Senin, 23 September 2024 11:12 WIB

Rotator Cuff Injury / Cidera Bahu pada Olahraga

Responsive image
30
dr. Ihsanil Fahmi, Sp.OT - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Cedera rotator cuff atau bahu adalah salah satu jenis cedera yang umum terjadi pada olahraga yang melibatkan gerakan bahu secara intensif. Rotator cuff terdiri dari empat otot dan tendon yang membantu menjaga stabilitas sendi bahu serta memungkinkan berbagai gerakan tangan dan lengan. Cedera pada area ini dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam dan mengganggu kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Penyebab dan Faktor Risiko

Cedera rotator cuff bisa terjadi karena berbagai alasan, baik akibat cedera akut maupun karena penggunaan berlebihan (overuse). Beberapa faktor utama yang menyebabkan cedera ini adalah:

  • Gerakan Berulang: Olahraga seperti tenis, voli, atau baseball melibatkan gerakan bahu yang berulang. Akibatnya, tendon pada rotator cuff mengalami stres yang berlebihan dan rentan mengalami peradangan atau bahkan robekan.
  • Penuaan: Dengan bertambahnya usia, jaringan pada tendon dan otot cenderung melemah. Orang yang berusia di atas 40 tahun lebih rentan terhadap robekan rotator cuff, meskipun mereka tidak melakukan aktivitas fisik berat.
  • Trauma: Cedera langsung, seperti jatuh dengan tangan yang terentang, dapat merusak otot dan tendon di bahu. Trauma mendadak seperti ini sering kali menyebabkan robekan atau dislokasi bahu.
  • Postur Buruk: Postur tubuh yang salah saat melakukan aktivitas fisik atau saat bekerja juga dapat memberikan tekanan tambahan pada rotator cuff, meningkatkan risiko cedera.

Gejala Umum Cedera Rotator Cuff

Seseorang yang mengalami cedera rotator cuff biasanya merasakan beberapa gejala berikut :

  1. Nyeri saat mengangkat lengan: Rasa sakit muncul terutama ketika lengan diangkat di atas kepala atau ketika melakukan gerakan rotasi tertentu.
  2. Kelemahan otot: Setelah cedera, bahu dan lengan akan terasa lebih lemah, sehingga sulit untuk mengangkat barang atau melakukan aktivitas yang biasa dilakukan.
  3. Rentang gerak terbatas: Cedera pada rotator cuff sering kali menyebabkan keterbatasan gerak bahu. Anda mungkin merasa sulit untuk meraih atau mengangkat lengan sepenuhnya.
  4. Sulit tidur: Banyak orang yang mengalami cedera rotator cuff mengeluhkan sulit tidur di sisi bahu yang terkena, karena rasa sakit yang terus-menerus.

Cara Mencegah Cedera Rotator Cuff

Langkah-langkah berikut dapat membantu mengurangi risiko cedera rotator cuff, terutama bagi mereka yang sering melakukan olahraga yang melibatkan gerakan bahu:

  1. Latihan Penguatan Otot: Salah satu cara efektif untuk mencegah cedera adalah dengan memperkuat otot-otot di sekitar bahu. Latihan yang melibatkan resistance bands atau beban ringan dapat membantu memperkuat otot tanpa memberikan tekanan berlebihan pada tendon
  2. Pemanasan yang Tepat: Melakukan pemanasan sebelum berolahraga sangat penting. Pemanasan membantu meningkatkan aliran darah ke otot dan tendon sehingga lebih lentur dan siap menghadapi aktivitas fisik intensif.
  3. Teknik Olahraga yang Benar: Memastikan Anda melakukan teknik yang tepat saat berolahraga sangat penting untuk mencegah cedera. Misalnya, dalam olahraga seperti tenis atau renang, pelatih dapat membantu memperbaiki teknik pukulan atau ayunan tangan untuk mengurangi tekanan pada rotator cuff.
  4. Hindari Penggunaan Berlebihan: Memberikan waktu istirahat yang cukup antara sesi latihan adalah cara terbaik untuk mencegah penggunaan berlebihan pada tendon bahu.

Penanganan Cedera Rotator Cuff

Jika Anda mengalami cedera rotator cuff, beberapa langkah berikut dapat diambil untuk membantu proses penyembuhan:

1.     Istirahat dan Imobilisasi: Berikan waktu bagi bahu untuk beristirahat dari aktivitas yang menyebabkan rasa sakit. Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan sling untuk menjaga bahu tetap stabil.

2.     Kompres Dingin: Mengompres bahu dengan es selama 15-20 menit setiap beberapa jam dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri pada bahu yang cedera.

3.     Fisioterapi: Terapi fisik sangat penting untuk membantu memperkuat kembali otot-otot bahu. Fisioterapis dapat memberikan latihan yang aman untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan tanpa memperburuk cedera.

4.     Obat Pereda Nyeri: Penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau paracetamol dapat membantu meredakan peradangan dan rasa sakit. Pada kasus yang lebih parah, suntikan kortikosteroid mungkin diperlukan.

5.     Operasi: Jika cedera rotator cuff melibatkan robekan tendon yang serius, atau jika tidak ada perbaikan setelah metode konservatif, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki tendon yang rusak. Setelah operasi, rehabilitasi jangka panjang diperlukan untuk mengembalikan fungsi bahu secara optimal.

Pemulihan Setelah Cedera Rotator Cuff

Proses pemulihan dari cedera rotator cuff bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, tergantung pada tingkat keparahan cedera. Penting untuk mengikuti program rehabilitasi yang disarankan oleh fisioterapis untuk memastikan pemulihan yang baik. Latihan secara bertahap dapat membantu memulihkan kekuatan dan mobilitas bahu. Namun, penting untuk tidak terburu-buru kembali ke aktivitas fisik yang intens sebelum bahu benar-benar pulih. Kembali berolahraga terlalu cepat dapat meningkatkan risiko cedera ulang yang lebih parah.

Cedera rotator cuff adalah masalah yang sering terjadi dalam olahraga yang melibatkan gerakan bahu berulang. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan cara mencegahnya, cedera ini dapat dihindari atau ditangani dengan baik. Jika Anda merasakan gejala cedera rotator cuff, segera ambil tindakan dengan metode yang tepat dan konsultasikan dengan tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut.

 

 

Referensi :

Mayo Clinic. "Rotator Cuff Injury." Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rotator-cuff-injury/symptoms-causes/syc-20350225

OrthoInfo “Rotator Cuff Tears”. Available at: https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/rotator-cuff-tears/

Cleveland Clinic. "Rotator Cuff Tear." Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8291-rotator-cuff-tear

Sumber gambar:

https://www.physioactive.id/wp-content/uploads/2020/10/F947FDF4-80CC-45CD-8CBA-2D06BAED56D0.jpeg

https://flexfreeclinic.com/uploads/artikel/latihan_untuk_nyeri_bahuiwihz0li5q.jpg

https://flexfreeclinic.com/uploads/artikel/robeknya rotator cuffmzdfn5hrh7.jpg