak zaitun selama periode tersebut.2

Penelitian lain juga menemukan bahwa mengganti lemak jenuh, seperti lemak hewani dan minyak kelapa, dengan minyak zaitun dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL dalam tubuh. Kolesterol HDL dikenal sebagai kolesterol baik karena membantu membersihkan pembuluh darah dari kolesterol jahat dan membawanya kembali ke hati untuk diproses. Perbaikan profil lipid ini penting karena kadar kolesterol total dan kolesterol LDL yang tinggi, serta kadar kolesterol HDL yang rendah, merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung.3

 Minyak Zaitun dan Tekanan Darah

Hipertensi, atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi, adalah kondisi di mana tekanan darah dalam pembuluh arteri kita lebih tinggi dari normal. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Semakin tinggi tekanan darah, semakin berat kerja jantung dalam memompa darah, dan semakin besar risiko kerusakan pada jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak zaitun dapat membantu menurunkan tekanan darah. Dalam sebuah studi yang melibatkan 23 pasien dengan hipertensi, para peserta diminta untuk mengonsumsi minyak zaitun selama 6 bulan. Setelah 6 bulan, hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah mereka, baik tekanan darah atas (sistolik) maupun tekanan darah bawah (diastolik), mengalami penurunan yang signifikan.

Penurunan tekanan darah ini mungkin terkait dengan kandungan asam oleat dan antioksidan dalam minyak zaitun. Asam oleat dapat membantu meningkatkan fleksibilitas pembuluh darah, sehingga memudahkan darah untuk mengalir. Sementara itu, antioksidan seperti polifenol dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat stres oksidatif dan peradangan.Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, penting untuk diingat bahwa minyak zaitun harus dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang. Mengganti lemak jenuh dengan minyak zaitun dapat menjadi langkah yang baik untuk membantu menurunkan tekanan darah, tetapi ini harus disertai dengan perubahan gaya hidup lainnya, seperti mengurangi asupan garam, meningkatkan aktivitas fisik, dan mengelola stres dengan baik.5

Efek Antiinflamasi Minyak Zaitun

Inflamasi atau peradangan kronis merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh terus-menerus aktif, meskipun tidak ada ancaman nyata yang harus dilawan. Kondisi ini dapat merusak jaringan tubuh sehat, termasuk pembuluh darah dan jantung. Ketika pembuluh darah mengalami peradangan kronis, dapat terjadi penumpukan plak yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.Minyak zaitun mengandung senyawa yang memiliki sifat antiinflamasi, salah satunya adalah oleocanthal. Oleocanthal bekerja dengan cara yang mirip dengan obat antiinflamasi seperti ibuprofen, yaitu menghambat produksi enzim yang terlibat dalam proses peradangan, seperti COX-1 dan COX-2.

Dalam sebuah studi laboratorium (in vitro), peneliti menemukan bahwa oleocanthal dalam minyak zaitun dapat menghambat produksi mediator inflamasi, yaitu senyawa yang berperan dalam proses peradangan. Dengan mengurangi produksi mediator inflamasi ini, oleocanthal dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.Meskipun hasil studi ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini dilakukan di laboratorium dan bukan pada manusia secara langsung. Masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya bagaimana oleocanthal dan senyawa antiinflamasi lainnya dalam minyak zaitun dapat mempengaruhi kesehatan jantung pada manusia.6

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, terdapat bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak zaitun dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung kita. Minyak zaitun dapat membantu memperbaiki kadar lemak dalam tubuh, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi peradangan.

Namun, penting untuk diingat bahwa minyak zaitun harus dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang. Mengonsumsi minyak zaitun secara berlebihan atau menambahkannya ke dalam makanan yang sudah tinggi lemak dan kalori dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan masalah kesehatan lainnya. Jadi, gunakanlah minyak zaitun dengan bijak dan sesuaikan dengan kebutuhan kalori harian Anda.

 

Referensi:

 

World Health Organization. Cardiovascular diseases (CVDs) [Internet]. WHO; 2021 [cited May 5th2023]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds)

Martínez-González MA, Gea A, Ruiz-Canela M. The Mediterranean diet and cardiovascular health. Circ Res. 2019;124(5):779-98.

Guasch-Ferré M, Liu G, Li Y, Sampson L, Manson JE, Salas-Salvadó J, et al. Olive oil consumption and cardiovascular risk in U.S. adults. J Am Coll Cardiol. 2020;75(15):1729-39.

Ghanbari R, Anwar F, Alkharfy KM, Gilani AH, Saari N. Valuable nutrients and functional bioactives in different parts of olive (Olea europaea L.)-a review. Int J Mol Sci. 2012;13(3):3291-340.

Ferrara LA, Raimondi AS, d'Episcopo L, Guida L, Dello Russo A, Marotta T. Olive oil and reduced need for antihypertensive medications. Arch Intern Med. 2000;160(6):837-42.

Beauchamp GK, Keast RS, Morel D, Lin J, Pika J, Han Q, et al. Phytochemistry: ibuprofen-like activity in extra-virgin olive oil. Nature. 2005;437(7055):45-6

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/black-green-olives-bowl_5486631.htm#fromView=search&page=1&position=2&uuid=fb1dd887-fbea-475f-8008-747f2e45afca