Jumat, 02 Februari 2024 14:20 WIB

Waspadai Logam Beracun dalam Kehidupan Sehari-Hari yang Berisiko terhadap Kesehatan Jantung!

Responsive image
423
dr. Faizah Khusnayain Wijayanti - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Saat ini zat-zat toksik lingkungan tidak termasuk dalam faktor risiko tradisional penyakit jantung. Namun, bidang kardiologi lingkungan yang terus berkembang mengidentifikasi paparan terhadap polutan-polutan ini sebagai risiko yang dapat diubah. Beberapa jenis logam beracun yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Perhatian terhadap paparan logam-logam ini, baik melalui sumber lingkungan maupun produk yang dikonsumsi sehari-hari, telah meningkat dalam bidang kesehatan masyarakat.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

Beberapa logam beracun yang terkait dengan risiko kardiovaskular yang lebih tinggi adalah timbal, kadmium, merkuri, dan arsenik. Timbal, yang dapat ditemukan dalam cat lama, tanah yang terkontaminasi, dan pipa air, dikaitkan dengan hipertensi dan peningkatan risiko serangan jantung serta stroke. Paparan kadmium melalui makanan tertentu, asap tembakau, dan emisi industri telah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, penyakit arteri perifer, dan aterosklerosis. Merkuri, terutama metil merkuri yang ada dalam beberapa jenis ikan, dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan penyakit arteri koroner. Sedangkan paparan kronis terhadap arsenik melalui air terkontaminasi dan beberapa jenis makanan telah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi, aterosklerosis, dan penyakit arteri perifer.

Logam-logam beracun ini dapat memasuki tubuh melalui berbagai rute seperti inhalasi, ingestasi, atau penyerapan melalui kulit. Setelah masuk ke dalam tubuh, logam-logam tersebut dapat menumpuk di organ dan jaringan, termasuk sistem kardiovaskular, serta menyebabkan efek toksik. Logam-logam ini dapat menumpuk di dalam tubuh dan tetap berada di tulang dan organ selama beberapa dekade. Meskipun mekanisme yang tepat mengenai kontribusi logam-logam ini terhadap penyakit kardiovaskular masih dalam penelitian, kemungkinan melibatkan stres oksidatif, inflamasi, disfungsi endotel, dan gangguan proses seluler yang beragam.

Untuk mengurangi paparan terhadap logam beracun, langkah-langkah pencegahan penting dilakukan, seperti menggunakan sumber air minum yang aman, menghindari atau mengurangi konsumsi makanan yang terkontaminasi, berhenti merokok, dan meningkatkan kesadaran terhadap potensi paparan di lingkungan sekitar. Kebijakan dan regulasi dalam bidang kesehatan masyarakat juga memegang peran penting dalam mengontrol dan mengurangi tingkat logam beracun di lingkungan dan produk konsumen.

Saat ini, belum ada terapi medis standar untuk mengatasi dampak vaskular logam pencemar tersebut, intervensi klinis yang bertujuan menghilangkan logam atau melemahkan efeknya pada tubuh terus dikembangkan.

Dalam upaya untuk melindungi kesehatan kardiovaskular, penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya paparan logam beracun ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risikonya. Selain itu, penelitian lebih lanjut tentang mekanisme persis bagaimana logam-logam tersebut berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara mengatasi masalah ini secara efektif.

 

Referensi:

https://www.heart.org/en/news/2023/06/12/higher-cardiovascular-risk-linked-to-toxic-metals-found-in-everyday-life

Sumber gambar:

https://www.freepik.com/free-photo/3d-battery-recycling_13328772.htm#query=batteries&position=23&from_view=search&track=sph